Stres Karena Perubahan Musim? Mungkin Kamu Terkena Seasonal Affective Disorder

stres

Pernah mengalami perubahan mood atau merasa sedih saat hujan terus-menerus turun? Bisa jadi, kamu mengalami Seasonal Affective Disorder (SAD). Yuk, mengenal SAD dan cara mengatasinya.

Perubahan mood memang bisa terjadi kapan saja dan disebabkan oleh banyak hal. Namun jika kamu sering mengalami perubahan suasana hati saat pergantian musim, terutama di awal musim dingin atau hujan, waspadai hal itu sebagai Seasonal Affective Disorder (SAD).

SAD adalah gangguan suasana hati yang berhubungan dengan perubahan musim. Karenanya, SAD dikenal juga sebagai seasonal depression atau depresi musiman.

Meskipun kerap dialami oleh orang-orang di negara empat musim, tak menutup kemungkinan SAD juga dialami oleh orang-orang yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia.

SAD bisa terjadi juga di negara tropis (Foto: Pexels)

Orang yang mengalami SAD bukan hanya mengalami penurunan suasana hati tetapi juga menunjukkan gejala ke arah depresi. Dilansir dari Mayo Clinic tanda dan gejala SAD adalah:

  • Merasa lesu atau sedih hampir sepanjang hari
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang dulu kamu sukai
  • Lesu dan kehilangan energi, padahal tidak melakukan aktivitas berat sebelumnya
  • Mengalami masalah tidur
  • Napsu makan meningkat dan mengalami penambahan berat badan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Merasa putus asa, bersalah, atau tidak berharga

Penyebab SAD

Belum ada penelitian yang menemukan secara pasti penyebab SAD bisa terjadi pada seseorang. 

Namun para ahli menduga bahwa gejala SAD muncul karena kurangnya paparan sinar matahari sehingga mempengaruhi beberapa hal dalam tubuh, seperti:

Ketidakseimbangan kimia otak

Kurangnya paparan sinar matahari membuat bahan kimia otak (neurotransmitter) seperti serotonin (hormon pemicu perasaan bahagia) berkurang. Akibatnya bisa memperburuk suasana hati.

Kurang paparan sinar matahari bisa jadi penyebab SAD (Foto: Pexels)

Kekurangan vitamin D

Produksi hormon serotonin juga dipengaruhi oleh vitamin D. Selama musim dingin atau penghujan, tubuh menjadi lebih sedikit mendapat sinar matahari dan hal itu membuat tubuh kekurangan vitamin D.

Meningkatnya hormon melatonin

Melatonin adalah hormon yang mengatur pola tidur dan suasana hati. Ketika tubuh kurang mendapat paparan sinar matahari maka produksi melatonin akan meningkat. Hal itu akan menyebabkan suasana hati memburuk dan memicu gangguan tidur.

Perubahan jam biologis tubuh

Kurangnya sinar matahari akan memicu perubahan jam biologis tubuh. Hal itu akan membuat jam tidur berantakan dan suasana hati memburuk.

Cara Mengatasinya

Gejala seasonal affective disorder sebenarnya akan hilang dengan sendirinya. Namun pada beberapa kasus, gejala SAD bisa berkepanjangan dan itu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Oleh karena itu, ketika mulai merasakan gejala SAD, beberapa langkah yang bisa kamu lakukan antara lain:

Menghabiskan waktu di luar ruangan 

Usahakan untuk melakukannya setiap hari meskipun hari sedang mendung. Berada di luar ruangan dan terhubung dengan alam bisa memberikan perasaan bahagia dan mengurangi stres.

Berolahraga secara rutin

Berolahraga selama 30 menit setidaknya tiga kali seminggu bisa membantu mengurangi stres dan kecemasan. Olahraga merangsang tubuh memproduksi hormon endorfin (hormon bahagia).

Konsumsi makanan dengan gizi seimbang

Asupan makanan dengan gizi seimbang membuat tubuh ternutrisi dengan baik. Hal itu membantu menjaga suasana hati dan menjadi energi yang kamu butuhkan.

Jika gejala SAD berkepanjangan dan tak membaik, sebaiknya segera meminta bantuan ahli untuk mengatasinya.