Suka Tidur Seharian? Hati-Hati Kamu Mungkin Kena Sindrom Putri Tidur, ini Bahayanya

tidur

Tidur adalah aktivitas penting untuk kesehatan tubuh. Kurang tidur bisa mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan dan sebaliknya keseringan tidur apalagi dalam jangka waktu lama juga bisa jadi gejala gangguan kesehatan yang serius.

Dikenal juga dengan nama Sindrom Kleine-Levin (KLS), sindrom putri tidur adalah kondisi dimana seseorang bisa tertidur hingga 16 atau 20 jam per harinya. Bukan karena kelelahan atau suatu hal, tapi ini menjadi seperti kebiasaan atau rutinitas.

Pengidap sindrom ini umumnya menganggap kondisinya biasa-biasa saja, cuma sekadar punya kebiasaan tidur sangat lama dan tidak jarang mereka membanggakan kondisinya ini karena merasa unik dan berbeda dari orang lain. Padahal mereka tidak tahu kalau sebetulnya mereka sedang dalam kondisi sakit atau ada yang salah pada sistem tubuhnya. 

Sindrom putri tidur membuat orang tidur berlebihan secara terus-menerus (Foto: Xframe)

Penyebab dan Gejalanya

Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan terjadinya sindrom ini? Dalam penelitian sebetulnya belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab utamanya. Namun gangguan ini diketahui erat kaitannya dengan masalah di beberapa bagian otak, seperti hipotalamus dan talamus. Dua bagian otak yang mengatur pola makan, pola tidur dan suhu tubuh.

Kaitan lainnya seperti faktor genetik dan penyakit autoimun juga diketahui berhubungan dengan sindrom ini. 

Buat kamu yang memang suka tidur, sebaiknya mulai perlu waspada dan untuk itu kamu bisa kenali gejala-gejala dari sindrom putri tidur, seperti berikut ini:

  • Sering merasa kantuk yang luar biasa
  • Susah bangun pagi
  • Keinginan untuk tidur suka tidak terkendali
  • Kadang disorientasi atau tidak kenal lokasi sekitar
  • Mudah tersinggung
  • Perilaku seperti anak kecil
  • Nafsu makan tinggi
  • Dorongan seksual tinggi
  • Mudah lelah
  • Sering linglung saat bangun tidur
tidur
Sindrom putri tidur bisa hilang dan sembuh dan ada juga yang mengidapnya dalam jangka waktu lama (Foto: Xframe)

Biasanya, penderita sindrom ini saat tertidur pulas juga masih bisa terbangun untuk sekadar buang air kecil dan lalu melanjutkan lagi tidurnya untuk waktu yang lama. Sindrom ini juga bisa hilang dengan sendirinya, namun ada juga yang berlangsung sangat lama dan akhirnya menjadi semacam kebiasaan.

Lalu, apakah sindrom ini bisa disembuhkan dengan pengobatan? Dalam dunia medis, sindrom ini dianggap memiliki karakter yang sama dengan gangguan kejiwaan atau penyakit syaraf. Pengobatan secara medis membutuhkan analisa yang sangat lama dan bahkan sampai bertahun-tahun.

Yang jelas, penderita sindrom ini umumnya tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan mudah marah sehingga dibutuhkan pengawasan dari orang-orang terdekat. Jadi, kamu harus pastikan bahwa orang dengan sindrom seperti ini harus berada dalam pengawasan yang baik supaya gejala sindrom tidak sampai mengganggu aktivitasnya sehari-hari.