Semakin Berkembang, Akupunktur Sebagai Pilihan Terapi Medis

pengobatan akupunktur

Metode pengobatan akupunktur memang sudah dikenal sejak lama dalam tradisi pengobatan tradisional di Tiongkok. Namun kini metode ini masih tetap lestari dan digunakan dalam kedokteran modern, bahkan mengalami inovasi melalui pengembangan jenis-jenis akupunktur yang baru.

Pada Kamis. 23 September 2021, Goodlife bersama Rumah Sakit St. Carolus Jakarta mengupas tuntas soal terapi pengobatan akupunktur dalam sesi Health Talk di Instagram Live dengan topik “Akupunktur, Sebuah Pilihan Terapi dalam Pengobatan”. Sesi bincang sehat ini menghadirkan narasumber dr. Harry, SpAK (Spesialis Akupunktur Medik) dari Rumah Sakit St. Carolus Jakarta.

“Ada 3 alasan kenapa akupunktur sampai sekarang masih digunakan dan bahkan berkembang,” terang dr. Harry membuka perbincangan. Menurutnya, yang pertama adalah karena memang metode pengobatan akupunktur terbukti efektif membantu pemulihan dan menjaga kesehatan. Kedua, akupunktur cukup mudah untuk digunakan. Dan ketiga, punya dampak samping yang minim. “Biasanya hanya memar dan nyeri sebentar saja,” terang dr. Harry.

dr. Harry, SpAK (Spesialis Akupunktur Medik) dari Rumah Sakit St. Carolus Jakarta. (Foto: Dok. Rumah Sakit St. Carolus Jakarta)

Akupunktur, Bisa untuk Pengobatan dan Pencegahan

Akupunktur juga bisa berperan sebagai tindakan pengobatan maupun pencegahan termasuk untuk menjaga kesehatan. “Akupunktur bisa untuk meningkatkan peredaran darah jadi bisa untuk relaksasi. Ini juga meningkatkan endorfin dalam tubuh jadi bisa berfungsi untuk meredakan rasa nyeri,” terang dr. Harry. “Salah satu fungsi akupunktur adalah keseimbangan hormonal, jadi juga bisa buat yang mau diet,” lanjutnya.

Bahkan di Rumah Sakit St. Carolus Jakarta menurut dr. Harry juga sudah ada layanan dan penelitian untuk menggunakan pengobatan akupunktur bagi pasien pasca Covid-19. 

Pasien akupunktur juga beragam karena tidak mengenal batasan umur, seperti dari bayi hingga para lanjut usia. “Tidak ada batasan umur, namun tekniknya yang berbeda. Pada bayi harus hati-hati seperti pada lansia,” terang dr. Harry. Menurutnya, ada kontra indikasi untuk akupunktur pada bayi dan pada lansia dimana jarum yang digunakan pada lansia juga tidak sebanyak jumlah jarum yang digunakan untuk orang muda.

Lalu, bagaimana bila ada pasien terutama anak-anak yang takut pada jarum? Menurut dr. Harry, akupunktur medik sudah berkembang pesat dan tidak harus selalu menggunakan jarum. Ada laserpunktur yang menggunakan low-laser, sonopunktur dengan ultrasound dan lain-lain. “Jadi kalau takut jarum, ada teknik yang lain,” jelas dr. Harry. 

Untuk melakukan akupunktur juga tidak terbatas pada orang dengan kondisi tertentu. Artinya, tidak ada pantangan bagi orang-orang dengan komorbid. Meski begitu, ada hal yang harus diperhatikan, seperti misalnya pada orang yang menggunakan pacu jantung tidak boleh menjalani terapi akupunktur elektrik yang menggunakan aliran listrik, karena bisa merusak alat pacu jantungnya.

“Menurut saya akupunktur yang paling baik adalah akupunktur manual, yaitu yang menggunakan tusuk jarum. Sedangkan teknik akupunktur lainnya sebetulnya tidak menunjukkan perbedaan signifikan. Namun untuk anak-anak, misalnya, biasanya lebih suka menggunakan laser karena tidak ada jarumnya,” terang dr. Harry.

Rangkaian pengobatan akupunktur juga bergantung pada kondisi kesehatan, tujuan dan parah atau tidaknya penyakit yang diderita. “Kalau untuk pengobatan biasanya bisa 10 hingga 12 kali terapi,” kata dr. Harry. Selain itu dr. Harry juga mengingatkan bahwa akupunktur adalah salah satu cabang dari ilmu terapi fisik, jadi kalau untuk pengobatan, tentu harus tetap disertai dengan konsumsi obat-obatan lainnya.

Pengobatan akupunktur tidak terbatas untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu. (Foto: Pexles)

Pertanyaan Seputar Akupunktur

Mungkin tidak banyak orang yang rutin melakukan terapi akupunktur sebagai terapi fisik, namun diskusi mengenai hal ini ternyata banyak menarik perhatian. Terbukti dengan banyaknya pertanyaan menarik selama sesi Health Talk berlangsung, seperti berikut ini:

Sejak kapan akupunktur mulai dikembangkan menjadi ilmu kedokteran modern?

Akupunktur berawal dari konsep keseimbangan energi yang mengalir pada jalur yang disebut meridian untuk mengalir ke seluruh tubuh. Keseimbangan inilah yang kemudian dikenal dengan istilah yin dan yang

Ilmu kedokteran di Barat kemudian mulai mempelajari akupunktur sebagai pengobatan medik dan kemudian pada 1970-an, WHO resmi menjadikan akupunktur sebagai salah satu metoda pengobatan medik sekaligus mencatat 43 jenis penyakit yang bisa disembuhkan dengan akupunktur.

Di Indonesia, perkembangan akupunktur di dunia kedokteran dimulai pada 1965, dimana Presiden Soekarno saat itu memerintahkan para dokter bagian penyakit dalam di Rumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) untuk mempelajari akupunktur sebagai terapi medik.

Jenis akupunktur apa saja yang tersedia di Rumah Sakit St. Carolus Jakarta?

Fasilitas layanan pengobatan akupunktur tersedia cukup lengkap, mulai dari akupunktur manual yang menggunakan tusuk jarum, tanam benang, akupunktur elektrik hingga dengan laser.

Benarkah penderita stroke tidak disarankan melakukan pengobatan akupunktur?

Justru sebaliknya. Pasien penderita stroke sangat disarankan untuk mencoba terapi akupunktur karena tidak ada kontra indikasi yang absolut untuk akupunktur. Namun memang harus dilakukan dengan lebih hati-hati.

teknik akupunktur
Akupunktur terdiri dari beragam jenis. (Foto: Pexels)

Jarum seperti apa yang digunakan dalam akupunktur?

Jarum akupunktur berukuran sangat kecil dengan diameter sekitar 0.2 sampai 0.3 milimeter. Jadi tidak ada lubang di tengah jarumnya dan tanpa dilumuri obat sama sekali. Untuk sekali terapi biasanya menggunakan 10 hingga 20 jarum dan biasanya untuk penusukan di area dekat otot besar akan terasa sedikit pegal namun hanya sebentar saja dan tidak berkepanjangan.

Di masa pandemi ini, apakah akupunktur juga bisa untuk meningkatkan imun?

Tentu bisa dan bahkan di Rumah Sakit St. Carolus Jakarta sendiri juga disediakan layanan akupunktur untuk pasien pasca Covid-19. Dan sudah banyak penelitian dilakukan bahwa akupunktur bisa mempercepat pemulihan Covid-19 dan memperbaiki imun.

Apakah akupunktur juga bisa untuk estetika?

Bisa, karena fungsi akupunktur itu bisa untuk meningkatkan aliran darah ke wajah dan mempermudah regenerasi kulit sehingga dampaknya kulit wajah akan terlihat lebih cerah. Dalam hal estetika justru disarankan untuk perawatan jangka panjang, karena efeknya pada kulit wajah akan lebih maksimal untuk tampilan yang lebih cerah dan segar.

Daerah mana saja pada tubuh yang tidak boleh ditusuk jarum akupunktur?

Pada dasarnya semua bagian tubuh boleh ditusuk, tapi harus dengan hati-hati dan mempertimbangkan kondisi pasien. Daerah sekitar mata dan dada harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena langsung berhubungan cukup dekat dengan organ vital. 

Tertarik untuk tahu lebih jauh tentang akupunktur? Kamu bisa menyaksikan sesi Health Talk ini secara lengkap di Instagram @_goodlifeid_. Kalau kamu berencana atau berminat melakukan pengobatan dengan terapi akupunktur, pastikan juga untuk datang ke klinik resmi yang memiliki ahli terapi akupunktur atau ke rumah sakit yang memiliki layanan akupunktur.