Pola Makan Gizi Seimbang, Benarkah Bisa Cegah Obesitas?

makanan sehat vegetarian

Tanpa disadari, obesitas bisa menyerang siapa saja dan di segala usia. Padahal ada banyak cara untuk mencegahnya, salah satunya adalah dengan melakukan pola makan gizi seimbang. Tapi, benarkah cara ini memang efektif?

Sederhananya, yang dimaksud pola makan dengan gizi seimbang adalah pola makan yang mengkonsumsi asupan nutrisi yang sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh kita. Kurangnya perhatian pada hal ini bisa mempengaruhi pola makan seseorang menjadi tidak baik akibatnya menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti obesitas.

Obesitas adalah satu kondisi dimana terjadi penimbunan lemak pada tubuh, terutama pada organ tubuh bagian dalam sehingga sulit untuk dihilangkan. Lemak yang tertimbun secara terus-menerus ini tanpa disadari akan menjadi pemicu terjadinya berbagai penyakit berbahaya.

Lalu, bagaimana pola makan dengan gizi seimbang bisa mencegah terjadinya obesitas?

Sponsored Links

Gizi Seimbang dan Pencegahan Obesitas

Dalam pelaksanaannya, pola makan gizi seimbang juga memiliki 4 pilar yang digunakan sebagai acuan dalam konsumsi makanan sehari-hari dan 4 hal ini juga berperan dalam menjaga kondisi tubuh dari risiko obesitas. 

1. Makanan yang beragam

Ini terkait dengan porsi makanan sehari-hari yang seharusnya dikonsumsi, misalnya seperti makanan pokok (nasi, kentang, ubi, dan lain-lain), lauk sebagai sumber protein (telur, unggas, daging merah, dan ikan), sayuran sebagai sumber serat, dan buah-buahan sebagai nutrisi pelengkap.

Jenis makanan yang beragam membuat kamu juga bisa mengkonsumsi nutrisi yang bermacam-macam. Obesitas umumnya akan cepat terjadi saat kamu hanya mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori dan lemak. Selain itu kurang mengkonsumsi serat juga bisa mengganggu fungsi pencernaan yang berakibat tubuh akan sulit mencerna makanan dan semakin banyak menimbun makanan menjadi lemak.

Daging ayam
Ragam makanan membuat nutrisi menjadi seimbang dan mengurangi tumpukan lemak (Foto: Pixabay)

2. Perilaku hidup bersih

Faktor ini memang tidak secara langsung terkait dengan pencegahan obesitas. Namun terbiasa melakukan pola hidup yang bersih membuat kita juga jauh dari risiko terinfeksi bakteri, kuman atau virus. Bila tubuh sudah terinfeksi, maka kekebalan tubuh dan nafsu makan juga menurun. Akibatnya makanan yang dikonsumsi menjadi tidak optimal.

Kondisi ini juga membuat metabolisme tubuh menjadi kurang efektif dan tidak bisa mencerna makanan dengan baik. Meskipun ada penurunan jumlah makanan yang masuk, tubuh tetap tidak bisa mencerna dengan baik dan akibatnya asupan makanan sering dijadikan tumpukan lemak.

3. Aktivitas fisik

Ini untuk menyeimbangkan antara asupan kalori yang masuk dengan energi yang dikeluarkan sehingga metabolisme gizi bisa terjaga dengan baik. Asupan makanan yang cukup banyak yang tidak diikuti dengan aktivitas fisik yang cukup akan membuat tubuh akan lebih banyak menimbun kalori yang masuk menjadi cadangan lemak. Bila kondisi ini terus berlanjut, maka lemak akan terus tertimbun di tubuh dan menyebabkan terjadinya obesitas.

Untuk mencegah hal ini, kamu bisa menyediakan waktu setiap hari untuk melakukan olahraga, seperti jogging, bersepeda, berenang atau berlatih angkat beban untuk menjaga metabolisme gizi.

Recovery Setelah Olahraga
Sediakan waktu untuk berolahraga agar metabolisme gizi tetap terjaga (Foto: Shutterstock)

4. Rutin memantau berat badan

Tujuan dari hal ini adalah untuk menjaga berat badan ideal, yaitu berat badan yang dianggap paling menyehatkan bagi seseorang diukur dari tinggi badannya. Memantau dan mengetahui berat badan secara berkala adalah hal penting yang harus dilakukan supaya kamu juga bisa tahu apakah tubuh kamu masih dalam kondisi berat yang normal, kurang atau kelebihan berat. Dengan begitu kamu bisa lebih mudah memprediksi kesehatan tubuh kamu.

Misalnya, berat badan yang melebihi batas normal bisa membuat kamu berisiko terkena obesitas dan menimbulkan penyakit seperti diabetes, hipertensi atau penyakit jantung. Sedangkan berat badan yang terlalu rendah bisa membuat kamu terkena anemia (kekurangan sel darah merah), osteoporosis, atau gangguan pertumbuhan.

Itu sebabnya pola makan gizi seimbang sebetulnya tidak hanya berfokus pada apa yang dimakan saja, tapi juga pada aktivitas lainnya yang membantu berjalannya metabolisme tubuh dengan baik. Dengan konsisten menjalankan acuan-acuan tersebut, setidaknya kamu bisa membantu diri kamu untuk terhindar dari risiko terkena obesitas.

Ingin lebih memahami kaitan keseimbangan gizi sebagai pencegah obesitas, kamu juga bisa mengikuti sesi Health Talk bersama Goodlife dan Rumah Sakit St. Carolus Jakarta dengan topik “Gizi Seimbang untuk Mencegah Obesitas” bersama narasumber dr. Yohannessa Wulandari, M. Gizi, SpGK pada Jumat 14 Januari 2022 pukul 14:00 hingga 15:00 di akun Instagram @_goodlifeid_ dan @rscarolusjakarta

Visited 63 times, 1 visit(s) today