Stres berat yang berlangsung terus-menerus bisa pengaruhi kesehatan fisik seseorang, salah satunya adalah memicu serangan jantung. Simak penjelasan bagaimana stres dapat pengaruhi jantungmu.
Setiap orang pasti pernah merasakan stres dan bereaksi terhadap stres dengan cara yang berbeda. Beruntung jika kamu termasuk yang bisa cepat mengelola dan menangani stres dengan cara yang sehat.
Beberapa orang yang membiarkan stres berlarut-larut selama berhari-hari atau berminggu-minggu, bisa membuat risiko mengalami serangan jantung.
Pasalnya, stres dapat menyebabkan perilaku kesehatan yang buruk, yang terkait memicu serangan jantung dan stroke, seperti:
– Makan berlebihan
– Merokok dan minum alkohol
– Kurangnya aktivitas fisik
– Pola makan tidak sehat
– Kelebihan berat badan
Perilaku kesehatan yang buruk di atas tentu membuat risiko terkena serangan jantung semakin besar.
Stres dan Serangan Jantung
Selain masalah perilaku kesehatan yang buruk, stres ternyata juga memengaruhi sistem dalam tubuh, yang juga menunjukkan keterkaitan yang jelas dengan penyakit jantung.
Menurut pernyataan ilmiah The American Heart Association, yang diterbitkan di National Library of Medicine menunjukkan bahwa selama stres, amigdala (bagian otak yang berhubungan dengan emosi) memberi sinyal pada sumsum tulang untuk memproduksi sel darah putih ekstra.
Kelebihan sel darah putih dapat menyebabkan arteri meradang, menyebabkan serangan jantung, stroke, atau nyeri dada.
Peradangan akibat produksi ekstra sel darah putih yang konstan atau sering dari stress juga dapat menyebabkan sistem tubuh tidak berfungsi dengan baik sehingga meningkatkan kemungkinan terkena tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan obesitas, yang semuanya adalah faktor risiko penyakit jantung.
Selama stres, tubuh juga akan memproduksi ekstra adrenalin, hormon yang membuat pernapasan dan detak jantung menjadi lebih cepat serta tekanan darah meningkat.
Jika berlangsung secara terus-menerus maka dapat memicu serangan jantung.
Gejala serangan jantung saat stres sama seperti gejala serangan jantung pada umumnya, antara lain:
– Nyeri dada, seperti mendapat tekanan yang berat hingga sesak
– Jantung berdebar kencang
– Keringat dingin
– Pusing dan merasa ingin pingsan
– Nyeri atau merasa tidak nyaman pada tubuh bagian atas seperti rahang, leher, lengan, bahu, atau punggung.
– Pada wanita, gejala mual atau muntah juga lebih sering muncul
Tips Mengelola Stres
Yang paling utama adalah mengidentifikasi sumber stres dan cari cara untuk menguranginya, misalnya dengan mengikuti kelas relaksasi yang dibantu professional.
Kamu juga bisa mengelola stres dengan cara:
1. Berolahraga secara teratur
Olahraga dan aktif bergerak bisa menghilangkan stres, ketegangan, dan kecemasan. Pertimbangkan untuk ikut kelas yoga, meditasi atau jalan-jalan santai di alam terbuka.
2. Cukup tidur dan makan sehat
Orang dewasa memerlukan tidur 7-9 jam sehari. Dengan cukup tidur serta makan makanan sehat bisa memperbaiki suasana hati dan membuat lebih rileks.
3. Luangkan waktu dengan teman atau keluarga
Menjaga hubungan sosial dengan orang-orang yang kamu percayai bisa menurunkan tingkat stres. Usahakan untuk meluangkan waktu dan berbicara dengan teman atau keluarga.
4. Hobi yang menyenangkan
Melakukan hobi bisa membuat perasaan senang dan mengalihkan kamu dari pikiran atau kekhawatiran yang membuat stres.
5. Pertahankan sikap positif
Alih-alih melakukan perilaku yang tidak sehat, kamu bisa alihkan untuk tetap mempertahankan sikap positif, misalnya dengan mendengarkan musik, traveling, atau mengikuti kelas keterampilan.
Stres memang bisa dialami oleh siapa saja. Namun cara kita bereaksi dan mengelolanya bisa membuat kita terhindar dari risiko terkena serangan jantung.