Akhiri Hubungan dengan Cara Ghosting, Apa Dampaknya?

Riskiyana Adi Putra, M.Psi., Psikolog

Tak ada hubungan yang berjalan sempurna. Masalah bisa muncul kapan saja sebagai penguat hubungan atau bahkan sebagai pemicu untuk mengakhiri semuanya. Namun, mengakhiri hubungan ternyata bukanlah hal mudah.

Mengakhiri sebuah hubungan dengan cara menutup semua akses komunikasi tanpa penjelasan apapun dan seolah-olah menghilang begitu saja dan hanya meninggalkan kebingungan. Layaknya hantu, fenomena ini dikenal dengan sebutan ghosting.

Belakangan, istilah ghosting ini kembali populer berkat salah satu public figure di Indonesia yang sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat.

Cara Buruk Akhiri Hubungan

Dalam mengakhiri sebuah hubungan, biasanya orang akan mengatakan hal-hal berikut: “Kamu berubah,” “Aku sibuk sekali dan tak ada waktu untuk hubungan ini,” “Kamu terlalu baik untukku,” “Aku tidak mencintaimu lagi,” atau “Aku ingin fokus belajar.”

Sama halnya seperti cara-cara tersebut, ghosting sebetulnya juga termasuk salah satu cara untuk mengakhiri sebuah hubungan. Namun, dalam hal ini ghosting tergolong cara yang buruk untuk mengakhiri sebuah hubungan, yaitu tanpa ada kata dan penjelasan sama sekali. Menghilang begitu saja tanpa kabar!

Tentu saja hal ini bisa memberikan kebingungan yang luar biasa pada orang yang ditinggalkan. Dan yang terburuk adalah timbulnya perasaan tidak aman, khususnya pada diri orang yang ditinggalkan.

Mengapa Ghosting Bisa Terjadi?

Secara psikologis, sebetulnya ada banyak hal yang menjadi penyebab orang melakukan ghosting. Semuanya didasari oleh perilaku untuk menghindar dan kebanyakan menghindar karena perasaan takut akan konflik. Nah, perasaan takut ini cenderung menimbulkan kecemasan yang berlebih terhadap para pelaku. 

Jadi, yang mendasari perilaku ghosting dalam sebuah hubungan, umumnya adalah:

  • Ingin menghindari konfrontasi yang mungkin timbul dari permasalahan yang dihadapi. 
  • Ingin menghindari kesulitan dalam menyampaikan atau menyelesaikan masalah.
  • Merasa hal tersebut dilakukan untuk menjaga perasaan orang yang ditinggalkan. 

Dari beberapa hal diatas, perlu juga Sahabat Goodlife ketahui bahwa selalu ada alasan yang tidak diungkap oleh pelaku ghosting yang umumnya terkait dengan unsafe relationship, atau bahkan ke arah abusive relationship.

Kenapa Ghosting Berdampak Buruk?

Seperti disampaikan sebelumnya, korban ghosting akan mendapati dirinya dalam sebuah kebingungan yang sangat besar. Dan dampak terburuknya adalah timbulnya perasaan tidak aman. 

Contoh sederhananya adalah:

Orang-orang terdekatmu mengetahui soal hubunganmu dengan pasangan dan suatu ketika, pasanganmu melakukan ghosting terhadapmu. Menghilang tanpa alasan dan keterangan!

Sebagai korban ghosting, tentu saja kamu mengalami kebingungan karena tak paham kenapa kamu sampai ditinggalkan begitu saja oleh pasanganmu. 

Nah, kalau ini terjadi, lalu apa yang harus kamu sampaikan kalau orang-orang terdekatmu menanyakan tentang hubunganmu? Sementara kamu sendiri tidak tahu dan tidak bisa menghubungi pasangan bahkan untuk sekadar menanyakan alasannya menghilang.

Dari contoh persoalan tersebut, jelas ghosting bisa memberikan dampak buruk, seperti frustrasi, dan bahkan korban bisa bertindak nekad jika memang situasinya dianggap memalukan korbannya.

Cara Atasi Masalah Korban Ghosting 

Harus diakui, agak rumit memang berada di posisi sebagai korban ghosting. Namun ini semua kembali ke penerimaan diri seseorang. Beberapa hal berikut ini bisa dijadikan acuan untuk mengatasi masalah atau setidaknya meringankan beban bila menjadi korban ghosting:

  • Komunikasikan hal-hal yang berpotensi mempermalukan diri ke orang-orang terdekat termasuk pada keluarga.
  • Ceritakan permasalahan sesungguhnya dan tidak usah mengarang cerita karena hal tersebut malah berpotensi membuatmu terjebak pada keadaan yang lebih rumit.

Nah, Sahabat Goodlife yang sedang menghadapi masalah terutama dengan pasangan, sebaiknya selesaikan masalah secara bersama, dan jangan menghilang begitu saja ya. Karena melakukan ghosting tidak akan pernah menyelesaikan masalah dan malah akan membuat masalah yang lebih besar.