Bagus Buat Jaga Kesehatan, Tanaman Obat ini Bisa Kamu Tanam Sendiri di Rumah

Selain tanaman hias, halaman rumah juga bisa ditanami tanaman obat. Tak hanya membuat rumah tampak lebih asri, tanaman obat juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Tanaman obat adalah jenis tanaman yang sebagian atau seluruh bagian tanaman tersebut bisa digunakan sebagai obat atau ramuan obat-obatan tradisional.

Tanaman obat ini biasanya mengandung senyawa aktif yang bisa dimanfaatkan untuk meringankan atau menyembuhkan beberapa penyakit serta bisa membantu menjaga kesehatan.

Bagian dari tanaman obat yang bisa dimanfaatkan adalah mulai dari akar, umbi, atau rimpang, batang, buah, biji, hingga daun. Cara memanfaatkannya pun bermacam-macam, seperti dimakan mentah-mentah, sebagai obat oles, hingga sebagai bahan racikan yang dicampur dengan bahan-bahan lainnya.

Setiap tanaman obat memiliki khasiat yang berbeda-beda, ada yang khusus untuk penyakit tertentu dan banyak pula yang memiliki manfaat umum untuk memelihara kesehatan.

Tanaman Obat yang Mudah Ditanam

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki beragam tanaman obat yang tumbuh dengan subur. Menurut rilis yang dikeluarkan Institut Pertanian Bogor (IPB), Indonesia adalah rumah bagi 80% tanaman obat di dunia.

Beberapa tanaman obat bahkan tumbuh secara liar, namun banyak pula yang bisa dibudidayakan dengan mudah.

Berikut ini tanaman obat yang bisa kamu tanam di halaman rumah. Mereka tidak memerlukan perawatan yang intensif, cukup mendapat sinar matahari.

1.       Jahe

Jahe  mengandung senyawa Zingeron gingerol yang menimbulkan rasa pedas pada jahe, dan kaya antioksidan sehingga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan seperti memperlancar peredaran darah, menurunkan kadar kolesterol, meredakan kram perut karena menstruasi, meredakan sakit kepala hingga melawan flu dan pilek serta meningkatkan imun.

Umumnya jahe bisa dikonsumsi dengan cara dibakar lalu digeprek dan dimasukkan ke dalam gelas. Seduh menggunakan air panas dan tambahkan madu serta diminum saat masih hangat.

Menanam jahe juga tak membutuhkan lahan yang luas. Caranya cukup mudah, yaitu:

  • Pilih rimpang jahe yang berukuran agak besar dan kulit yang halus.
  • Letakkan rimpang jahe di atas media tanam, seperti tanah.
  • Setelah muncul beberapa tunas, potong jahe kecil-kecil berikut dengan tunasnya.
  • Pindahkan ke pot yang berisi pasir dan letakkan potongan tersebut pada 3 sentimeter hingga 5 sentimeter di dalam tanah.
  • Jahe memerlukan sinar matahari cukup banyak, maka pastikan untuk meletakan pot di lokasi yang terkena sinar matahari. Jangan lupa menyiramnya 1 kali sehari.
  • Jahe mulai bisa dipanen dalam waktu 4 bulan.
Selain kaya manfaat untuk kesehatan, menanam jahe juga tidak sulit (Foto: Pixabay)

2.       Kunyit

Dalam pengobatan tradisional Indonesia, kunyit sudah lama dikenal sebagai obat yang memiliki sifat anti inflamasi, bisa meredakan radang sendi, membantu menjaga kesehatan saluran cerna, mengatasi penyakit kulit, dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Kunyit biasanya dihaluskan lalu diperas untuk diambil airnya. Kamu bisa meminum air perasan kunyit secara langsung atau dicampurkan dengan madu untuk merasakan manfaatnya. Selain sebagai obat, kunyit juga bermanfaat sebagai bumbu dapur.

Cara menanam kunyit juga tidak sulit. Kamu bisa melakukannya dengan langkah berikut:

  • Pilih pot yang berukuran agak besar, karena kunyit bisa tumbuh hingga 1 meter dan pastikan juga pot memiliki garis tengah setidaknya 12 inci hingga 18 inci.
  • Letakkan kunyit pada pot yang sudah diberi tanah dan pastikan tanahnya cukup lebab dengan suhu 25 hingga 28 derajat celcius.
  • Simpan di tempat yang sejuk dan tak terkena paparan sinar matahari langsung.
  • Siram secara rutin.
  • Bila sudah mulai terlihat tunas yang tumbuh, pindahkan kunyit ke area tanah yang sudah disiapkan.
  • Kunyit bisa dipanen setelah 7 hingga 8 bulan masa tanam.
Kunyit juga bisa digunakan sebagai bumbu dapur (Foto: Pixabay)

3.       Kencur

Kencur mengandung minyak esensial dan senyawa alami yang memiliki sifat antioksidan, anti radang, antibakteri, dan anti nyeri.

Karenanya, kencur memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan seperti menghambat pertumbuhan sel kanker, meredakan nyeri dan peradangan, menangkal radikal bebas, dan menurunkan tekanan darah. 

Untuk menanam sendiri, ikuti langkah berikut ini:

  • Pilihlah waktu di musim hujan untuk mulai menanam, karena kencur membutuhkan air yang cukup banyak.
  • Siapkan kencur yang sudah tua (berwarna agak gelap) karena lebih cepat menumbuhkan tunas.
  • Letakkan kencur pada pot yang sudah diberi tanah dan tunggu sampai kira-kira 1 minggu untuk menumbuhkan tunasnya.
  • Bila tunas sudah mulai terlihat, pindahkan kencur pada tanah dan tanam pada kedalaman 5 hingga 7 sentimeter.
  • Hindarkan dari sinar matahari langsung dan siram secara berkala.
  • Kencur bisa dipanen dalam waktu 6 hingga 10 bulan.

4.       Sirih

Sirih termasuk tanaman merambat. Tanaman ini mudah untuk ditanam, yaitu cukup pilih batang sulur sirih yang panjang lalu tancapkan di media tanam. Siram dengan teratur.

Sirih sudah lama dikenal sebagai obat alami antibakteri dan antiseptic. Dulu, banyak juga orang yang sempat mengunyah sirih dengan tembakau, pinang dan kapur untuk memperkuat gigi dan mencegah gigi berlubang.

Berikut ini adalah cara menanam sirih:

  • Siapkan wadah berisi air.
  • Potong batang sirih dan celupkan dalam wadah berisi air. Bila batang ada daunnya, pastikan daunnya tidak ikut terendam air.
  • Tunggu sampai sekitar 5 hari untuk melihat akarnya mulai tumbuh.
  • Bila akar sudah mulai terlihat, pindahkan ke lahan tanah yang sudah disiapkan. Lahan ini bisa yang langsung terpapar sinar matahari.
  • Siram sehari 2 kali, yaitu pada pagi dan sore hari.
  • Daun sirih bisa dipetik dalam waktu sekitar 6 bulan.

5.       Kumis Kucing

Tanaman yang memiliki bunga berwarna putih keunguan ini memiliki khasiat anti radang dan antioksidan. Tanaman kumis kucing juga mengandung senyawa alami seperti flavonoid, tanin, glikosida, dan steroid.

Kandungan tersebut membuat daun dari tanaman kumis kucing ini memiliki khasiat untuk menurunkan kadar gula darah, mengatasi rematik, memperlancar saluran kemih, dan menurunkan asam urat. Biasanya tanaman kumis kucing dimanfaatkan daunnya dengan cara direbus atau diseduh untuk diminum airnya.

Kumis kucing punya waktu panen yang cukup singkat (Foto: Pixabay)

Berikut ini adalah cara menanamnya:

  • Siapkan bibit kumis kucing dari potongan batangnya. Pastikan batang yang diambil dalam kondisi bagus dan tidak ada penyakit. Gunakan 2 hingga 3 batang kumis kucing dengan panjang sekitar 25 sampai 30 sentimeter.
  • Tanam batang tersebut pada pot yang sudah diberi tanah.
  • Simpan selama 1 hingga 1,5 bulan dan hindari paparan langsung sinar matahari.
  • Bila sudah terlihat akar yang tumbuh, pindahkan ke lahan yang lebih luas.
  • Pastikan lahannya tidak terkena sinar matahari langsung dan jangan lupa untuk menyiramnya setiap hari.
  • Kumis kucing bisa dipanen dalam waktu 1 bulan.

6.        Serai

Serai mengandung antioksidan tinggi yang berperan melawan radikal bebas. Senyawa aktif pada serai membuat serai berkhasiat membantu mengontrol tekanan darah, mengatasi sakit karena rematik, meredakan batuk, dan sebagai antiseptik. Kamu bisa mencampurkan batang serai pada minuman hangat, seperti teh. 

Serai juga bisa digunakan sebagai bumbu masakan untuk memberi rasa gurih, wangi, dan penguat rasa.

Cara menanam serai adalah:

  • Ambil daun serai yang tidak berakar dan masukkan dalam wadah berisi ¼ air. Kamu bisa gunakan botol atau stoples.
  • Ganti air dalam wadah 2 hari sekali untuk menghindari jamur pada tanaman.
  • Simpan stoples di tempat yang sejuk.
  • Biarkan serai tumbuh sepanjang hingga 5 sentimeter atau dalam waktu 2 hingga 3 minggu.
  • Bila sudah mulai tumbuh, pindahkan serai dari stoples ke lahan yang sudah disiapkan.
  • Serai akan siap dipanen dalam waktu 4 hingga 6 bulan.
Aroma serai juga berguna untuk masak dan membuat miniuman (Foto: Pixabay)

7.       Sambiloto

Daun sambiloto terkenal dengan rasa pahitnya dan biasanya digunakan sebagai salah satu ramuan jamu tradisional Indonesia. Dikutip dari SehatQ, daun sambiloto mengandung senyawa aktif yang bersifat antipiretik, antiinflamasi, analgesik, antibakteri, dan anti racun.

Sambiloto juga bisa menyembuhkan infeksi, menyembuhkan flu, menambah daya tahan tubuh, memperlancar peredaran darah, hingga menurunkan kadar kolesterol.

Berikut ini adalah cara untuk menanam sambiloto:

  • Siapkan biji sambiloto dan rendam dalam air selama 24 jam.
  • Usai direndam, keringkan biji sambiloto dan tunggu hingga 1 minggu sampai biji mulai berkecambah (munculnya bakal daun)
  • Masukan biji ke dalam pot yang sudah diisi tanah dan biarkan hingga sekitar 3 minggu.
  • Letakkan pot pada tempat sejuk dan jangan lupa untuk disiram dengan sedikit air setiap hari.
  • Setelah 3 minggu, sambiloto bisa dipindahkan ke lahan yang lebih luas.
  • Sambiloto bisa dipanen pada 2 hingga 3 bulan kemudian.

Tanaman obat memang bukan merupakan obat sepenuhnya. Namun kamu bisa menggunakannya sebagai asupan untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit yang bersifat ringan.