Apa Itu Urban Farming dan Apa Saja Manfaatnya?

Mengelola pertanian identik dengan lahan yang luas dan lokasi yang berada di luar kota besar. Namun, ternyata warga perkotaan juga bisa memanfaatkan lahan yang terbatas untuk mengelola pertanian sendiri. Aktivitas ini dikenal dengan nama urban farming.

Urban farming sendiri maksudnya adalah bercocok tanam atau bahkan beternak secara mandiri yang dilakukan di lingkungan perkotaan. Umumnya, urban farming dilakukan di rumah sendiri seperti di halaman, rooftop atau bahkan balkon dan hasilnya digunakan untuk konsumsi pribadi atau ada juga yang didistribusikan ke pihak lain. 

Jadi, urban farming memungkinkan kamu untuk melakukan produksi pertanian sendiri di lingkungan rumah meskipun mungkin dalam skala yang lebih kecil dibanding pertanian di desa yang lahannya lebih luas.

Urban farming memanfaatkan lahan di kota besar (Foto: Xframe)

Urban farming juga saat ini dinilai sebagai jawaban dari masalah ketahanan pangan di kota besar. Dimana dengan semakin cepatnya pembangunan di kota besar berakibat makin terbatasnya lahan yang tersedia. Kondisi ini membuat warga kota besar harus bergantung sepenuhnya pada hasil pertanian di desa-desa untuk memenuhi kebutuhan pangan atau bahan pangan impor.

Dengan urban farming, masyarakat kota diharapkan bisa mulai memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari urban farming adalah:

Menyediakan nutrisi yang bagus

Makanan yang didapat dari urban farming adalah hasil dari pengelolaan sendiri. Ini berarti memungkinkan kamu untuk bisa menikmati bahan makanan yang lebih baik nutrisinya, karena bahan makanan yang kamu kelola tidak melalui proses yang panjang untuk sampai ke meja makan.

Berbeda dengan bahan makanan yang kamu beli di pasar atau supermarket yang sudah melalui proses pengemasan dan perjalanan yang cukup panjang hingga bisa sampai di dapur untuk kamu masak. Ini berarti mengurangi risiko terjadinya penurunan kualitas tingkat kematangan bahan makanan dan kontaminasi dengan kuman atau bakteri selama proses panjang tersebut.

Bahan makanan yang lebih bersih dan nutrisinya lebih baik (Foto: Xframe)

Bebas bahan kimia

Bahan makanan yang kamu dapatkan dari urban farming bisa kamu pastikan sendiri dikembangkan tanpa bahan kimia seperti pestisida. Sedangkan bahan-bahan makanan dari pasar mungkin sudah terpapar pestisida dan obat-obatan lainnya.

Meningkatkan konsumsi sayur dan buah

Dengan menanam sayur dan buah sendiri, setidaknya bisa memicu motivasi kamu untuk menikmati sendiri hasil tanaman yang kamu lakukan. Jadi, kamu bisa membiasakan diri untuk lebih banyak konsumsi sayuran dan buah.

Menanam sayuran sendiri juga memotivasi untuk makan sayur lebih banyak (Foto: Xframe)

Menjaga kesehatan mental dan fisik

Dengan melakukan urban farming berarti kamu juga menghubungkan diri dengan alam. Ini bisa membantu kamu untuk meredakan stress. Selain itu, melakukan aktivitas urban farming juga melatih fisik kamu untuk selalu aktif bergerak. Jadi bisa melatih kebugaran dan kekuatan fisik kamu.

Membuat lingkungan lebih sehat

Dengan urban farming, kamu juga menciptakan lingkungan yang lebih hijau. Dengan begitu kamu juga membuat lingkungan jadi lebih sejuk dan yang menarik adalah kamu juga bisa mengurangi risiko terjadinya banjir. Karena dengan urban farming berarti kamu juga menambah daerah resapan yang bisa membuat air hujan lebih cepat meresap ke tanah.

Tapi, bila tak dipelajari dengan benar, urban farming justru bisa merugikan lingkungan. Tata kelola yang salah pada tanaman bisa mengakibatkan pemborosan air dan tanaman yang tidak diperhatikan dengan baik juga bisa menjadi risiko berkembangnya sarang nyamuk.

Urban farming memang tak sekadar tren yang berkembang. Untuk menekuninya memang membutuhkan proses dan pembelajaran. Namun dengan melakukan urban farming yang benar nantinya kamu bisa merasakan banyak manfaatnya. Tak hanya untuk kebutuhan pangan, tapi juga kesehatan.

Visited 11 times, 1 visit(s) today