Hubungan pertemanan tentu saja penting untuk dijaga. Namun hubungan pertemanan punya kondisi yang berbeda-beda. Kamu tidak bisa menyamakan teman semasa sekolah dengan teman kerja. Teman kerja tentu saja bukan sekadar berteman, tapi juga menyangkut hubungan profesional sebagai pekerja.
Tentu saja punya rekan kerja yang bisa dijadikan sahabat untuk berkeluh kesah akan sangat menyenangkan. Namun teman kerja sangat berbeda dengan teman di luar kantor atau sahabat yang sudah sangat dekat dengan kamu cukup lama.
Bekerja dengan orang yang menyenangkan setiap hari tentu akan bikin kamu akan lebih semangat lagi dalam bekerja, tapi tetap ada aturan-aturan yang harus kamu jaga saat menjalin hubungan dengan teman kerja.
Tidak berkomplot
Berkomplot atau membuat geng dalam kantor kadang menjadi satu hal yang tak terhindarkan dan terlihat wajar. Padahal ini sebetulnya sangat tidak profesional. Geng dalam kantor akan memicu adanya tindakan-tindakan subjektif dan pilih kasih. Geng dalam kantor juga akan membuat persaingan yang semakin tidak sehat dan mengarah pada politik perusahaan yang kotor.
Bertemanlah dengan siapa saja meskipun kamu harus berhadapan dengan orang yang tidak menyenangkan dan menyenangkan. Bila kamu kurang cocok bergaul dengan salah seorang rekan kerja, batasi saja komunikasi kamu dan hanya berkomunikasi dengannya seperlunya saja. Tak perlu memusuhinya.
Hati-hati berteman dengan atasan
Walau bagaimanapun, atasan ya tetap atasan! Meskipun kamu berteman cukup baik, namun tetap ada hal-hal yang tidak boleh kamu ceritakan kepadanya dan bila kamu melakukan kesalahanpun harus siap menerima konsekuensinya.
Jaga percakapan tetap positif
Mengobrol dengan rekan kerja adalah hal biasa. Tapi usahakan agar kamu membicarakan hal sebatas yang positif saja. Misalnya, jangan sering mengeluh soal berbagai masalah terutama soal pekerjaan. Membocorkan masalah-masalah pekerjaan bisa jadi akan berbahaya buat kamu sendiri mengingat dunia kerja juga tak lepas dari persaingan dan berbagai kepentingan bisnis. Dengan menjaga perbincangan tetap positif, kamu juga bisa mendapat impresi yang baik dari lawan bicara kamu.
Jadi diri sendiri
Boleh-boleh saja kamu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan. Namun ada baiknya kamu juga tetap mempertahankan hal-hal penting yang menjadi karakter unik kamu. Misalnya, kreatif, humoris atau bahkan suka memakai pakaian berwarna terang. Hal-hal sederhana namun unik seperti inilah yang akan membuat kamu dipandang berbeda dari orang lain di kantor. Dampaknya, ini bisa jadi nilai lebih bagi diri kamu sendiri karena dianggap memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain.
Bedakan urusan bisnis dan pribadi
Dalam urusan pribadi, kamu bisa saja bebas berbicara soal apa saja yang kamu suka dengan rekan kamu. Tapi dengan rekan kantor, sebaiknya jaga sebatas urusan kerja saja. Begitu juga dengan cara berkomunikasi dan memperlakukan orang lain.
Bedakan cara komunikasi dengan rekan kantor dengan teman biasa, untuk menunjukkan profesionalitas kamu di tempat kerja. Segala hal yang terkait dengan urusan pribadi juga sebaiknya jangan kamu bawa dalam hubungan dengan rekan kerja, karena bisa memicu hal-hal yang bersifat subyektif dan tidak profesional.
Selalu terbuka
Hindari berpikir sempit saat berada dalam lingkungan kerja dan terbukalah untuk berbagai macam hal. Misalnya, merasa antusias dengan proyek-proyek baru atau ingin belajar hal baru terkait pekerjaan.
Berpikir secara terbuka di tempat kerja adalah kesempatan yang baik untuk bisa mendapatkan informasi baru sekaligus belajar sesuatu yang mungkin akan berguna di jenjang karirmu nanti.
Setiap tempat kerja pastinya memilki budaya kerja yang berbeda-beda dan rekan-rekan kerja dengan karakter yang sangat berbeda juga. Untuk itu kamu perlu berhati hati dalam menjalin pertemanan dengan mereka. Jangan disamakan antara pertemanan di kantor dengan pertemanan seperti teman biasa.