Indonesia adalah penghasil kakao nomor 3 terbesar di dunia. Namun, bahan utama pembuat cokelat tersebut sayangnya masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Bahkan sebagian besar orang masih sering menuduh cokelat sebagai biang keladi penyebab kegemukan dan sederet hal tak sehat lainnya.
Christine Diah Pertiwi, Ka. Unit Instalasi Gizi Rumah Sakit St. Carolus Jakarta menegaskan bahwa cokelat yang berasal dari biji kakao sebetulnya punya banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun ceritanya menjadi berbeda saat cokelat diolah dengan banyak tambahan bahan lain, seperti gula dan susu.
“Yang bikin kegemukan itu bukan biji kakaonya, tapi gula dan susu yang berlebihan,” tegas Christine saat berbincang dengan Goodlife.
Christine bahkan menambahkan bahwa kakao sendiri termasuk makanan yang kaya antioksidan. Seperti yang Sahabat Goodlife ketahui, antioksidan ini punya peran penting dalam melindungi tubuh dari radikal bebas berlebih yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan memicu kanker.
Jadi kalau makan cokelat yang sehat sebaiknya yang bagaimana ya? Nah, kunci dari cokelat itu adalah soal produksinya. Bila biji kakao diproduksi dengan banyak menambahkan kandungan gula, maka akan menjadi makanan yang bisa mengganggu kesehatan. Namun gak demikian kalau biji kakao diolah menjadi cokelat yang lebih sehat, seperti dark chocolate, tentu efek buruknya akan berkurang dan manfaat kakao akan lebih optimal bagi kesehatan.
Manfaat dan Kandungan Kakao
Kakao diketahui punya kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Dalam takaran per 100 gram, kakao mengandung:
- kalori 228 gram
- protein 20 gram
- lemak 14 gram
- karbohidrat 58 gram
- serat pangan 33 gram
- zat besi 8 miligram
- magnesium 140 – 150 gram
- kalsium 50 – 60 gram
- kalium 500 – 550 miligram
- fosfor 200 miligram
Kezia Natasha, Spv. Asuhan Gizi Rumah Sakit St. Carolus Jakarta bahkan menegaskan kalau antioksidan pada kakao itu 40 kali lebih tinggi dari buah blueberry yang selama ini sering dianggap sebagai buah dengan antioksidan tinggi.
Antioksidan pada kakao diketahui berasal dari kandungan flavonoid yang merupakan bagian dari senyawa polifenol yang diyakini juga punya banyak manfaat buat kesehatan, seperti melancarkan aliran darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi peradangan.
Lalu, apa saja manfaat kakao buat kesehatan?
Mengurangi stres
Banyak orang meyakini bahwa cokelat akan membawa suasana hati seseorang menjadi lebih happy dan tenang. Ternyata hal ini terjadi karena pengaruh dari kandungan flavonoid yang menstabilkan serotonin, yaitu zat dalam tubuh yang berfungsi mengendalikan emosi. Bubuk kakao juga diketahui bisa memproduksi hormon endorfin untuk menciptakan mood yang baik.
Menurunkan tekanan darah
Bagi penderita tekanan darah tinggi, flavonoid dalam kakao ternyata punya manfaat untuk memperbaiki kadar oksida nitrat dalam darah sehingga bisa menurunkan tekanan darah. Penelitian juga membuktikan bahwa manfaat ini akan terasa lebih optimal pada orang berusia lanjut dibandingkan orang berusia muda.
Memperbaiki fungsi otak
Senyawa polifenol dalam kakao juga punya manfaat untuk menunjang kesehatan otak. Polifenol yang mampu mempengaruhi oksida nitrat berkhasiat melemaskan otot pembuluh darah dan meningkatkan suplai darah ke otak.
Mengembalikan stamina
Kandungan magnesium pada biji kakao diketahui bisa menghilangkan rasa lelah, termasuk rasa lelah saat bangun tidur. Penelitian membuktikan bahwa biasanya rasa lelah yang terjadi terutama saat bangun tidur diakibatkan karena kurangnya zat magnesium dalam tubuh.
Mencegah penuaan dini
Antioksidan yang ada dalam kakao punya peran penting dalam mencegah rusaknya sel dalam tubuh, termasuk sel pada kulit. Sehingga membuat kulit lebih sehat dan gak cepat berkerut.
Dark Chocolate Paling Sehat
Perlu Sahabat Goodlife ketahui bahwa semua manfaat kakao ini akan terasa lebih optimal kalau dikonsumsi dalam bentuk dark chocolate, bukan cokelat yang diberi tambahan banyak pemanis dan susu.
Nah, bagaimana jika lebih suka menyantap cokelat susu daripada dark chocolate? Mengkonsumsi cokelat jenis ini sebaiknya dilakukan dengan beberapa pertimbangan, seperti jangan mengkonsumsi terlalu banyak atau sebelum makan cokelat bisa mengkonsumsi dulu makanan atau minuman kaya serat, seperti jus buah dan jus sayuran.
Christine Diah Pertiwi juga menyarankan kalau sedang melakukan diet khusus sebaiknnya beralih ke dark chocolate, begitu juga dengan para penderita diabetes untuk sebaiknya jangan mengkonsumsi cokelat susu yang ditambah pemanis.
Bagi Sahabat Goodlife yang sensitif terhadap produk susu juga bisa beralih ke cokelat berbahan plant-based seperti yang diproduksi oleh POD Chocolate di Bali. Varian rasa yang ditawarkan juga beragam dan mengandalkan bahan-bahan lokal.
Nah, buat Sahabat Goodlife yang suka makan cokelat, semoga mulai sekarang bisa lebih bijak untuk mengkonsumsi cokelat yang lebih sehat.
Tetap sehat ya, Sahabat Goodlife.