Gampang Banget! Ini Latihan Pernapasan Untuk Tingkatkan Kadar Oksigen Dalam Darah

Hypoxia adalah istilah medis untuk kondisi di mana kadar oksigen dalam darah di bawah angka normal. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala lemas, sesak napas, nyeri di dada, sakit kepala, linglung, hingga menurunnya kesadaran.

Oksigen sangat dibutuhkan oleh sel dan organ tubuh kita untuk menghasilkan energi. Energi inilah yang membuat jantung terus berdenyut, paru-paru memompa darah, dan otak bekerja. 

Normalnya, kadar oksigen dalam darah atau saturasi oksigen antara 95 – 100%. Kadar oksigen dalam darah yang normal membuat kita bugar, bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dan memberikan energi untuk otak dan tubuh kita. Jadi semakin tinggi kadar oksigen dalam darah maka akan memberikan kita lebih banyak energi karena semua organ berfungsi dengan baik serta meningkatkan konsentrasi karena otak bekerja dengan maksimal. 

Sebaliknya, jika kadar oksigen dalam darah di bawah angka normal, sudah tentu kerja sel dan organ dalam tubuh kita akan terganggu. Kita jadi mudah merasa lelah, lemas, dan kurang konsentrasi. 

Sponsored Links

Latihan Pernafasan

Satu-satunya cara oksigen masuk ke tubuh kita adalah lewat aktivitas bernapas. Saat bernapas, kita mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida ini terjadi di paru-paru. Oleh karena itu, sangat penting untuk kita sering menarik napas dalam agar membuat darah lebih teroksigenasi, yang meningkatkan kadar oksigen dalam darah.

Meski bernapas adalah proses yang natural, namun untuk memaksimalkan kadar oksigen yang masuk ke dalam paru-paru untuk kemudian dipompa ke seluruh sel dan organ tubuh dengan sel darah merah sebagai ‘kendaraannya,’ kamu harus melatihnya.

Dilansir dari Healthline.com, ada dua latihan pernapasan yang bisa kamu latih kapan pun dan dimana pun, yaitu pernapasan diafragma dan pernapasan bibir yang dikerutkan. 

Pernapasan Diafragma

Ciri napas diafragma adalah ketika kita menghirup udara, bagian perut akan terlihat membesar. Untuk melatih pernapasan diafragma, lakukan langkah berikut ini.

  • Rilekskan bahu lalu ambil posisi duduk atau berbaring.
  • Letakkan satu tangan di perut, pas di bagian bawah tulang rusuk dan satu tangan lagi di dada.
  • Tarik napas dalam melalui hidung, rasakan udara bergerak ke perut dan rasakan perut mengembang hingga terasa penuh.
  • Hembuskan napas melalui bibir yang sedikit dikerucutkan sambil kencangkan otot perut hingga semua udara keluar.
  • Ulangi 3 – 5 kali.

Latihan pernapasan ini memperkuat diafragma, membantu pernapasan agar lebih efisien dan lebih dalam sehingga lebih banyak oksigen masuk ke paru-paru.

Pernapasan Bibir yang Dikerutkan

Pernapasan dengan bibir yang dikerutkan menjaga saluran udara terbuka lebih lama dan mempermudah paru-paru bekerja dan meningkatkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Untuk melatih pernapasan ini, langkahnya adalah sebagai berikut.

  • Tarik napas dalam perlahan melalui lubang hidung.
  • Kerutkan bibir seperti hendak meniup sesuatu.
  • Hembuskan napas selambat mungkin melalui bibir yang dikerutkan tadi. Hembuskan napas setidaknya dua kali lebih lama dari yang dibutuhkan untuk menarik napas. Hembusan napas yang lebih lambat akan membantu memastikan oksigen yang masuk sudah maksimal. 
  • Ulangi hingga 3-5 kali.

Latihan pernapasan bibir yang dikerutkan ini biasanya lebih gampang dibanding pernapasan diafragma tadi. 

Lakukan latihan pernapasan ini beberapa sesi dalam satu hari.

Dengan kadar oksigen yang cukup dalam darah, kita akan mampu merangsang organ dan tubuh menjadi lebih sehat. Latihan pernapasan juga membuat kita lebih tenang, meredakan stress dan meningkatkan konsentrasi.

Latihan yang terbilang cukup mudah dan bisa dilakukan di manapun nyatanya bisa membuat tubuh lebih sehat. Sahabat Goodlife bisa mulai latihan pernapasan nih, meski ketika sedang duduk di kantor atau saat di dalam kendaraan. 

Visited 50 times, 1 visit(s) today