Ketersediaan air bersih sudah lama jadi perhatian banyak pihak. Jumlah penduduk yang meningkat dan lahan resapan air yang berkurang menjadi beberapa penyebab menurunnya persediaan air bersih. Lalu, benarkah langkah menghemat air itu sulit untuk dilakukan?
Air menjadi salah satu unsur terpenting bagi keberlangsungan hidup di bumi. Air tanah menjadi salah satu sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, mulai dari minum, mandi, memasak, hingga mencuci.
Penggunaan air yang berlebihan akan berakibat pada semakin menipisnya cadangan air bersih. Dan tanpa air bersih, kesehatan manusia bisa terganggu serta lingkungan yang akan semakin rusak karena kekeringan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menggunakan air dengan bijak demi keberlanjutan ketersediaan air bersih bagi kita semua.
Ada anggapan bahwa menghemat air itu sulit untuk dilakukan karena aktivitas kita sehari-hari banyak menggunakan air. Tapi, dengan beberapa cara berikut, ternyata kamu juga bisa ikut menghemat air dengan cara mudah. Dan kamu bisa mulai melakukannya dari rumah sendiri.
Beberapa langkah tersebut adalah:
1. Matikan keran
Mematikan keran saat kamu sedang mencuci muka, bercukur atau menggosok gigi bisa menghemat sekitar 6 liter air per menit. Agar hemat air, basahi sikat dan isi gelas untuk berkumur atau membasahi alat cukur.
2. Periksa pipa saluran air secara berkala
Memeriksa pipa adalah hal penting dalam menghemat air karena kebocoran kecil sekalipun bisa membuang air bersih sebanyak sekitar 60 liter setiap minggu. Itu sebabnya tindakan ini wajib kamu lakukan supaya kalau ada kebocoran bisa langsung kamu tangani.
3. Batasi waktu mandi
Semakin lama durasi mandi maka semakin banyak pula air yang terpakai. Usahakan untuk mandi tidak lebih dari 10 menit. Untuk memastikan air yang terpakai tidak terlalu banyak, kamu juga bisa menggunakan air beraliran rendah saat mandi pakai shower.
Ini untuk mengurangi jumlah air yang keluar di pancuran tanpa mengurangi efektivitas aliran airnya. Yang penting, aliran airnya cukup untuk membasahi seluruh tubuh dan bisa menghilangkan sisa sabun yang menempel. Aliran deras bisa kamu gunakan sesekali saja untuk menimbulkan sensasi pijatan pada tubuh saat mandi.
4. Hindari menggunakan bathtub
Mandi dengan shower jauh lebih hemat air dibanding menggunakan bathtub. Untuk mengisi bathtub dibutuhkan sekitar 200 liter air dalam sekali pemakaian. Sedangkan shower memerlukan 60 hingga 75 liter air untuk sekali mandi hingga 10 menit. Mandi dengan gayung diperkirakan membutuhkan maksimal 100 liter air untuk sekali mandi meskipun ini juga tergantung cara dan kebutuhan orang saat mandi.
Nah, bayangkan jika dalam satu rumah, semua anggota keluarganya mandi menggunakan bathtub. Berapa banyak pemborosan air yang terjadi?
5. Menampung air cucian
Saat mencuci buah atau sayuran, pastikan kamu meletakkan baskom di bawahnya untuk menampung air cucian tadi. Kamu bisa menggunakan air tersebut nanti untuk menyiram tanaman.
6. Masak air sesuai kebutuhan
Jika ingin menyeduh kopi, teh atau memasak mi instan, pastikan masak air sesuai kebutuhan. Masak air berlebihan pada akhirnya akan terbuang. Selain itu, kamu juga bisa menghemat listrik atau gas.
7. Mencuci pakaian sesuai kapasitas mesin cuci
Cucilah pakaian saat pakaian kotor sudah cukup banyak agar lebih sedikit air dan energi yang digunakan. Mencuci pakaian dalam jumlah lebih sedikit dari kapasitas mesin cuci hanya akan membuat pemakaian air dan listrik jadi boros.
8. Menampung air hujan
Saat musim hujan tiba, letakkan beberapa ember besar di bagian luar rumah untuk menampung air hujan. Air ini bisa kamu gunakan untuk mencuci mobil atau menyiram tanaman. Namun pastikan ketika ember sudah terisi air, kamu tutup rapat agar tidak menjadi tempat sarang nyamuk.
9. Menyiram tanaman di pagi hari
Pertimbangkan untuk menyiram tanaman di pagi hari saat sinar matahari tidak begitu terik. Dengan begitu, air bisa maksimal terserap oleh akar tanaman tanpa menguap karena panas di siang matahari.
10. Membuat lubang biopori
Membuat lubang biopori di halaman rumah bisa menghemat cadangan air tanah. Pasalnya, air hujan akan langsung masuk ke dalam tanah dan tersimpan di sana.
Untuk membuat lubang biopori, kamu hanya perlu melubangi tanah dengan diameter 10 sentimeter dan kedalaman 50 hingga 100 sentimeter. Kemudian isi lubang dengan sampah organik, seperti daun kering atau kulit buah atau sisa potongan sayuran.
Lubang biopori akan membuat air hujan langsung terserap ke dalam tanah dan menjadi tambahan cadangan air bersih. Sedangkan sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan berproses menjadi kompos atau pupuk organik yang nantinya akan membantu menyuburkan tanah di sekitar lubang biopori.
Hal-hal sederhana tersebut, jika mulai kamu lakukan di rumah secara rutin, maka akan berdampak besar bagi lingkungan, terutama untuk mempertahankan keberlangsungan ketersediaan air tanah yang bisa kita gunakan sehari-hari.