Adrenalin biasanya dikaitkan dengan aktivitas yang memacu detak jantung, seperti olahraga ekstrim atau aktivitas berbahaya yang membuat jantung berdetak lebih cepat. Apa sebetulnya adrenalin? Apa manfaatnya bagi tubuh kita?
Dalam dunia medis, adrenalin juga dikenal dengan epinefrin, yaitu hormon yang dibuat dan dilepaskan oleh kelenjar adrenal yang berada dekat ginjal, berfungsi untuk mempersiapkan tubuh dalam merespon saat kamu berada dalam kondisi yang penuh tekanan.
Itu sebabnya beberapa aktivitas yang membuat orang merasa tertekan seperti naik roller coaster, nonton film horor, panjat tebing atau lompat dari ketinggian, sering dibilang sebagai aktivitas yang “memacu adrenalin”.
Yang Terjadi pada Tubuh Saat Melepas Adrenalin
Saat hormon adrenalin dilepaskan, maka akan terjadi beberapa perubahan pada organ tubuh. Misalnya seperti detak jantung yang lebih cepat dan nafas yang lebih sering dan mendalam. Akibatnya, darah akan lebih banyak terpompa ke otak dan otot. Ini artinya tekanan darah juga akan meningkat dan otak akan berfungsi lebih siaga.
Sementara itu kadar gula dalam darah juga akan melonjak untuk memberikan kamu energi lebih agar siap merespon kondisi yang kamu hadapi. Hormon adrenalin juga akan membuat kamu berkeringat dan pupil mata membesar.
Kadar adrenalin juga akan mempengaruhi kondisi kekuatan fisik kamu. Kadar yang cukup banyak memungkinkan kamu bisa lebih baik saat merespon tekanan yang kamu hadapi. Misalnya, kamu tidak merasa sakit kalau cedera.
Selain itu, adrenalin juga sebetulnya bisa dibuat di luar tubuh manusia, ini dikenal dengan istilah adrenalin sintetis. Berbeda dengan adrenalin alami, adrenalin sintetis umumnya dibuat dengan tujuan untuk:
- Mengobati henti jantung dan asma
- Mengatasi syok akibat pendarahan
- Memperpanjang masa kerja obat bius
- Membantu proses CPR
Apa yang Terjadi Bila Kelebihan dan Kekurangan Adrenalin
Tubuh bisa saja kekurangan kadar adrenalin atau kelebihan. Kadang tubuh bisa saja melepaskan hormon adrenalin meskipun tidak dalam kondisi menghadapi tekanan. Biasanya ini disebabkan oleh kondisi kesehatan, seperti stres dan obesitas.
Beberapa dampak buruk dari kelebihan hormon adrenalin adalah:
- Sakit kepala
- Tekanan darah tinggi
- Lebih emosional
- Gangguan tidur
- Gangguan tidur
Di sisi lain, kadang tubuh juga mengeluarkan hormon adrenalin dengan kadar yang sedikit dan tidak cukup bagi tubuh untuk digunakan sebagaimana harusnya. Dampaknya adalah kamu tidak bisa merespon atau bereaksi dengan layak saat menghadapi kondisi penuh tekanan.
Kekurangan adrenalin seperti ini akan menyebabkan beberapa dampak, seperti:
- Mudah lelah
- Depresi
- Gula darah rendah
- Gelisah
- Migrain
Lalu, bagaimana caranya agar kadar hormon adrenalin tetap stabil, tidak terlalu banyak dan terlalu sedikit? Kamu bisa melakukan cara-cara sederhana seperti melakukan pola makan dan pola hidup sehat, olahraga rutin dan teratur, rutin melakukan relaksasi, menjauhi stres dan tidak konsumsi alkohol berlebihan.