Olahraga penting untuk kesehatan tubuh. Meski begitu, ada saja alasan untuk tidak melakukan olahraga. Mulai dari rasa malas hingga salah informasi yang ternyata cuma mitos belaka.
Salah paham mengenai fakta olahraga bisa berakibat buruk pada kesehatan. Itu sebabnya sangat penting untuk mengetahui informasi yang benar seputar olahraga. Bahayanya lagi, hal-hal yang ternyata mitos ini masih banyak dipercaya sampai saat ini.
Berikut ini adalah beberapa contoh mitos pada olahraga yang sampai saat ini masih banyak diyakini orang. Apakah kamu salah satu yang percaya?
Hamil tidak boleh olahraga
Kondisi hamil dianggap rentan terhadap banyak hal termasuk olahraga. Ini pandangan yang sama sekali keliru. Olahraga pada masa kehamilan sebetulnya justru bisa membantu proses kelahiran.
Namun tentu saja dengan kondisi kehamilan, ada beberapa gerakan yang direkomendasikan menurut usia kehamilan itu sendiri. Misalnya, pada masa awal kehamilan olahraga yang disarankan adalah senam kegel, jalan kaki, yoga, berenang, dan aerobik ringan. Sedangkan untuk masa kehamilan menjelang melahirkan disarankan olahraga squat (dengan gerakan lebih lambat untuk ibu hamil), senam duduk (latihan duduk bersila dalam waktu tertentu) dan senam tai chi.
Menurut keterangan dari Halodoc, olahraga pada ibu hamil akan memberikan asupan oksigen pada janin. Ini akan memicu metabolisme tubuh melepaskan hormon endorfin untuk menciptakan rasa lebih senang dan mengurangi rasa sakit saat melahirkan nanti.
Sit up efektif hilangkan lemak perut
Mitos ini banyak dipercaya karena gerakan sit up yang bertumpu pada titik di perut. Sit memang membantu menguatkan dan membentuk otot di perut namun bukan berarti efektif untuk menghilangkan lemak perut.
Cara efektif untuk menghilangkan lemak di perut adalah dengan mengkombinasikan olahraga dengan pola makan sehat yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, seperti kalori yang tidak berlebihan.
Waktu olahraga terbaik adalah pagi hari
Sebetulnya, kamu bisa melakukan olahraga kapan saja sesuai waktu luang yang kamu punya. Perlu kamu pahami bahwa waktu olahraga yang terbaik adalah waktu dimana tubuh kamu memang sudah siap. Artinya, otot tubuh tidak dalam kondisi kaku dan cukup asupan energi dan air agar tidak lemas saat olahraga.
Walaupun kamu akan berolahraga di malam hari, pastikan untuk tidak langsung tidur dalam waktu sekitar 2 jam berikutnya. Ini untuk menghindari kesulitan tidur yang mungkin terjadi setelah olahraga. Karena setelah olahraga, aliran darah akan mengalir lebih lancar dengan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Umumnya, ini akan membuat tubuh merasa lebih bugar dan agak sulit untuk dipaksa tidur.
Harus banyak berkeringat
Semakin banyak berkeringat semakin bagus olahraganya? Tentu saja ini pendapat keliru dan bisa dibilang sebagai mitos. Banyak tidaknya keringat dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya jenis olahraga yang dilakukan, lokasi olahraga, kondisi cuaca saat olahraga hingga metabolisme tubuh.
Selain itu, keringat bukanlah indikasi bahwa olahraga yang dilakukan sudah benar dan sesuai porsinya. Semakin banyak keluar keringat sebetulnya kamu semakin berisiko terkena dehidrasi karena banyaknya cairan yang keluar.
Sayangnya, mitos ini masih sangat banyak dipercaya sehingga banyak yang melakukan olahraga sambil memakai pakaian tebal dan menutupi banyak area tubuh agar cepat berkeringat.
Semakin lama olahraga semakin baik
Mitos ini juga masih banyak diyakini sehingga ada orang yang senang berlama-lama berada di pusat kebugaran. Padahal hasil yang optimal dari olahraga tidak bergantung dari durasi yang panjang saat olahraga.
Olahraga dengan durasi yang berlebihan diketahui justru bisa berbahaya bagi kesehatan, seperti misalnya rentan terkena cedera atau mengganggu kesehatan jantung akibat tenaga yang dipaksakan dan menimbulkan tekanan darah yang semakin tinggi.
Durasi olahraga yang disarankan adalah selama 30 menit per hari dan dilakukan 5 kali dalam seminggu. Ini juga sebaiknya dilakukan dalam intensitas sedang dan tidak berlebihan.
Tubuh terasa sakit itu bagus
Setelah olahraga, esok harinya tubuh terasa nyeri dan sudah digerakkan. Sebagian orang menganggap ini adalah hal yang baik karena berarti olahraga yang dilakukan sudah benar. Rasa nyeri dan pegal setelah olahraga adalah hal yang wajar, terlebih kalau kamu jarang olahraga sebelumnya.
Tapi sebetulnya olahraga yang benar tidak akan menyebabkan tubuh menjadi sakit dan pegal. Olahraga yang benar adalah olahraga yang gerakannya disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan kamu. Jadi, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan olahraga berlebihan sampai tubuh terasa sakit.
Olahraga seharusnya dilakukan secara menyenangkan dan memiliki dampak kesehatan yang bisa dirasakan sangat baik. Dengan memahami informasi seputar olahraga secara benar, maka kamu juga bisa terhindar dari mitos yang selama ini mungkin kamu anggap sebagai fakta dan bisa menikmati manfaat olahraga dengan optimal.