Semakin Banyak Berkeringat Saat Berolahraga, Semakin Bagus?

Selama ini masih banyak yang beranggapan jika berolahraga maka semakin banyak keringat yang keluar, semakin bagus. Banyaknya keringat yang keluar dianggap sebagai tanda bahwa kamu sudah olahraga dengan intensitas tinggi. Padahal, kapasitas orang untuk berkeringat itu berbeda-beda. Menurut dr Sophia Hage, SpKO, seharusnya yang jadi patokan apakah kita berolahraga dengan intensitas ringan, sedang, atau tinggi adalah denyut jantung.

“Nah mungkin agak sulit mengukur denyut nadi, kamu bisa menggunakan physical activity tracker yang banyak dijual untuk bisa mendeteksi denyut nadi kita berapa,” kata Sophia.

Denyut nadi untuk olahraga dengan intensitas sedang sekitar 57-76 % denyut maksimal. Cara menghitung denyut maksimal, 220 dikurangi usia.

“Jadi intensitas olahraga ringan, sedang atau tinggi juga akan bervarisasi sesuai usia kita,” pungkas Sophia.

Mengukur Denyut Nadi dengan Talk Test

Tapi kalau kamu enggak punya alat untuk mengukur denyut nadi, bisa juga melakukan talk test atau tes bicara.

“Ketika kita olahraga, cobalah berbicara. Kalau kita masih bisa nyanyi saat olahraga maka itu dikategorikan olahraga dengan intensitas rendah. Kalau udah enggak bisa nyanyi, napasnya udah mulai ngejar nih tapi masih bisa ngomong. Kamu masih bisa menyelesaikan satu kalimat dalam satu tarikan napas dan masih nyaman, itu dikategorikan olahraga intensitas rendah,” jelas Sophia.

Sementara jika olahraga intensitas tinggi, saat kita berbicara akan terbata-bata, per kata dan tidak bisa menyelesaikan satu kalimat dalam satu tarikan napas, itu artinya kita olahraga dalam intensitas tinggi.

“Ini yang membedakan apakah kita olahraga intensitas rendah, sedang atau tinggi, bukan dari jumlah keringat yang kita keluarkan,” kata Sophia.

Tapi enggak ada salahnya kok kalau kita olahraga untuk ‘cari keringat’. Olahraga intensitas rendah, sedang atau tinggi, yang penting rutin dilakukan dengan menjaga kebugaran. Setuju, nggak?