Penting! Jenis Vaksin untuk Kucing Agar Tetap Sehat dan Menggemaskan

Memelihara kucing memang menyenangkan dan kadang bahkan menggemaskan. Tapi sebagai penyayang kucing, cukupkah hanya dengan memberi makanan bernutrisi dan dibawa ke salon  kucing saja? Tentu tidak, karena ternyata kucing juga butuh perawatan kesehatan seperti kita. Salah satunya adalah dengan diberikan vaksin secara berkala.

Betul! Hewan peliharaan seperti kucing juga punya daftar vaksin rutin yang harus diberikan. Tujuannya adalah untuk memberi perlindungan pada kucing dari infeksi virus dan bakteri melalui penambahan kekebalan tubuh mereka.

Sama seperti pada manusia, pemberian vaksin pada kucing akan memberikan imun yang lebih baik untuk kucing, dan bila terserang penyakit maka kucing kamu tidak akan terdampak gejala yang lebih parah dibanding dengan kucing yang belum mendapatkan vaksin.

Kenali Jenis Vaksin untuk Kucing

Pada dasarnya, vaksin kucing dibagi menjadi 2 bagian, yaitu vaksin inti dan vaksin non-inti. Vaksin inti adalah vaksin yang wajib diberikan untuk semua jenis kucing. Sedangkan vaksin non-inti adalah vaksin yang hanya diberikan pada beberapa jenis kucing saja yang sesuai dengan habitatnya, seperti: sering berada di luar rumah dan sering bertemu kucing lainnya.

Vaksin inti 

Yang termasuk dalam vaksin inti adalah:

Vaksin rabies

Bukan cuma buat anjing, vaksin rabies juga wajib diberikan pada kucing karena rabies adalah penyakit yang menular. Rabies bisa menular melalui gigitan dari hewan lain yang mengidap rabies dan bila tidak ditangani dengan baik, rabies bisa berakibat fatal bagi hewan yang menderitanya.

Rabies adalah penyakit zoonosis yang artinya bisa menular juga dari hewan ke manusia dan merupakan salah satu penyakit yang berbahaya di dunia. Itu sebabnya vaksin rabies sebaiknya diberikan juga pada kucing peliharaan kamu.

Vaksin FCV

FCV adalah singkatan dari Feline calicivirus, yaitu penyakit yang terkait dengan infeksi pernafasan bagian atas, seperti bersin-bersin. Vaksin ini juga digunakan untuk mencegah peradangan gusi dan gigi yang biasanya membuat kucing kehilangan nafsu makan.

Vaksin FHV-1

FHV adalah Feline herpesvirus, penyakit yang menyebabkan infeksi saluran nafas bagian atas namun dengan kondisi yang lebih parah. Gejalanya adalah bersin, hidung berair dan hidung tersumbat. FHV juga bisa menimbulkan gejala yang lebih parah, seperti bisul di mulut.

Bahayanya, bila kucing terkena virus ini dan sembuh, kondisinya tidak sepenuhnya sembuh dan masih bisa terkena lagi dalam waktu singkat kalau kucing merasa stress. Jadi, dalam kondisi tertentu, virus FHV pada kucing bisa aktif kembali.

Vaksin FPV

FPV adalah Feline parvovirus, yaitu virus yang biasa menyerang anak kucing dengan tingkat kematian yang tinggi. Gejalanya sederhana, seperti hilang nafsu makan, kucing terlihat lemas, lalu diikuti dengan muntah dan diare. Yang bahaya adalah virus ini juga menyerang sel darah putih yang menyebabkan kucing menjadi rentan terinfeksi virus lainnya.

Banyak penyakit pada kucing yang bisa berakibat fatal bila tidak ditangani segera. Itu sebabnya pemberian vaksin khususnya vaksin inti sangat penting. (Foto: pexels.com)

Vaksin non-inti

Vaksin non-inti juga bisa dibilang sebagai vaksin tambahan untuk kucing dan diberikan sesuai rekomendasi dokter. Apa saja?

Vaksin Feline leukemia

Feline leukemia adalah penyakit karena infeksi virus dan sampai saat ini belum ada obat penangkalnya. Virus ini menular antar kucing melalui air liur, urine, dan feses.

Vaksin Bordetella

Bertujuan untuk mencegah kucing terkena bakteri yang menyerang sistem pernafasan.

Vaksin Dermatofitosis

Vaksin ini untuk mencegah infeksi jamur yang membuat kucing mengalami kerontokan bulu-bulunya dan peradangan kulit. Bahayanya, kalau kamu melakukan kontak langsung dengan kucing di area yang terinfeksi, maka kamu juga bisa tertular.

Vaksin non-inti juga penting diberikan, namun sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter hewan untuk mendapatkannya. (Foto: pexels.com)

Nah, kalau sudah tahu vaksin yang harus diberikan, kapan sebaiknya memberikan vaksin pada kucing? Vaksin kucing bisa diberikan pada kucing yang masih berusia 12 hingga 16 minggu dengan vaksinasi inti. Vaksin tambahan atau non-inti bisa didapatkan nanti setelah 1 tahun kemudian dengan rentang waktu sekitar 3 hingga 4 minggu antar vaksinnya.

Perhatikan juga bahwa setelah diberikan vaksin, tubuh kucing memerlukan waktu untuk menguatkan imun. Dalam masa ini, usahakan kucing untuk tidak keluar rumah dan bertemu dengan kucing lain. Ini untuk mencegah kucing bertemu dengan kucing lain yang dikhawatirkan belum mendapatkan vaksinasi dan berakibat bisa tertular bakteri dan virus yang mungkin diidap oleh kucing lain.

Buat kamu yang suka memanjakan kucing kamu dengan mengajaknya grooming ke salon hewan atau pet shop, sebaiknya pastikan dulu bahwa kucing memang sudah mendapatkan vaksin dengan lengkap. Tempat-tempat seperti ini bisa jadi lokasi yang rawan sebagai tempat penularan bakteri dan virus mengingat banyak kucing lain yang juga datang ke sini dengan latar belakang kesehatan yang tidak kita ketahui.

Jadi, biar kucing kamu tetap sehat dan menggemaskan, sebaiknya jangan ditunda dan segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk rekomendasi mendapatkan vaksin secepatnya.