Usai Idul Fitri, Lakukan Hal Sederhana ini Agar Tubuh Tetap Sehat

Usai perayaan Idul Fitri, umumnya banyak masalah kesehatan yang akan muncul. Biasanya ini dipicu oleh pola makan tidak teratur dan aktivitas yang tak terjaga saat liburan dan merayakan idul Fitri. 

Momen Idul Fitri tak bisa dilepaskan dari aneka makanan lezat, seperti opor ayam, rendang, gulai hingga berbagai macam kue kering. Kadang, saat merayakan hari raya kita tidak lagi memperhatikan pola makan yang baik dan cenderung untuk menikmati semua hidangan yang ada dengan sebanyak-banyaknya.

Padahal, kebiasaan yang keliru  inilah yang sering memicu timbulnya berbagai masalah kesehatan usai merayakan hari raya. 

Masakan Idul Fitri memang lezat, namun batasi porsi makan untuk menjaga kesehatan (Foto: Pexels)

Risiko Penyakit Setelah Merayakan Idul Fitri

1.       Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah karena konsumsi garam dan santan yang berlebihan. Dan seperti diketahui, hampir semua menu makanan khas Idul Fitri mengandung garam dan santan yang cukup tinggi.

Terlalu banyak asupan garam bisa berisiko timbulkan gangguan kesehatan, seperti penurunan fungsi otak, mengganggu fungsi ginjal, meningkatkan tekanan darah, dan serangan stroke. Sedangkan santan juga bisa memicu tekanan darah tinggi, asam lambung dan gangguan jantung bila dikonsumsi terlalu banyak.

2.       Diare

Ini juga merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang kurang bersih, mengandung bakteri atau porsi yang berlebihan. Selain itu, diare juga bisa disebabkan karena lambung yang teriritasi dari banyaknya asupan makanan pedas, asam, berminyak, atau minuman yang bersoda.

3.       Gula darah dan kolesterol

Selama merayakan Idul Fitri, mungkin menu makanmu tidak lepas dari santan, minyak, atau minuman yang manis. Jika terus-menerus mengkonsumsi makanan tersebut tanpa dibatasi, ini berisiko kadar gula darah dan kolesterol akan naik.

Perlu kamu tahu bahwa kombinasi antara tingginya kadar gula dalam darah dan kolesterol bisa memicu komplikasi yang berbahaya. Tingginya kadar gula dalam darah akan memicu naiknya kadar kolesterol jahat dan menekan produksi kolesterol baik. Tingginya kolesterol jahat inilah yang akan menciptakan plak yang menumpuk di dinding arteri, menghambat aliran darah dan memicu serangan jantung serta stroke.

Gula darah yang tinggi adalah salah satu gejala penyakit yang biasanya timbul setelah perayaan Idul Fitri (Foto: Pexels)

4.       Radang tenggorokan, batuk, dan pilek

Radang tenggorokan, batuk, dan pilek adalah gejala dari penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus karena daya tahan tubuh sedang menurun.

Banyaknya jadwal silaturahmi, kelelahan, dan kurang tidur, bisa menyebabkan daya tahan tubuh kita menurun. Selain itu, konsumsi makanan yang terlalu manis, berlemak, pedas, atau minuman dingin juga bisa memicu timbulnya ISPA.

5.       Sembelit

Sembelit adalah gangguan pencernaan yang paling sering disebabkan oleh asupan makanan yang tidak seimbang. Saat Idul Fitri, kebanyakan dari kita pasti kerap melewatkan makan sayuran atau buah-buahan karena menganggap makanan berlemak lebih nikmat dan menarik.

Hal itulah yang membuat pola makan kita selama Idul Fitri biasanya kekurangan asupan sayuran dan buah yang memicu terjadinya sembelit.

Tips Jaga Kesehatan Setelah Lebaran

1.       Kembali ke kebiasaan normal

Transisi perubahan pola makan setelah 1 bulan berpuasa dan saat Idul Fitri sebaiknya segera dilakukan. Setidaknya 1 hari setelah Idul Fitri, cobalah untuk kembali ke kebiasaan makan normal, misalnya porsi makan yang kembali normal, membatasi kembali makanan dan minuman dengan kadar lemak dan gula yang tinggi.

2.       Perbanyak sayur dan buah

Sehari setelah Idul Fitri, sebaiknya ganti menu menjadi menu seperti biasanya, yaitu nutrisi yang seimbang dan sebaiknya konsumsi lebih banyak sayur karena kandungan seratnya bisa untuk membantu pencernaan yang beradaptasi dengan pola makan berubah lagi. 

Sediakan pula buah potong di atas meja sehingga kamu bisa mudah menyantapnya dengan mudah. Kurangnya asupan buah umumnya disebabkan oleh tidak tersedianya buah-buahan di meja makan dan dianggap sebagai makanan sampingan yang tidak begitu penting. Padahal buah-buahan sangat dibutuhkan karena kandungan vitamin dan seratnya yang tinggi.

cara tanam sayur
Sayur dan buah mengandung serat dan vitamin yang baik untuk pencernaan (Foto: Pexels)

3.       Konsumsi air putih sebelum makan

Minum segelas air putih sebelum makan akan membantu kesehatan saluran pencernaan. Selain itu, minum air putih juga membantu tubuh mengenali rasa ‘lapar palsu’ (rasa lapar yang umumnya terjadi karena hal bersifat emosional) sehingga kita terhindar dari makanan yang berlebihan. 

4.       Hindari ngemil kue kering saat perut kosong

Ngemil kue kering saat perut kosong hanya membuat kamu memenuhi lambung dengan makanan yang tidak sehat. Seperti yang diketahui, hampir semua kue kering menggunakan margarin atau mentega yang mengandung lemak trans yang tidak baik bagi kesehatan serta gula.

Perut yang kenyang dengan kue kering hanya membuat kamu melewati makan besar yang lebih bernutrisi.

5.       Mulai berolahraga

Setelah 1 bulan berpuasa, mungkin jadwal olahraga kamu sedikit terganggu. Nah, sehari setelah Lebaran, sebaiknya segera lakukan olahraga rutin, bisa berupa olahraga ringan seperti jalan atau lari di sekitar komplek perumahan.

Lari dengan intensitas sedang minimal 15 menit setiap pagi atau sore hari, setidaknya bisa membantu kamu mendapatkan tubuh yang bugar, sekaligus bisa mulai membakar lemak menumpuk akibat banyaknya makanan yang kamu santap selama Idul Fitri.

Memang boleh saja kita menikmati aneka menu Idul Fitri yang lezat, tapi yang harus kamu perhatikan adalah tetaplah pada porsi makan yang normal dan tidak berlebihan. Pastikan juga kamu tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang.