Terkadang, karena terlalu fokus pada target, kita tidak memperhatikan detak jantung saat olahraga. Padahal, detak jantung yang abnormal saat olahraga juga memiliki risiko bagi kesehatan. Lalu, bagaimana sebetulnya detak jantung yang sehat saat olahraga?
Normalnya, jantung berdetak 60 hingga 100 kali per menit dalam kondisi istirahat, misalnya saat baru bangun tidur. Ketika berolahraga, sudah tentu detak jantung akan meningkat, sesuai dengan intensitas latihan. Semakin tinggi detak jantung selama olahraga, artinya semakin tinggi pula intensitas latihan yang kamu lakukan.
Untuk mendapatkan hasil dari olahraga yang maksimal namun tetap pada tingkat yang aman, kamu bisa memantau seberapa keras jantung bekerja lewat detak jantung.
Untuk itu, yang harus diketahui adalah detak jantung maksimum, yaitu batas atas apa yang dapat ditangani oleh sistem kardiovaskular selama olahraga.
Cara menghitung detak jantung maksimum adalah 220 dikurangi usia. Misalnya kamu berusia 30 tahun, maka batas maksimum detak jantung kamu adalah 220-30=190. Ini adalah frekuensi maksimum rata-rata jantung kamu berdetak per menit selama latihan.
Kamu bisa dengan mudah mengukur detak jantung saat olahraga lewat smartwatch atau handphone dengan berbagai aplikasi yang kini banyak tersedia.
Waspadai Takikardia
Takikardia adalah istilah medis untuk kondisi dimana detak jantung lebih dari 100 denyut per menitnya. Dilansir dari Alodokter takikardia terbagi menjadi dua jenis, yaitu takikardia sinus dan aritmia.
Takikardia sinus dapat terjadi ketika seseorang sedang berolahraga dan mengalami denyut jantung di atas batas maksimal seharusnya (batas maksimum detak jantung). Sementara itu, takikardia aritmia biasanya terjadi karena adanya gangguan jantung.
Takikardia umumnya tidak menimbulkan gejala atau komplikasi, namun kondisi ini bisa mengganggu fungsi jantung jika dibiarkan tanpa penanganan.
Akibatnya, jika seseorang mengalami takikardi bisa mengalami gagal jantung, stroke, serangan jantung mendadak, hingga kematian.
Oleh karena itu, sangat penting untuk kita selalu mengontrol dan menjaga detak jantung saat berolahraga agar jangan sampai melewati batas maksimum detak jantung yang seharusnya sesuai dengan umur.
Agar Detak Jantung Tetap Sehat Selama Olahraga
Setelah kamu menghitung dan mendapatkan detak jantung maksimum (220 dikurangi usia), kamu bisa menentukan zona detak jantung target saat berolahraga.
Zona detak jantung target adalah rentang angka yang menunjukkan seberapa cepat jantung kamu seharusnya berdetak saat berolahraga, namun masih dalam tahap aman, sehat dan tidak terlalu memaksakan kerja jantung.
The American Heart Association merekomendasikan zona detak jantung target adalah sebagai berikut:
– Olahraga intensitas sedang: 50% – 70% dari detak jantung maksimum.
– Olahraga intensitas tinggi: 70% – 85% dari detak jantung maksimum.
Misalnya kamu berusia 30 tahun, memiliki detak jantung maksimum 220-30 = 190. Jika ingin melakukan olahraga intensitas tinggi maka detak jantung yang sehat dan aman adalah 133 – 162 (70% – 85% dari 190) per menit.
Jika terlalu sering memaksakan diri berolahraga intensitas tinggi dengan detak jantung melebihi zona detak jantung target, akan berisiko memicu sejumlah masalah terutama yang memiliki masalah jantung, pemula atau orang yang belum pernah berolahraga secara rutin sebelumnya.
Jika kamu merasa sesak napas, pusing atau mata berkunang-kunang saat berolahraga, bisa jadi olahraga yang kamu lakukan melebihi zona detak jantung seharusnya. Sebaiknya kurangi intensitas dan kamu bisa mulai menaikkan intensitasnya secara bertahap.