Sering Makan Gorengan Saat Buka Puasa, Ini Caranya Agar Kesehatan Gak Terganggu

gorengan sehat

Selain mudah didapat, gorengan adalah kudapan dengan harga yang sangat terjangkau. Wajar saja kalau akhirnya gorengan jadi kudapan favorit semua orang, terutama di saat bulan puasa. Sayangnya, makanan favorit yang murah meriah ini juga diklaim sebagai salah satu makanan yang gak sehat untuk dikonsumsi. Lalu, apakah berarti gorengan sama sekali gak boleh dimakan? Adakah gorengan yang bisa dikatakan sehat sebagai makanan ringan? Bagaimana cara menyantap atau mungkin membuat sendiri gorengan yang sehat?

Sponsored Links

Makan Gorengan Sehat, Caranya?

Nah, buat Sahabat Goodlife penyuka gorengan yang sekaligus peduli dengan kesehatan, informasi berikut bisa dijadikan acuan untuk konsumsi gorengan tanpa khawatir risikonya yang buruk bagi kesehatan.

Gunakan minyak goreng yang sesuai

Kalau biasanya menggoreng dengan minyak goreng kelapa sawit, coba beralih ke minyak zaitun, minyak canola atau minyak biji bunga matahari. Jenis minyak goreng ini diketahui lebih sehat dibanding minyak kelapa sawit karena kandungan asam lemak tak jenuh dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.

Hindari minyak jelantah

Dengan alasan berhemat, biasanya minyak goreng digunakan berkali-kali walaupun warnanya sudah mulai menghitam. Sebetulnya penggunaan minyak goreng yang ideal adalah 2 hingga 3 kali penggorengan. Saat warna minyak goreng sudah mulai berubah, kualitas minyak akan berkurang dan akan membentuk radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan.

(Foto: Pixabay)

Perhatikan temperatur saat masak

Gorengan yang renyah didapat dari temperatur yang sudah panas saat mulai menggoreng. Jangan masukkan makanan saat minyak belum terlalu panas, karena makanan akan menyerap minyak lebih banyak. Pastikan bahwa temperatur minyak berkisar antara 160 hingga 200 derajat Celcius untuk mendapatkan kerenyahan yang ideal.

Tiriskan gorengan 

Saat gorengan sudah matang, jangan lupa untuk meniriskan agar minyaknya terpisah. Cara yang ideal adalah dengan menggunakan tisu makanan yang bisa digunakan untuk menyerap minyak. 

Salah satu bahaya dari menyantap gorengan adalah serapan minyaknya yang cukup tinggi. Namun ada beberapa teknik yang bisa dipakai untuk mengurangi serapan minyak saat menggoreng.

  • Perhatikan ukuran gorengan

Ukuran makanan yang digoreng akan mempengaruhi seberapa banyak serapan minyaknya. Misalnya pada kentang yang dipotong menjadi 4 bagian akan menyerap 2% minyak, kentang yang dipotong memanjang seperti balok kayu akan menyerap 4% minyak, dan untuk irisan tipis seperti keripik akan menyerap 15% minyak.

  • Ketebalan tepung atau adonan

Tepung terigu, remah roti, dan tepung kentang akan lebih mudah menyerap minyak dibanding dengan menggoreng tanpa tepung. Ayam yang digoreng dengan tepung akan menyerap 8% minyak dari ayam goreng tanpa tepung yang hanya 5% saja. Jadi pastikan untuk menggunakan sedikit tepung atau adonan sebagai pelapisnya.

(Foto: Pixabay)

Sertakan sayuran dan buah

Gorengan cukup mudah untuk dikreasikan sendiri bahan-bahannya. Kamu bisa menggunakan sayuran sebagai isi dari gorengan tahu atau berkreasi sendiri dengan bahan yang lain, seperti gorengan brokoli misalnya. 

Penelitian membuktikan bahwa daging yang digoreng akan mengandung lebih banyak kalori dibanding sayuran. Setelah makan gorengan, usahakan juga gak lupa makan buah, karena buah-buahan juga berfungsi untuk menghambat penyerapan kolesterol jahat sehingga kamu terhindar dari risiko penyakit.

Dengan beberapa pertimbangan di atas, Sahabat Goodlife yang suka gorengan boleh saja tetap menyantap gorengan, namun tetap konsumsi dengan bijak dan jangan berlebihan ya.

Visited 13 times, 1 visit(s) today