Kurma menjadi salah satu buah yang banyak dikonsumsi selama bulan puasa. Manfaatnya sangat banyak tapi jika dimakan berlebihan, kurma punya dampak buruk bagi kesehatan. Apa saja?
Buah kurma kerap dijadikan pilihan dan jadi makanan wajib untuk berbuka puasa. Jadi, ketika berbuka puasa, alih-alih minum minuman manis lainnya seperti teh manis, kolak atau sirup, sangat dianjurkan untuk berbuka dengan air putih dan tiga butir kurma sebelum solat maghrib, kemudian makan makanan lainnya secukupnya.
Makan kurma saat berbuka bisa mengembalikan kadar gula darah yang turun setelah berpuasa. Namun karena indeks glikemiknya rendah, kurma tidak menyebabkan kenaikan gula darah yang signifikan.
Dengan begitu, kurma pun bisa dikonsumsi dalam batas wajar oleh penderita diabetes. Selain rasanya yang enak, kandungan kalori kurma juga cepat diserap tubuh sehingga bisa cepat mengembalikan tenaga setelah berpuasa dan membantu tubuh lebih bugar.
Manfaat Kurma
Kurma mengandung protein, vitamin, dan mineral seperti potassium, magnesium, zat besi, dan mangan.
Buah yang diyakini berasal dari kawasan Teluk Persia ini juga kaya kandungan polifenol, senyawa antioksidan yang melindungi tubuh dari peradangan serta serat dan karbohidrat kompleks.
Dengan kandungan padat nutrisi tersebut, kurma memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, seperti:
– Melindungi kesehatan jantung
– Menjaga kesehatan usus
– Menangkal radikal bebas
– Membantu menjaga tekanan darah
– Menjaga kesehatan tulang
– Menjaga kesehatan mata dan kulit
Sebutir kurma memiliki berat sekitar 8 gram dengan kandungan kalori sekitar 23 kilokalori, yang berasal dari 96% karbohidrat, 3% protein, dan 1% lemak.
Jadi, dengan mengonsumsi 3 butir kurma saat berbuka puasa, seseorang sudah mengonsumsi 70 kilokalori yang setara dengan sepiring nasi.
Dampak Jika Makan Kurma Berlebihan
Untuk mendapatkan sederet manfaat dari buah kurma, sebaiknya dikonsumsi dalam batas wajar.
Seperti disebutkan di atas, untuk berbuka puasa, kamu cukup makan 3 butir kurma.Namun bagi penderita diabetes, sebaiknya 3 butir kurma itu tidak dimakan sekaligus, yaitu 1-2 butir kurma saat berbuka puasa, lalu 1 butir lagi setelah solat tarawih.
Seperti hal lainnya, konsumsi kurma yang berlebihan, bukan hanya bisa menghilangkan manfaat baiknya, tetapi juga menimbulkan beberapa dampak merugikan lainnya, seperti:
1. Masalah pencernaan
Kandungan serat pada kurma bisa membantu mengefektifkan proses pencernaan sehingga makanan dapat terserap tubuh lebih sempurna. Namun jika dikonsumsi berlebihan justru akan mengakibatkan masalah pencernaan seperti diare, kembung dan sering buang gas, atau kram perut.
2. Meningkatkan risiko diabetes
Dalam satu butir kurma terdapat gula alami yang hampir setara dengan 30 gram gula pasir. Meski skor Indeks glikemik kurma termasuk sedang dan tidak akan meningkatkan gula darah, namun jika dikonsumsi secara berlebihan tetap sangat berpengaruh terhadap lonjakan gula darah, terutama bagi penderita diabetes.
3. Memicu kegemukan
Seperti telah dijelaskan di atas, memakan 3 butir kurma setara dengan kalori memakan satu piring nasi. Bayangkan jika kamu makan lebih dari 3 butir dalam sekali makan, tentu akan terjadi penumpukan kalori di dalam tubuh. Pada akhirnya, penumpukan kalori akan memicu kegemukan.
4. Risiko kerusakan pada gigi
Sebenarnya bukan hanya kurma, semua buah kering, jika dimakan secara berlebihan juga akan meningkatkan risiko kerusakan pada gigi. Pasalnya, tekstur kurma yang lengket akan menempel erat pada gigi dan lebih sulit dibersihkan.
Jika dikonsumsi berlebihan maka akan semakin banyak sisa-sisa kurma yang menempel pada gigi dan jika tidak dibersihkan secara benar akan membuat gigi rusak dan berlubang.
5. Memicu Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan kondisi di mana kadar kalium dalam darah di atas ambang normal. Sementara itu, kadar kalium dalam kurma cukup tinggi, yaitu 47 miligram dalam setiap 100 gramnya.
Jika dikonsumsi berlebihan, kurma akan menyebabkan lonjakan kalium dalam darah (hiperkalemia) yang bisa menimbulkan gejala seperti lemas, mual, dan mati rasa di beberapa bagian tubuh.
Kurma memang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Namun hal itu selama kita mengonsumsinya dalam jumlah wajar, yaitu 3 butir saat berbuka atau maksimal 5 butir dalam sehari.
Dengan begitu, kita tetap bisa merasakan manfaatnya bagi kesehatan tanpa merasakan dampak negatifnya.