Benarkah Orang Makin Mudah Kena Skizofrenia di Era Digital?

stres

Salah satu gangguan mental yang berbahaya dan semakin rentan terjadi di era digital seperti sekarang adalah skizofrenia. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Skizofrenia merupakan gangguan mental serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Gangguan ini dapat memengaruhi fungsi sehari-hari, merusak hubungan sosial, dan menghambat kemampuan seseorang untuk berfungsi secara optimal.

Skizofrenia adalah gangguan otak yang kompleks, melibatkan gangguan dalam pemikiran, emosi, dan perilaku. Gejalanya dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tetapi umumnya melibatkan delusi, halusinasi, kesulitan berpikir dengan jelas, dan masalah konsentrasi. Orang dengan skizofrenia juga mungkin mengalami perubahan mood yang tajam.

Semakin Modern, Semakin Rentan Kena Skizofrenia?

Pertanyaan apakah orang makin rentan terkena skizofrenia di era modern melibatkan beberapa faktor. Kemajuan teknologi, perubahan sosial, dan tekanan hidup dapat memengaruhi tingkat stres dan kesejahteraan mental. Sementara teknologi memberikan kenyamanan baru, tetapi juga dapat menciptakan tekanan baru, seperti kecemasan sosial dan tekanan pekerjaan.

Peningkatan isolasi sosial, terutama dengan adanya media sosial, juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Keterpaparan terus-menerus terhadap informasi dan tekanan hidup dapat meningkatkan risiko gangguan mental, termasuk skizofrenia, pada individu yang rentan.

Namun, penting untuk diingat bahwa penyebab skizofrenia bersifat kompleks dan multifaktorial. Meskipun ada faktor risiko tambahan di era modern, bukan berarti setiap individu akan mengalami skizofrenia.

Sosial media bisa picu orang berisiko skizofrenia (Foto: Pexels)

Penyebab Skizofrenia

Faktor genetik

Ada bukti bahwa faktor genetik dapat memainkan peran dalam perkembangan skizofrenia. Jika ada riwayat keluarga dengan gangguan ini, risiko seseorang untuk mengembangkan skizofrenia dapat meningkat.

Gangguan neurobiologis

Gangguan neurotransmitter, terutama dopamine, telah dikaitkan dengan skizofrenia. Ketidakseimbangan kimia otak ini dapat menyebabkan gangguan dalam pemrosesan informasi yang pada akhirnya memicu skizofrenia.

Faktor lingkungan

Lingkungan juga dapat berkontribusi pada pengembangan skizofrenia. Faktor-faktor seperti stres berat pada masa perkembangan, trauma, dan ketidakstabilan keluarga dapat memainkan peran penting.

Zat psikoaktif

Penggunaan zat-zat tertentu, seperti marijuana atau psikotropika lainnya, dapat meningkatkan risiko skizofrenia pada individu yang rentan.

Pendekatan pengobatan untuk skizofrenia melibatkan kombinasi terapi obat, terapi psikososial, dan dukungan komunitas. Obat-obatan antipsikotik sering digunakan untuk mengelola gejala psikotik seperti delusi dan halusinasi. Terapi psikososial, seperti terapi kognitif perilaku, terapi dukungan sosial, dan pelatihan keterampilan hidup, dapat membantu individu dengan skizofrenia dalam mengatasi tantangan sehari-hari dan meningkatkan fungsi sosial.

Skizofrenia umumnya dianggap sebagai gangguan yang bersifat kronis dan sulit disembuhkan sepenuhnya. Skizofrenia melibatkan perubahan otak yang kompleks dan memengaruhi berbagai aspek fungsi kognitif, emosional, dan sosial. Meskipun demikian, banyak individu dengan skizofrenia dapat mengelola gejala mereka dengan baik dan menjalani kehidupan yang produktif dengan dukungan yang tepat.