Benarkah Puasa Cara Alami Keluarkan Racun dalam Tubuh?

detoks

Menjalankan ibadah puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satu yang diyakini banyak orang adalah mengeluarkan racun yang ada dalam tubuh secara alami atau lebih dikenal dengan detoksifikasi.

Pada dasarnya, tubuh kita memang mengandung zat beracun yang tersebar di sel-sel tubuh. Sel tubuh memperolehnya dari darah, sedangkan darah mendapatkannya dari usus. Semua makanan dan minuman yang kita konsumsi akan masuk melalui usus dan diserap untuk kemudian dialirkan ke seluruh tubuh oleh darah. Kalau ada zat beracun yang kita konsumsi, maka racun juga akan bisa dialirkan ke seluruh tubuh.

Tapi sebetulnya, tubuh sudah memiliki mekanisme detoks secara alami sendiri untuk membuang racun dalam tubuh dengan berbagai cara, seperti berkeringat, buang air besar dan kecil. Dilansir dari HelloSehat, hati adalah pusat detoksifikasi alami tubuh yang dibantu oleh usus besar, ginjal, kulit dan paru-paru. Hati sudah memiliki mekanisme tersendiri dalam menyerap dan membuang racun dalam tubuh.

Menurut keterangan dari Halodoc, puasa sebetulnya tidak memiliki dampak signifikan untuk melakukan detoksifikasi pada tubuh. Artinya, tubuh tidak benar-benar harus bergantung pada puasa untuk bisa melakukan detoksifikasi berkat mekanisme detoksifikasi alami yang sudah dimilikinya sendiri.

Tubuh memiliki mekanisme alami untuk mengeluarkan racun (Foto: Pexels)

Namun, puasa memang punya beberapa manfaat untuk kesehatan, salah satunya adalah bisa mendukung atau membantu proses mengeluarkan racun pada tubuh.

Puasa Bantu Tubuh Keluarkan Racun

Pada saat berpuasa, organ pencernaan seperti usus mengurangi beban kerjanya dan membersihkan diri secara alami. Saat itulah usus bisa mengeluarkan kotoran dan racun secara  lebih leluasa dibanding saat kamu tidak puasa.

Selain itu, organ lainnya seperti lambung juga beristirahat sejenak. Lambung adalah tempat masuknya berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari.  Beristirahat selama beberapa jam membuat organ ini bisa memulihkan kondisinya dan bekerja lebih baik.

Berpuasa juga mampu membuat berbagai macam zat beracun dalam lemak terpecah dan bisa dikeluarkan oleh tubuh. Prosesnya berawal dari tubuh yang memasuki fase ketosis, yaitu kondisi dimana tubuh kehabisan karbohidrat untuk dibakar sebagai energi. 

Ini akan membuat tubuh kemudian beralih menggunakan lemak sebagai bahan bakar pengganti karbohidrat. Sedangkan lemak adalah tempat dimana tubuh menyimpan zat beracun yang diserap dari berbagai makanan dan minuman. Dengan dibakarnya lemak untuk menghasilkan energi, maka racun yang tersimpan juga akan ikut terbuang.

Tubuh akan menggunakan lemak untuk energi sekaligus membuang racun (Foto: Xframe)

Memaksimalkan Detoksifikasi dengan Puasa

Buat kamu yang memang sedang ingin fokus melakukan detoksifikasi dan sedang menjalankan ibadah puasa, momen ini bisa jadi kesempatan bagus. Kamu bisa konsumsi lebih banyak sayur dan buah-buahan pada saat sahur dan buka puasa. Keduanya mengandung serat dan air yang tinggi sehingga bisa membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Selain itu kamu juga bisa konsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, oat, singkong, ubi dan jagung. Karbohidrat kompleks lebih lambat dipecah menjadi gula dalam darah dan ini artinya kamu bisa menjaga metabolisme pencernaan. Dengan terjaganya metabolisme maka kinerja pencernaan juga akan terjaga dan tentunya ini akan membantu penyerapan nutrisi dan membuang racun yang tidak berguna bagi tubuh.

Penting juga untuk diingat bahwa racun yang masuk ke dalam tubuh tak hanya berasal dari makanan dan minuman. Hal lain seperti rokok juga berperan dalam asupan racun ke dalam tubuh. Untuk itu kamu juga harus meninggalkan kebiasaan buruk tersebut. 

Pastikan juga untuk cukup tidur dan biasakan konsumsi makanan dengan gizi seimbang agar detoksifikasi berjalan dengan optimal.