Benarkah Stress Bisa Picu Serangan Jantung?

stress

Jangan meremehkan stress! Karena tingkat stres yang parah dan terlalu lama ternyata bisa menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan, termasuk dapat memicu serangan jantung. Yuk, ketahui hubungan stres dan kesehatan jantung agar kita bisa menghindarinya.

Semua orang bisa mengalami stress, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Stress sebenarnya merupakan respon alami tubuh untuk melindungi diri ketika menghadapi tekanan, ancaman, atau suatu perubahan.

Namun jika stres sampai dengan tingkat keparahan yang berat dan dalam waktu yang lama, hal itu akan meningkatkan risiko terkena serangan jantung.

Sponsored Links

Yang Terjadi pada Tubuh Saat Stres

Saat stress, tubuh akan melepaskan hormon kortisol lebih banyak dari kondisi normal. Kadar kortisol yang tinggi ini membuat jantung berdebar lebih cepat, otot menegang, tekanan darah naik, dan nafas menjadi lebih cepat.

Hormon kortisol yang terlalu tinggi di dalam tubuh juga dapat meningkatkan kolesterol darah, trigliserida (jenis lemak yang mengalir dalam darah), dan gula darah, yang mendorong penumpukan plak di arteri.

Kombinasi kondisi di atas inilah yang menjadi faktor risiko untuk penyakit jantung.

Stress berat juga dapat mengganggu aliran darah ke otot jantung sehingga menyebabkan jantung tidak mendapatkan cukup darah atau okisgen.

akupunktur atasi stress
Stress yang berkepanjangan bisa pengaruhi pembekuan darah (Foto: Xframe)

Selain itu, stres berkepanjangan dapat mempengaruhi sistem pembekuan darah, yang membuat darah lebih lengket sehingga meningkatkan risiko stroke.

Tak hanya mempengaruhi dari dalam tubuh, stres juga bisa menyebabkan perubahan perilaku yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, seperti:

–          Merokok untuk mengatasi stres

–          Makan berlebihan dan biasanya pilihan jenis makanan saat sedang stres bukan makanan sehat seperti junk food, makanan yang terlalu asin dan gurih, atau tinggi gula.

–          Kurangnya aktivitas fisik

–          Sulit tidur di malam hari

Semua perubahan perilaku itu dapat dikatakan akan membahayakan kesehatan jantung.

Gejala Penyakit Jantung Akibat Stres

Berikut ini gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh stress:

1.   Denyut dan irama jantung tidak teratur

Tingginya hormon kortisol dalam tubuh ketika stres akan menyebabkan denyut dan irama jantung menjadi tidak teratur. Hal ini karena tekanan darah meningkat dan otot jantung menjadi tegang, yang membuat aliran darah tidak stabil.

Stress biasanya direspon dengan banyak makan makanan tidak sehat (Foto: Pexels)
2.   Sesak nafas

Denyut dan irama jantung yang tidak teratur akan menyebabkan sesak napas. Aliran darah dan oksigen ke jantung yang terganggu ini bisa membuat seseorang merasa kesulitan bernapas dan sesak.

3.   Nyeri di dada

Nyeri di dada disebabkan adanya penyumbatan di pembuluh darah (akibat penumpukan plak) yang mengalirkan darah ke jantung. Penyumbatan itu akan membengkak dan memberi sinyal berupa nyeri di dada.

4.   Kehilangan kesadaran sementara

Kehilangan kesadaran sementara ini terjadi karena aliran darah ke otak terganggu sehingga otak jadi kekurangan oksigen.

Tips mengelola stres

Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengelola stress antara lain:

–         Identifikasi sumber stress dan cari cara untuk menguranginya. Kamu bisa menghubungi tenaga profesional untuk mendapat perawatan yang tepat.

–         Sediakan waktu 10-20 menit untuk relaksasi setiap harinya. Kamu bisa mengisi waktu ini untuk meditasi, mendengarkan musik, membaca buku atau melakukan hobi yang menyenangkan.

–         Luangkan waktu untuk keluarga atau teman. Perasaan nyaman berada di dekat orang terkasih dan dapat dipercaya bisa menurunkan kecemasan.

–         Ubah stress menjadi motivasi untuk tetap berperilaku positif. Misalnya alih-alih hanya rebahan atau makan junk food, alihkan untuk berolahraga, berjalan santai, atau melakukan aktivitas fisik lainnya yang bisa memicu produksi hormon bahagia atau endorfin.

Stress memang sulit dihindari namun kamu bisa mengelolanya hingga tidak sampai menimbulkan masalah kesehatan lainnya yang lebih berbahaya seperti penyakit jantung.

Visited 11 times, 1 visit(s) today