Benarkah Wanita Lebih Rentan Terkena Vertigo?

sakit pusing

Vertigo bisa menyerang siapa saja, terutama orang dewasa. Tapi benarkah wanita lebih rentan mengalami vertigo?

Vertigo bukanlah suatu penyakit tetapi bisa merupakan tanda adanya masalah kesehatan lainnya.

Ketika serangan vertigo terjadi, seseorang akan merasakan sakit pada kepala, pusing dan merasakan bahwa benda-benda atau keadaan sekitarnya bergerak, melayang, dan seolah-olah berputar sehingga bisa menimbulkan rasa mual ingin muntah.

Dalam kondisi seperti itu, penderita biasanya juga bisa sampai kehilangan keseimbangan sehingga sulit untuk berdiri atau berjalan.

Serangan vertigo bisa datang dan pergi dengan cepat tetapi juga bisa bertahan selama beberapa saat hingga sampai berhari-hari. Biasanya sensasi pusing dan berputar dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi kepala.

Penyebab paling umum vertigo adalah gangguan di bagian telinga dalam, di mana gerakan kepala tertentu dapat memicu vertigo dan menyebabkan serangan berulang.

Vertigo bisa bertahan berhari-hari (Foto: Freepik)

Penyebab paling umum kedua adalah penyakit meniere (kelainan pada telingan bagian dalam), yang ditandai dengan serangan vertigo berulang dengan kehilangan pendengaran dan telinga berdenging.

Sementara faktor lain yang menyebabkan vertigo adalah peradangan saraf vestibular yang dapat menyebabkan serangan vertigo berlangsung lebih lama.

Benarkah Wanita Lebih Rentan Alami Vertigo?

Vertigo bisa dialami oleh siapa saja. Namun sebuah studi mencatat bahwa vertigo berdampak lebih buruk pada wanita.

Berikut ini beberapa alasan yang membuat wanita lebih rentan mengalami vertigo.

Hormonal

Wanita lebih rentan mengalami vertigo karena berhubungan dengan faktor hormonal. Seperti diketahui, wanita lebih sering mengalami fluktuasi hormon dan perubahan hormon menjelang siklus menstruasinya.

Saat menjelang dan selama periode menstruasi, kadar estrogen (yang berfungsi sebagai pelindung pendengaran dan blok bangunan reseptor telinga bagian dalam) menurun.

Hal itu dapat menyebabkan gangguan ringan pada telinga bagian dalam, terutama pada wanita yang terdiagnosis penyakit meniere. 

Wanita yang memasuki tahap perimenopause dan menopause juga menjadi lebih rentan alami vertigo karena adanya penurunan produksi estrogen secara masif.

Otak yang lebih sensitif

Jika dibandingkan dengan laki-laki, otak yang dimiliki wanita lebih banyak stimulan dalam memproses emosi. 

Proses menangkap informasi dengan cepat, membuat wanita lebih sensitif mengolah emosi. Hal inilah yang membuat emosi wanita lebih cepat berubah dan membuat gelombang otak terganggu sehingga lebih rentan mengalami serangan vertigo.

Cara Mengatasi Vertigo

Jika dibiarkan terjadi terus berulang, vertigo bisa mengganggu aktivitas harian kamu. Oleh karena itu, sebaiknya pahami langkah untuk menghindari pemicu vertigo secara umum, seperti menghindari gerakan kepala tertentu dan perubahan posisi mendadak.

Berikut ini cara mengatasi vertigo yang bisa kamu lakukan:

Segera duduk atau berbaring

Ketika mengalami serangan vertigo, sebaiknya segera duduk atau berbaring dengan gerakan yang pelan. Berbaring dengan mata terpejam biasanya akan memberikan rasa yang lebih nyaman.

tidur
Berbaring biasanya akan menimbulkan rasa yang lebih nyaman (Foto: pexels)

Manajemen stres

Selain fluktuasi hormonal, stress juga menjadi pemicu utama sensasi berputar yang lebih buruk pada wanita. Oleh karena itu, sebaiknya pelajari cara mengelola pemicu stres misalnya melakukan hobi, memanjakan diri, mengurangi paparan media sosial yang berlebihan.

Makan sehat

Pola makan berperan dalam timbulnya serangan vertigo. Batasi konsumsi makanan atau minuman yang mengandung garam, kafein, alkohol, dan tembakau karena dapat memperburuk serangan vertigo.

Latihan ringan

Jadwalkan untuk melakukan jogging atau jalan kaki secara teratur. Olahraga atau latihan ringan bisa menurunkan risiko terjadinya serangan vertigo.

Yoga

Dengan mempelajari teknik pernapasan dan gerakan yoga, tubuh dan pikiran akan lebih tenang sehingga bisa menurunkan tingkat stres. Saat serangan vertigo datang, teknik pernapasan yoga juga bisa membantu mengurangi rasa panik.

Vertigo memang bukan suatu penyakit namun jika dibiarkan terus-menerus tetap akan membahayakan bagi penderitanya. 

Jika serangan vertigo semakin sering atau parah, sebaiknya segera hubungi dokter.