Mengenalkan anak kepada alam bebas memang perlu dan menarik. Selain anak bisa puas bermain sambil belajar banyak hal baru, alam bebas juga terasa lebih sehat karena lokasinya yang berupa tempat terbuka.
Salah satu cara menikmati alam bebas adalah dengan melakukan kemping. Namun bagi banyak keluarga yang masih punya anak usia balita, kemping kadang dianggap sebagai hal yang menyusahkan, mengingat repotnya mengurus balita dengan kondisi serba terbatas di lokasi kemping.
Tapi benarkah kemping bersama balita itu begitu merepotkan dan bikin kemping jadi gak enjoy? Beberapa panduan berikut bisa Sahabat Goodlife jadikan acuan supaya kemping bareng balita jadi sama-sama happy.
Waktu yang tepat
Baru pertama kali ajak balita ikut kemping? Pastikan kamu tentukan dulu kapan waktu yang tepat, apakah pas libur panjang, bersamaan dengan musim hujan, akhir pekan atau hari kerja. Ini berguna agar kita bisa perkirakan kondisi macet di jalan, keramaian di lokasi dan waktu istirahat yang cukup saat pulang dari kemping nanti. Perhatikan juga waktu liburan yang gak terlalu dekat. Kemping bersama balita butuh perlengkapan lebih banyak dan perlu waktu ekstra juga untuk menyiapkannya.
Tes kemping
Sebagian balita merasa kurang nyaman kalau tidur di tempat yang berbeda kondisinya. Kalau terbiasa dengan kasur empuk dan pendingin ruang di rumah, tidur dalam tenda yang serba terbatas kadang bukan hal mudah untuk beradaptasi bagi anak usia balita. Nah, biar lebih mudah adaptasi, coba dirikan tenda di rumah dulu dan biarkan si kecil bermain sepuasnya sekaligus mengenal kondisi tinggal di dalam tenda.
Fasilitas toilet
Sebelum menentukan lokasi kemping, ada baiknya untuk mengecek dulu fasilitas yang disediakan termasuk kondisi toiletnya. Tempat kemping saat ini sudah banyak yang difasilitasi dengan toilet yang bersih dan terawat, termasuk bilik untuk mandi. Fasilitas ini akan memudahkan kita saat si kecil harus ke toilet atau waktunya mandi.
Jangan packing berlebihan
Kesalahan yang sering dilakukan adalah membawa perlengkapan si kecil sebanyak mungkin. Padahal sebetulnya ini langkah yang keliru. Buang jauh-jauh pikiran “bawa ini, bawa itu buat just in case.” Pastikan hanya barang untuk keperluan pokok si kecil dan beberapa mainan favoritnya saja yang disiapkan. Terlalu banyak bawa barang akan merepotkan diri sendiri saat di lokasi.
Lagipula, kemping adalah momen yang tepat untuk mengajak si kecil bersenang-senang dengan kondisi terbatas dan lebih dekat dengan alam, bukan?
Jadwal istirahat yang sama
Kalau biasanya si kecil tidur pukul 20:00 di rumah, jangan paksakan untuk tidur pukul 24:00 di lokasi kemping demi acara api unggun dan kemudian bangun subuh untuk melihat sunrise. Atau bila si kecil sudah terbiasa tidur siang di rumah, jangan dipaksa untuk trekking ke air terjun.
Stamina si kecil berbeda dengan orang dewasa. Kondisi akan jadi lebih buruk kalau si kecil kelelahan di tengah jalan dan mulai rewel. Sebaiknya ikuti jam tidur seperti di rumah untuk memastikan waktu istirahat yang cukup dan menjaga stamina si kecil tetap prima.
Siapkan barang kesayangan
Namanya saja balita, pastinya gak bakal langsung tidur pulas saat mengalami kemping pertamanya. Wajar saja karena lokasi dan suasana yang berbeda. Nah, salah satu cara agar si kecil cepat beradaptasi dan merasa nyaman adalah dengan membawa salah satu barang kesayangannya, seperti selimut, guling atau boneka favoritnya.
Makanan si kecil
Saat kemping pastinya kita gak punya banyak waktu untuk menyiapkan makanan si kecil seperti di rumah. Pastikan kita bawa makanan yang mudah disajikan, seperti buah-buahan, granola bar atau roti isi. Sahabat Goodlife juga perlu ingat bahwa di lokasi kemping, si kecil biasanya akan merasa excited dan bermain lebih banyak. Ini artinya kita harus siapkan makanan dengan kandungan nutrisi yang cukup, seperti kalori yang tinggi agar si kecil gak cepat kelelahan.
Lengkapi obat dan sanitasi
Membawa obat-obatan pribadi memang sudah jadi keharusan saat kemping. Tapi di masa kenormalan baru seperti saat ini, jangan lupa untuk menambahkan tisu sanitasi, hand sanitizer dan semprotan sanitasi. Terlebih bila kita kemping dengan menyewa tenda, pastikan untuk menyemprot terlebih dulu bagian dalam tenda sebelum menempatinya.
Bekerja saat masih ada cahaya
Memasang hammock, flysheet, menyiapkan kayu bakar, merapikan barang di tenda, hingga persiapan makan malam sebaiknya dilakukan saat masih ada cahaya atau sebelum gelap. Di saat terang akan lebih baik bagi si kecil untuk ikut mencari kayu bakar atau membantu memasang hammock sambil bermain.
Alternatif glamping
Glamping (glamour camping) secara rinci memang berbeda dengan kemping meskipun dasarnya tetap sama, yaitu bermalam di tenda. Kalau memang merasa repot untuk mendirikan tenda dan menyiapkan peralatan lainnya, glamping bisa jadi rekomendasi. Sahabat Goodlife bisa merasakan sensasi petualangan yang seru dengan bermalam di tenda namun tanpa harus repot mendirikannya dan tetap nyaman dengan fasilitas yang lengkap.
Perhatikan protokol kesehatan
Di masa kenormalan baru, kita harus membiasakan diri dengan protokol kesehatan, termasuk di lokasi kemping saat liburan. Sesuai dengan anjuran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, saat ini penyedia layanan wisata termasuk lokasi kemping dan glamping harus menerapkan protokol kesehatan pariwisata (CHSE). Sahabat Goodlife bisa memastikan hal ini melalui akun sosial media atau website resmi dari lokasi kemping yang akan dituju.
Jadi bagi Sahabat Goodlife yang sedang punya anak usia balita, jangan ragu ya untuk merencanakan kemping sambil liburan di alam bebas bersama si kecil.