Healthy Go, Menu Rendah Kalori Buat Kamu yang Mau Sehat dan Tetap Makan Enak

Biasanya makanan sehat dipandang sebagai makanan yang kurang lezat karena bumbunya yang minim dan cara masaknya yang hanya direbus atau dikukus saja. Opini inilah yang kemudian ingin diubah oleh Edwin Susanto dengan menggagas Healthy Go, katering makanan rendah kalori yang tetap menjaga variasi dan kelezatan rasanya.

Healthy Go sendiri berawal pada 2019 dari pengalaman Edwin dan rekannya yang melihat sulit mendapatkan makanan sehat untuk orang-orang yang suka berlatih di gym. “Biasanya pilihan makanan sehat yang dimasak sendiri itu dada ayam yang direbus dan diberi garam. Lama-lama bosan juga,” terang Edwin saat berbincang dengan Goodlife.

Edwin Susanto, pendiri dan CEO Healthy Go (Foto: Dok. Edwin Susanto)

Menurut Edwin, orang-orang di gym merasa kesulitan untuk mendapatkan makanan sehat yang rasanya enak dan menunya variatif. Apalagi untuk menu 2 kali makan sehari, seperti makan siang dan makan malam. 

“Jadi Healthy Go juga memberikan solusi untuk masyarakat yang ingin hidup sehat dengan praktis karena kami kirimkan katering untuk lunch dan dinner,” kata Edwin.

Karena sering berlatih di gym, Edwin dan rekannya kemudian mencoba untuk membuat paket makanan sehat dan ditawarkan ke teman-temannya di gym. “Awalnya dulu dari jual makanan sehat di gym ada sekitar 4 atau lima orang pelanggannya. Dari sini kami tahu kalau makanan ini ada pasarnya,” jelas Edwin. “Karena banyak peminat kemudian berkembang jadi 20-an orang,” lanjutnya.

Setelah itu, Edwin dan rekannya memutuskan untuk mulai berjualan di luar gym, yaitu di masyarakat seputar Tangerang, seperti BSD, Alam Sutra, Gading Serpong dan Gading Serpong.

Menu Sehat di Masa Pandemi

Melihat ada peluang untuk mengembangkan usaha, pada Januari 2020 Healthy Go mulai memasuki pasar di Jakarta. Sayangnya, tak lama kemudian pandemi mulai merebak dan tempat-tempat gym terpaksa berhenti beroperasi.

“Awalnya di Jakarta kami juga menyasar orang-orang yang berlatih di gym, tapi kemudian gym tutup karena pandemi,” jelas Edwin. “Kami juga menyasar orang-orang kantoran yang ingin makan sehat, tapi kantor kemudian juga banyak tutup,” tambahnya. Namun kondisi ini justru dilihat sebagai peluang baru. Healthy Go menyadari bahwa ada banyak orang pendatang di Jakarta yang tinggal di apartemen atau kos-kosan yang kesulitan mendapatkan makanan.

Healthy Go menawarkan solusi untuk yang butuh makanan rendah kalori tapi tetap lezat (Foto: Dok. Healthy Go)

“Mereka ini awal pandemi bisa pesan makanan online, tapi lama-lama mereka bosan. Jadi kita menawarkan menu yang berbeda dan pastinya lebih sehat,” terang Ewin.

Selain itu kebutuhan untuk makanan sehat di masa pandemi juga meningkat karena masyarakat mulai sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Untuk itu, Healthy Go juga berinisiatif menambah menu seperti cold press juice yang dibuat dengan pilihan khusus untuk detoks dan sebagai pendamping makanan katering. “Tambahan menu cold press juice ini juga untuk meningkatkan imun di masa pandemi,” terang Edwin.

Jadi, meskipun beberapa target pasar Healthy Go terganggu di masa pandemi, peluang lain juga terbuka untuk menawarkan makanan sehat.

Sehat dan Tetap Lezat

Menyajikan makanan sehat namun tetap lezat adalah tantangan tersendiri bagi Healthy Go. “Makanan sehat itu umumnya image-nya kurang bagus buat kebanyakan orang,” terang Edwin. “Kami mengamati juga orang-orang yang makan makanan sehat biasanya mereka cepat bosan karena rasanya kurang enak dan yang dimakan itu-itu saja,” tambahnya.

Edwin mengakui bahwa awalnya Healthy Go juga menyediakan makanan sehat yang minim bumbu, namun kemudian pelanggan ingin sesuatu yang berbeda, yaitu makanan yang sehat tapi juga rasanya tetap enak dan lebih variatif. “Itu sebabnya kemudian kami fokus pada pembatasan kalori maksimal hanya 500 kalori saja dan mulai lakukan variasi menu,” terang Edwin. 

Dengan pembatasan kalori, Healthy Go tetap bisa mengeksplor variasi menu dengan rasa yang lezat (Foto: Healthy Go)

Menurut Edwin, yang menjadi prioritas pelanggan Healthy Go adalah variasi menu, lalu kemudian baru kalori dan kandungan-kandungan nutrisi lainnya. Itu sebabnya di Healthy Go kini ada koki yang khusus untuk mengeksplorasi varian makanan rendah kalori untuk kreasi menu baru.

“Menu di Healthy Go ini setiap harinya berbeda yang kita tawarkan, supaya tidak bosan,” terang Edwin.

Bila berlangganan, pelanggan juga akan menikmati menu yang berbeda setiap harinya. “Misalnya hari ini menunya beef black pepper dengan nasi merah, besok bisa kita buatkan beef black pepper dengan potato wedges,” jelasnya.

Pemesanan katering di Healthy Go bisa dilakukan dengan subscribe untuk 1 minggu atau 1 bulan. Pelanggan juga bisa melakukan request sesuai dengan kebutuhannya, seperti tidak pakai tomat, bawang atau merica. “Ini adalah salah satu yang disukai pelanggan kita, karena makanan kita bisa disesuaikan dengan selera dan kondisi pelanggan,” kata Edwin.

Pelanggan bisa melakukan request pada menu sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya (Foto: Dok. Healthy Go)

Menariknya, Healthy Go juga memiliki garansi berat badan, dimana bila pelanggan yang ingin turunkan berat badan tidak mengalami penurunan di akhir masa berlangganan, maka pelanggan boleh melakukan refund.

Selain itu selama berlangganan, pelanggan juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter gizi mengenai masalah yang dialaminya sehubungan dengan diet atau makanan sehat. “Healthy Go juga punya layanan free trial untuk 1 kali makan. Tinggal pilih harinya saja nanti kami kirimkan gratis,” terang Edwin.

Saat ini Healthy Go tidak memiliki restoran dan hanya melayani pesanan katering dengan pelanggan di Jabodetabek dan Surabaya serta sedang mengembangkan layanan baru, yaitu Healthy Go Express yang khusus untuk layanan di Go Food dan Grab Food. 

Buat kamu yang tertarik untuk mencoba menu makanan rendah kalori yang tetap terasa lezat, kamu bisa follow Instagram Healthy Go untuk informasi dan pemesanannya.