Ini Yang Terjadi Jika Mengonsumsi Vitamin Berlebihan

Vitamin

Bolehkah mengonsumsi vtamin? “Boleh, tapi sebaiknya kita tahu kondisi tubuh dan kebutuhan vitamin kita,” kata dr. Apriliana Adyaksari, Sp. PD, M. Kes., spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta. Konsumsi vitamin yang berlebihan malah bisa menimbulkan dampak bagi kesehatan. Sebetulnya, lanjut April, “Selama life-style kita sudah baik, kebutuhan vitamin sudah tercukupi secara alamiah, misalnya dengan konsumsi buah dan sayuran.” Nah, apa yang terjadi jika kita mengonsumsi vitamin berlebihan?

Vitamin A

Kebutuhan Vitamin A pada orang dewasa adalah 700 – 900 mikrogram per hari. Pada ibu hamil atau menyusui, kebutuhan Vitamin A-nya memang lebih besar, yakni sekitar 1300 mikrogram. “Dan ini sebetulnya sudah bisa kita dapat secara alami, misalnya dari makanan seperti wortel, tomat, dan yang lain,” jelas April. 

Vitamin A kebanyakan digunakan untuk perawatan kulit, salah satunya mengatasi jerawat. Konsumsi Vitamin A yang berlebihan malah bisa menyebabkan berbagai kondisi seperti gangguan fungsi liver atau terjadi deposit zat kuning tubuh. Juga bisa menyebabkan perubahan penglihatan, tekstur kulit jadi kering atau cracking, juga membuat tulang nyeri-nyeri. Pada kasus yang jarang terjadi, pada orang yang lebih tua bisa terjadi peningkatan tekanan intrakranial atau tekanan pada otak, yang menyebabkan pusing atau penurunan kesadaran.

Vitamin D

Kebutuhan Vitamin D pada orang dewasa adalah 100 mikrogram/hari. Vitamin D sendiri merupakan vitamin alami yang kita dapat dari sinar matahari. “Tapi sekarang ini kan, orang kadang malas berjemur. Perempuan hamil, menyusui, maupun orang lanjut usia pasti lebih kurang kadar Vitamin D-nya,” jelas April. 

Konsumsi suplemen Vitamin D yang berlebihan juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Karena Vitamin D dihubungan dengan kalsium, maka bisa terjadi hiperkalsemia, peningkatan penyerapan di usus dan di tulang sehingga menyebabkan defisit kalisum pada pembuluh darah yang berakibat nyeri kepala. Selain itu, kelebihan konsumsi Vitamin D juga bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal. 

Vitamin B

Vitamin B

Sering kan, kita dengar orang merasa pegal-pegal terus mengonsumsi Vitamin B. Hati-hati, konsumsi Vitamin B yang berlebihan bisa menyebabkan parestesia seperti kesemutan, lho. Pada beberapa kasus bisa juga terjadi kejang otot, kulit jadi kering, peradangan pada usus halus dan usus besar, bahkan terjadi perlemakan hati serta peningkatan kadar asam urat. 

Vitamin C

Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang paling sering dikonsumsi dan paling sering dibicarakan. Bahkan, meski masih dalam penelitian dan masih menjadi kontroversi, konsumsi Vitamin C dosis tinggi (50 ribu mikrogram/hari) disebut bisa menurunkan resiko genetik kanker karena kandungan antikankernya. 

“Vitamin C sendiri bentuknya bermacam-macam dan mudah sekali teroksidasi. Hati-hati bagi mereka yang memiliki gangguan lambung. Konsumsi Vitamin C yang berlebihan juga bisa menyebabkan batu oksalat atau batu ginjal,” jelas April. 

Vitamin C

Pada wanita hamil, konsumsi Vitamin C berlebihan bisa membuat bayi beresiko mengalami anemia hemolitik karena sel darah merahnya rentan pecah. Selain itu, bisa pula mengakibatkan defisiensi Vitamin B karena Vitamin C akan memperlambat penyerapan Vitamin B. Sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan.

Vitamin E

Vitamin E banyak dipakai untuk perawatan kulit. Namun, konsumsi Vitamin E yang berlebihan bisa memperlambat terjadinya pembekuan darah sehingga beresiko terjadi perdarahan (bleeding). “Sebaiknya jangan mengonsumsi Vitamin E lebih dari 1 gram per kilogram berat badan per hari,” saran April.