Jangan Biarkan Jadi Beban, ini 5 Cara Atasi Trauma di Masa Lalu

stress

Melupakan trauma masa lalu memang tak mudah tetapi tetap harus diusahakan  agar tak mengganggu ketenangan psikologis seseorang. 

Ketika mengalami kejadian buruk yang tak pernah diduga sebelumnya seperti kehilangan orang tersayang, pelecehan seksual, menyaksikan peristiwa ekstrem yang mengancam nyawa, atau mengalami bencana alam dahsyat, tak jarang pengalaman itu akan membekas menjadi sebuah trauma.

Trauma psikologis adalah respon emosional terhadap peristiwa dan emosi yang sangat negatif atau rasa sakit psikis yang mendalam. Bisa hanya berdampak sementara tapi tak sedikit yang berdampak seumur hidup.

Satu peristiwa negatif mungkin berdampak traumatik bagi sebagian orang, sementara orang lain dapat memiliki efek yang berbeda.

Dampak trauma bisa berbeda-beda (Foto: Pexels)

Dampak Trauma

Sering kali, orang mengabaikan perasaan trauma yang dideritanya karena merasa hal itu bisa hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu atau merasa bukan hal besar yang harus disembuhkan.

Padahal, trauma yang dibiarkan berlarut-larut bisa berdampak bagi kesehatan fisik seperti:

–          Kelelahan

–          Gangguan tidur

–          Detak jantung meningkat

–          Mual, muntah, pusing

–          Keringat berlebih

Trauma juga bisa memberi efek lebih besar pada gangguan psikis seperti:

–          Selalu dihantui perasaan cemas dan takut

–          Mengalami serangan panik (panic attack)

–          Menurunkan tingkat percaya diri

–          Menarik diri dari lingkungan sosial

–          Depresi

–          Menyakiti diri sendiri

–          Menurunkan konsentrasi dan merasa kewalahan

Memang, satu peristiwa negatif tidak selalu memberi trauma psikologis pada semua orang. Kamu pun bisa mengenali apakah peristiwa negatif itu menjadi traumatis atau tidak bagi kamu dengan mengenali gejalanya.

Gejala umum trauma psikis adalah peristiwa tersebut kerap teringat dalam pikiran, meski sudah lama berlalu, baik ketika terjaga atau dalam mimpi (hadir seperti mimpi buruk yang terasa nyata)

Ketika kilas peristiwa itu teringat kembali, kita akan merasakan lonjakan emosi yang intens, termasuk perasaan cemas, takut, marah, sedih, bersalah, seolah-olah seperti peristiwa itu terjadi lagi.

Secara fisik, ketika peristiwa traumatis itu teringta kembali, kita akan mengeluarkan keringat, gemetar, mual, hingga sakit kepala.

Tips Melupakan Trauma

Pengalaman traumatis yang telah terjadi memang tidak dapat kita ubah dan itu bisa mempengaruhi kita di masa depan.

Meski tak bisa mengubah masa lalu, kita tetap bisa berusaha mengurangi dan bahkan menyembuhkan trauma. Berikut ini tips mengatasi trauma di masa lalu.

1.   Cobalah bersikap terbuka

Tak sedikit orang yang menyimpan rapat-rapat rasa traumanya dan tak ingin orang lain tahu. Padahal semakin disimpan sendiri, rasa trauma itu semakin parah.

Cobalah untuk bersikap terbuka, tetap bersosialisasi dan tidak menarik diri dari pergaulan sehingga memungkinkan kamu menemukan dukungan dan kenyamanan dari orang-orang di sekeliling kamu.

2.   Tetap aktif, salah satunya berolahraga

Trauma dapat menyebabkan adrenalin seseorang tetap dalam keadaan tinggi. Selain membantu membakar kelebihan adrenalis, olahraga juga dapat melepaskan hormon bahagia (endorfin) yang membantu kamu lebih rileks, mengurangi kecemasan, dan mengalihkan dari pikiran serta emosi negatif.

Olahraga untuk meningkatkan mood dan mengusir stres akibat trauma (Foto: Pexels)

3.   Tidur cukup dan makan makanan Bergizi

Terkadang trauma membuat seseorang sulit tidur nyenyak. Namun kamu dapat mengusahakan tidur cukup dan nyenyak, misalnya dengan menciptakan lingkungan yang nyaman dan tidak minum kafein mendekati waktu tidur. Minum obat tidur boleh saja selama dalam batas anjuran dan takaran yang diberikan oleh dokter.

Sementara itu, makan makanan bergizi secara signifikan dapat membantu mengurangi kecemasan, depresi, dan gejala stress. Setidaknya ini tidak akan memperburuk kondisi fisik, karena banyak orang melampiaskan trauma mereka dengan makan makanan junk food. Dalam jumlah banyak, ini bisa mendatangkan masalah baru, yaitu kesehatan fisik.

4.   Temukan sesuatu yang menenangkan

Misalnya dengan meditasi, mendengarkan musik, atau melakukan hobi memasak. Jadi, ketika kilasan peristiwa traumatis kembali hadir di pikiran dan menimbulkan rasa cemas dan gelisah, kamu bisa langsung melakukan metode menenangkan diri.

Mampu menenangkan diri bisa membantu kamu mengendalikan rasa cemas, marah, dan sedih yang melanda.

5.   Terhubung dengan penyintas trauma

Bergabunglah dengan kelompok penyintas trauma. Terhubung dengan orang lain yang mengalami hal yang sama yang bisa membuat kamu merasa tidak sendirian dan membantu pemulihan.

Jika trauma berkepanjangan dan mulai mengganggu aktivitas harian, segeralah meminta bantuan tenaga profesional.