Jangan Kalap Makan, Ini Cara Diabetesi Tetap Bisa Makan Enak Saat Lebaran

diabetes makanan lebaran

Memahami Makanan untuk Penderita Diabetes

Christine dan Dwi sama-sama mengingatkan kembali perihal diabetes saat merayakan Lebaran dengan banyak makanan yang lezat. “Orang yang terkena diabetes ini biasanya akan menjalani pengobatan yang sangat lama dan biasanya bisa seumur hidupnya,” terang Dwi.

Untuk itu Dwi menegaskan kembali pentingnya menjadikan 3J menjadi acuan gaya hidup para penderita diabetes. “Menerapkan 3J ini sebetulnya sudah termasuk yang paling ringan dalam menjalani pengobatan diabetes,” jelas Dwi.

Sementara Christine mengingatkan bahwa diabetes sebaiknya tidak dianggap sebagai penyakit, tapi sebagai suatu kondisi dimana fungsi hormon insulin seseorang tidak berfungsi. 

Lalu, apakah ada cara berbeda dalam menikmati makanan Lebaran untuk penderita diabetes dengan tingkat keparahan tertentu?

Dalam kondisi ini, Christine menjelaskan bahwa dalam diabetes lebih baik melihatnya berdasarkan tipenya, yaitu Diabetes Melitus (DM) tipe 1 dan Diabetes Melitus (DM) tipe 2. “DM tipe 1 ini biasanya ditemukan pada pasien usia anak dan remaja. Tipe ini biasanya butuh insulin dan terjadi karena faktor keturunan atau komplikasi dari tubuhnya sendiri,” terang Christine. “Sedangkan tipe 2 itu banyak ditemukan pada usia 40 tahunan,” lanjutnya.

Pada DM tipe 1, misalnya menurut Christine penanganannya lebih berfokus pada jadwal dan asupan makanannya. “Pada tipe ini ketepatan waktu untuk jadwal itu penting. Karena kalau telat suntikkan insulin dan telat makan maka akan terjadi hipoglikemia dan ini bahaya,” terangnya.

Sementara Dwi juga menyarankan sebaiknya makanan seperti apa yang baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. “Sebaiknya makanan yang indeks glikemiknya rendah. Artinya adalah makanan yang kalau dikonsumsi gulanya tak mudah diserap oleh darah,” terang Dwi. “Pada buah-buahan bisa seperti pisang Ambon, tapi sebaiknya perbanyak makan sayuran,” tambahnya.

Perbanyak makan sayuran sangat dianjurkan. (Foto: Pexels)

Ditambahkan Christine, penderita diabetes juga bisa menyantap makanan yang ditumis. “Ini lebih baik daripada digoreng yang menggunakan banyak minyak,” terangnya.

Namun, Dwi juga mengingatkan salah paham bahwa sehabis makan dan minum yang manis, sebaiknya diimbangi dengan banyak makan yang asin. “Anggapan ini salah, justru bisa mendatangkan risiko baru yaitu hipertensi,” jelas Dwi.

Menurut Dwi, sebetulnya tak ada hubungannya antara makanan manis dan harus dinetralisir dengan makanan yang asin. Cara terbaik untuk menjaga kadar gula darah setelah menyantap makanan manis adalah dengan beraktivitas. “Kita buang kalori melalui keringat atau diubah jadi energi,” terang Dwi.

Christine juga menambahkan bahwa anggapan bisa menetralisir makanan manis dengan makanan asin juga bisa mengakibatkan kerusakan pada ginjal. “Jadi kalau makin banyak makan manis, makin banyak juga dinetralisir dengan yang asin. Ini justru berisiko gagal ginjal,” tegas Christine.

Nah, dengan panduan 3J, Sahabat Goodlife yang mengalami diabetes akan lebih mudah untuk memilih dan mengatur kiranya makanan apa saja yang aman untuk dikonsumsi dan jangan lupa untuk mengkonsumsi secukupnya dan tidak berlebihan.