Jamur telah dikonsumsi manusia sejak ribuan tahun lalu. Orang Yunani kuno percaya jamur bisa memberikan kekuatan pada pejuang untuk pertempuran. Orang Romawi menganggap jamur sebagai makanan para dewa. Dan selama berabad-abad, budaya Tiongkok menghargai jamur sebagai makanan yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Saat ini, jamur juga semakin diminati, terutama oleh kalangan pecinta hidup sehat karena bebas lemak, rendah kalori, karbohidrat, dan bebas kolesterol. Selain itu, jamur juga sumber nutrisi penting lainnya seperti selenium, kalium, riboflavin, niasin, vitamin B, protein, dan serat.
Manfaat Makan Jamur
Ada lebih dari 10.000 jenis jamur di dunia ini. Manfaat nutrisinya berbeda-beda tergantung jenis jamurnya. Tapi secara keseluruhan, jamur mengandung nutrisi yang bisa memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain:
- Meningkatkan Imun
Jamur kaya akan antioksidan yang disebut selenium. Antioksidan yang terkandung pada jamur bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas yang menyebabkan kondisi penyakit jantung dan kanker.
- Menstabilkan Gula Darah
Jamur mengandung beta glucan, jenis serat yang bisa larut dalam air. Beta glucan membantu memperlambat pencernaan karbohidrat sehingga bisa mencegah terjadinya lonjakan gula darah. Manfaat beta glucan juga bisa dirasakan untuk kesehatan jantung karena bisa membantu menurunkan kolesterol.
- Melindungi Kesehatan Jantung
Kandungan riboflavin pada jamur baik untuk sel darah merah. Sedangkan niasin dan asam pantotenat pada jamur juga baik untuk sistem pencernaan, sistem saraf, dan membantu tubuh membuat hormone yang dibutuhkan. Kombinasi tersebut membantu melindungi kesehatan jantung.
- Menjaga Kesehatan Tulang dan Saraf
Kandungan mineral tembaga (copper) pada jamur membantu tubuh membuat sel darah merah yang digunakan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Tembaga pada jamur juga penting untuk menjaga kesehatan tulang dan saraf.
- Menjaga Fungsi Jantung, Otot, dan Saraf
Kalium yang terkandung dalam jamur sangat penting untuk menjaga fungsi jantung, otot, dan saraf.
Jenis Jamur yang Bisa Dimakan
Secara teknis, jamur bukan berasal dari kelompok tumbuhan atau hewan. Jamur tergolong ke dalam Kingdom fungi. Dan di antara puluhan ribu jenis jamur, ada yang beracun dan ada yang memang sudah sering dikonsumsi manusia karena aman dan bergizi tinggi. Berikut jenis jamu yang sudah sering dikonsumsi dan dijadikan hidangan yang lezat dan juga sehat.
Jamur Kancing (Button/Champignon)
Seperti namanya, bentuk jamur ini sangat khas yaitu berbentuk bulat putih dengan diameter 4-6 cm. Aromanya tidak terlalu tajam dan rasanya gurih. Jamur kancing kaya akan vitamin B yang bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan memperkuat tulang.
Jamur kancing sering diolah menjadi berbagai masakan seperti tumisan, sup, campuran salad, dan sebagai topping pizza.
Jamur Tiram (Oyster Mushroom)
Jamur tiram berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah sedikit cekung. Ukuran tudungnya 5-25 cm dengan tekstur agak kenyal dan bagian dagingnya sangat menyerap air.
Bahan aktif dalam jamur tiram dapat merangsang makrofrag bekerja lebih aktif lagi. Makrofrag adalah salah satu sel darah putih yang bertugas melawan virus, bakteri, dan mikroorganisme dalam tubuh.
Jamur ini sering diolah sebagai tumisan, keripik, campuran pasta, atau salad.
Jamur Merang (Straw Mushroom)
Bentuk tudung jamur merang cembung ke bawah dengan permukaan cukup kering. Tudungnya berdiameter 5-14 cm dengan warna bervariasi mulai dari coklat, putih hingga abu-abu. Jamur merang dapat diolah menjadi campuran masakan berkuah, ditumis, hingga digoreng kering.
Jamur Kuping (Jelly Ear Mushroom/Wood’s Ear)
Jamur kuping biasa diolah menjadi campuran sup, ditumis, atau sebagai isian makanan ringan seperti lumpia. Teksturnya kenyal dan mudah patah dan biasanya dijual dalam bentuk segar dan kering.
Jika membeli dalam bentuk kering, jamur kuping harus direndam dalam air hingga lunak sebelum dimasak atau diolah menjadi makanan.
Jamur Shiitake
Bagian kepalanya berwarna cokelat agak gelap dan bagian batangnya berwarna putih. Jamur shiitake beraroma khas seperti kayu dan rasa yang gurih. Biasanya jamur ini dijual dalam kondisi kering agar lebih tahan lama.
Banyak dibudidayakan di Tiongkok dan Jepang, jamur shiitake memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti melancarkan peredaran darah dan menjaga kesehatan jantung.
Jamur Enoki
Jamur enoki dikenal juga dengan nama enokitake. Bentuknya seperti batang koreng api yang panjang dengan sedikit bulatan di bagian pucuknya. Jamur ini sering digunakan dalam makanan Asia seperti masakan berkuah, tumisan, bahan BBQ, dan campuran salad.
Jamur enoki sangat mudah lunak jika terkena air atau minyak panas. Oleh karena itu masukkan enoki pada urutan terakhir memasak.
Jamur Shimeji
Bentuknya sekilas mirip enoki tetapi berukuran lebih besar. Selain berwarna cokelat, shimeji juga ada yang berwarna putih. Biasanya jenis jamur ini diolah menjadi masakan berkuah, tumisan, atau campuran salad.
Jamur Portobello
Portobello sejenis jamur kancing tapi dengan bentuk yang lebih besar. Teksturnya terasa seperti daging, padat dan lebih kenyal sehingga sering dijadikan bahan pengganti daging merah untuk patty burger. Selain itu, Portobello juga bisa dipanggang atau ditumis dengan minyak zaitun atau minyak jagung.
Masih banyak lagi jenis jamur yang bisa dimakan dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Jika selama ini orang Indonesia gak terlalu familiar dengan jamur sebagai bahan makanan, mungkin bisa Sahabat goodlife mulai dari sekarang. Masukkan jamur ke dalam menu harian kamu, selain lezat jamur juga sudah terbukti memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh kita. yuk, mulai makan jamur.