Minuman Isotonik sering dikaitkan sebagai minuman buat yang rutin dan suka olahraga. Kemampuan isotonik untuk mengganti dengan cepat cairan tubuh yang terbuang selama berkeringat memang tidak diragukan lagi. Tapi, mengkonsumsi minuman isotonik terlalu sering justru mengundang bahaya buat kesehatan.
Minuman isotonik juga sering diidentikkan dengan minuman olahraga (sport drink) berkat kandungannya berupa mineral, karbohidrat dan elektrolit yang dinilai memberi manfaat pada orang yang sedang melakukan aktivitas berolahraga.
Beberapa orang juga menyamakan minuman isotonik dengan minuman energi (energy drink). Padahal minuman energi memiliki pengertian berbeda dengan minuman olahraga atau isotonik. Minuman isotonik memang dibuat khusus untuk orang yang rutin melakukan olahraga, termasuk juga para atlet.
Kandungan yang ada di dalam minuman isotonik juga disesuaikan dengan kebutuhan tubuh yang melakukan aktivitas fisik berat dan cenderung berfungsi sebagai pendukung aktivitas dan pengganti cairan tubuh serta energi yang hilang akibat olahraga.
Sedangkan minuman energi biasanya mengandung lebih banyak zat yang kadang kurang diperlukan tubuh dan fungsinya cenderung hanya sekadar untuk memacu tubuh tetap terasa kuat. Beberapa kandungan yang sering ada di dalam minuman energi adalah kafein, taurine (asam amino yang membantu otot bekerja lebih keras) dan beberapa zat adiktif lainnya.
Minuman energi juga cenderung digunakan untuk kegiatan yang lebih luas dan tak hanya olahraga, seperti bekerja lembur hingga larut malam atau hanya untuk mendukung kesibukan beraktivitas sehari-hari. Jadi, minuman energi seharusnya dibedakan dari minuman olahraga, karena komposisi kandungan dan fungsinya yang berbeda.
Beberapa manfaat dari konsumsi minuman isotonik saat olahraga adalah:
Menghindari dehidrasi
Saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang cukup berat, tubuh akan berkeringat dan itu artinya cairan dalam tubuh akan berkurang dengan cepat. Minuman isotonik diketahui punya kemampuan untuk diserap tubuh dengan cepat sehingga bisa dengan mudah menggantikan cairan yang hilang.
Memberi asupan karbohidrat
Aktivitas fisik yang berat juga membutuhkan tenaga dari karbohidrat. Bila asupan karbohidrat berkurang, maka tubuh akan mengambil energi dari glikogen (cadangan glukosa sebagai sumber energi) yang berada di organ hati dan otot. Nah, minuman isotonik memiliki kandungan karbohidrat yang cukup (sekitar 6% hingga 8%) sebagai sumber tenaga untuk olahraga.
Membentuk glikogen baru
Dalam beraktivitas fisik yang cukup berat, kadang tubuh harus mengambil cadangan sumber energi dari glikogen, dengan konsumsi minuman isotonik, tubuh bisa terbantu untuk memulihkan glikogen yang sudah terkuras. Ini karena minuman isotonik memiliki kandungan glukosa yang bisa dikonversi dengan mudah menjadi glikogen oleh tubuh.
Pengganti elektrolit
Elektrolit adalah partikel yang bisa menjadi ion positif dan ion negatif serta punya peran penting untuk tubuh dalam menjalankan fungsi organ, seperti aktivitas otak, otot, saraf dan pembentukan jaringan baru. Kandungan elektrolit yang ada dalam minuman isotonik bisa dengan mudah diserap tubuh sehingga menggantikan dengan cepat elektrolit yang terbuang saat beraktivitas.
Amankah Diminum Setiap Hari?
Untuk kamu yang aktif berolahraga, tentu saja minuman isotonik bisa berguna dan mendukung aktivitas fisik yang kamu lakukan. Namun kalau terlalu sering dikonsumsi atau menjadi minuman ringan sehari-hari, minuman isotonik justru akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Terlebih kalau kamu jarang melakukan olahraga dan itupun hanya olahraga ringan yang tidak banyak mengeluarkan keringat.
Perlu kamu ingat bahwa minuman isotonik memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. Karenanya, kalau kamu konsumsi setiap hari maka ancaman diabetes, kenaikan berat badan dan risiko serangan jantung akan mengancam.
Dampak dari minuman isotonik lainnya adalah ginjal yang harus bekerja lebih keras kalau kamu meminumnya dalam keadaan tidak beraktivitas fisik. Itu sebabnya akan jadi berbahaya kalau kamu mengkonsumsi minuman isotonik tanpa disertai olahraga dan aktivitas fisik yang cukup.
Dan bagi kamu yang mengidap diabetes, gangguan lambung atau punya riwayat sakit jantung dan gagal ginjal, ada baiknya untuk berhati-hati mengkonsumsi minuman isotonik karena kandungannya yang bisa memicu dampak buruk buat kesehatan. Atau kamu bisa perhatikan dulu label nutrisi yang ada di kemasan. Beberapa minuman isotonik, misalnya, menggunakan kafein dalam takaran tertentu yang berisiko memicu serangan jantung.
Lalu, bagaimana cara konsumsi minuman isotonik yang aman? Kamu bisa memilih minuman isotonik dengan kadar gula yang lebih rendah. Ini untuk menghindari risiko terjadinya kelebihan gula atau penambahan berat badan kalau kamu mengkonsumsinya berlebih saat olahraga.
Pastikan mengkonsumsi minuman isotonik hanya dalam kondisi kamu membutuhkannya, misalnya saat olahraga (bersepeda, kardio, berlatih beban, dan lainnya) dan tidak mengkonsumsinya pada saat kamu beraktivitas normal sehari-hari.
Kalau ragu untuk mengkonsumsi minuman isotonik, kamu juga bisa menggantinya dengan air putih atau infused water yang isinya bisa kamu sesuaikan dengan selera dan kebutuhan nutrisi kamu. Manfaatnya tidak kalah menyegarkan dan tentunya lebih sehat.