Dimas Aji (Acuan Hidup)
Ada seorang orang tua bijak berkata “Bersyukur bukan karena kita berbahagia, namun bersyukur maka kita akan berbahagia.” Sahabat Goodlife! Apabila kita lihat dari pesan orang tua bijak tersebut maka bisa diambil kesimpulan bahwa bersyukur itu sebenarnya bukan hal yang sulit. Kita tidak perlu menunggu sesuatu yang besar terjadi dalam hidup kita ataupun menunggu rejeki datang. Dengan mensyukuri setiap hembusan nafas kita saja itu sebuah anugerah yang bisa kita syukuri, tanpa nafas kita tidak bisa melakukan kegiatan apapun.
Banyak dari kita semua menganggap bahwa bersyukur itu sekedar berterima kasih, padahal esensi dari bersyukur lebih dari itu. Bersyukur juga berarti sebuah proses mencerna dan menerima segala situasi yang terjadi di dalam hidup kita dalam keadaan suka maupun duka. Hal inilah yang perlu dipahami untuk bisa mensyukuri hidup kita terutama di tengah periode tersulit dalam hidup kita.
Ketika kita sudah mengerti esensi dari sebuah bersyukur maka kita akan mampu menghadapi kesulitan kita dengan lebih lapang. Ketika kita bersyukur di tengah badai kehidupan, artinya kita menerima dengan lapang dada peristiwa pahit yang sedang terjadi dan akhirnya kita tidak terlarut dengan emosi-emosi tertentu. Kemudian kita mulai bisa mensyukuri masalah kita serta menghadapinya secara lebih dewasa, mengapa demikian? Karena setelah kita mensyukuri masalah kita toleransi kita terhadap stress semakin meningkat. Wah Sahabat Goodlife! Ternyata sangat berkorelasi ya antara bersyukur dengan cara kita menghadapi tekanan.
Nah Sahabat Goodlife! Mari kita bersama-sama memulai untuk mensyukuri segala hal dalam hidup kita dari yang terkecil dan terdekat terlebih dahulu. Dengan begitu kita akan menjadi individu yang lebih dewasa dalam bereaksi serta mengapresiasi segala hal di dalam hidup kita ini.