Ternyata Warna Bisa Pengaruhi Kondisi Psikologis Seseorang

warna

Ada makna-makan terselubung di balik sebuah warna. Itu sebabnya warna juga dianggap bisa mempengaruhi psikologis manusia.

Apa yang kira-kira datang ke pikiran kita ketika mendengar tentang warna “merah”? Mungkin kita akan teringat dengan rambu-rambu lalu lintas di jalan, nilai di kertas ulangan, warna wajah karakter kartun yang sedang marah, dan berbagai macam hal lainnya. Bila warna lain disebut, contohnya warna biru; warna tersebut akan mengingatkan kita pada langit dan laut yang tenang.

Warna diyakini dapat mempengaruhi kondisi emosional seseorang karena perbedaan persepsi antar warna tersebut. Lantas, apa saja hubungan antara warna dan kondisi psikologis seseorang serta contohnya?

Hubungan Warna dan Kondisi Psikologis

Psikologi dari warna berasal dari efek mental dan emosional seseorang ketika melihat warna tertentu dalam kehidupan sehari-harinya. Seperti contohnya, sebuah studi membuktikan bahwa orang yang melihat warna merah mengalami peningkatan detak jantung yang membuat lebih banyak adrenalin dipompa ke dalam aliran tubuh. Hal ini membuat merah menjadi warna yang melambangkan semangat dan juga keberanian.

Sebaliknya, warna biru, hijau, dan ungu memelankan pernapasan dan menurunkan tekanan darah seseorang yang melihatnya. Oleh karena itu, warna-warna tersebut sering dikaitkan dengan warna yang memberi sensasi menenangkan. Hal ini juga yang membuat warna baju operasi biasanya menggunakan warna hijau atau biru.

Warna dan psikologis adalah masalah subyektif (Foto: Pexels)

Walaupun begitu, psikologi warna masih memiliki aspek-aspek subjektif. Hal ini dapat disebabkan oleh eksposur dari suatu budaya atau kebiasaan yang berbeda-beda pada seseorang. Contohnya yaitu warna merah di inggris mengingatkan seseorang pada bus. Sedangkan di negara lain contohnya Cina, warna merah mengingatkan seseorang dengan amplop angpao.

Contoh Warna dengan Kondisi Psikologis yang Mewakilinya

  • Merah: meningkatkan rasa semangat, berenergi, dan percaya diri. Selain itu sebagai simbol cinta, gairah,kegembiraan, kekuatan, kenyamanan, dan ancaman
  • Oranye: membuat perasaan gembira, hangat, berenergi, kreatif, dan antusias
  • Kuning: meningkatkan metabolisme, bahagia, ceria, positif, berenergi dan menunjukkan rasa waspada
  • Hijau: memberikan rasa tenang, gembira dan meringankan stres 
  • Biru: memberi ketenangan dan suasana hati yang baik
  • Ungu: memberikan ketenangan, memicu kreativitas serta fokus dan melambangkan kemewahan
  • Pink: melambangkan feminin, rasa kekanak-kanakan dan cinta, serta memberikan rasa bahagia, romantis, santai, dan semangat 
  • Cokelat: memberikan rasa aman, nyaman, dan santai dan relaksasi. Juga memberikan kekuatan dan kesan dapat diandalkan. Namun dapat melambangkan perasaan kesedihan dan kesepian.
  • Putih: melambangkan kesucian dan kemurnian. Putih juga memberikan kesan bersih, segar, dan sederhana
  • Hitam: melambangkan kekuatan, misteri, ketenangan, kemewahan, keseriusan, dan kecanggihan; namun juga dapat memberikan aura kesedihan, kekecewaan, ataupun kematian.

Walaupun telah dilakukan berbagai macam penelitian terhadap warna dan efeknya terhadap emosi ataupun kondisi psikologi seseorang, topik psikologi warna masih tergolong baru dan membutuhkan riset lebih lanjut lagi.