Suka Thrifting? Awas Penyakit Kulit ini Mengintai

Tren thrifting memang menarik karena murah dan ramah lingkungan, tapi tanpa disadari, pakaian bekas yang tidak dibersihkan dengan benar bisa menjadi sumber penyakit kulit yang berbahaya.

Tren thrifting atau membeli pakaian bekas kini kembali naik daun, terutama di kalangan anak muda yang ingin tampil stylish dengan harga terjangkau. Selain ramah kantong, thrifting juga dianggap sebagai langkah berkelanjutan untuk mengurangi limbah tekstil. Namun, di balik manfaatnya, ada risiko kesehatan yang sering diabaikan: penyakit kulit.

Sponsored Links

Kenapa Thrifting Bisa Menyebabkan Penyakit Kulit?

Pakaian bekas berasal dari berbagai sumber, dan sering kali kita tidak mengetahui riwayat pengguna sebelumnya maupun bagaimana cara penyimpanan dan pengemasannya. Inilah yang membuat pakaian bekas berpotensi menjadi media penularan berbagai penyakit kulit, antara lain:

  1. Infeksi Jamur dan Bakteri
    • Pakaian yang disimpan dalam kondisi lembap atau tidak bersih bisa menjadi tempat tumbuhnya jamur dan bakteri. Kontak langsung dengan kulit bisa memicu infeksi seperti kurap (tinea corporis) atau infeksi folikel rambut (folikulitis).
  2. Scabies (Kudis)
    • Penyakit ini disebabkan oleh tungau kecil bernama Sarcoptes scabiei. Tungau ini dapat bertahan hidup beberapa hari di luar tubuh manusia, termasuk di serat kain. Jika pakaian bekas tidak dibersihkan dengan benar, potensi penularan tetap ada.
  3. Iritasi dan Alergi Kulit
    • Beberapa pakaian bekas mungkin mengandung residu detergen, parfum, atau bahan kimia lainnya yang bisa memicu reaksi alergi atau dermatitis kontak pada orang yang memiliki kulit sensitif.
Usapkan hand balm pada kulit tangan kamu
Pakaian bekas bisa saja mengandung bakteri dan menyebarkan penyakit kulit (Foto: Pexels)

Cara Cegah Penyakit Kulit dari Thrifting

Berikut beberapa langkah penting yang harus dilakukan sebelum dan setelah membeli pakaian bekas:

  1. Cuci dengan Air Panas
    • Rendam pakaian dalam air panas terlebih dahulu (sekitar 60°C) sebelum dicuci. Ini membantu membunuh kuman, jamur, dan parasit yang menempel.
  2. Gunakan Disinfektan atau Antiseptik
    • Tambahkan antiseptik pakaian saat mencuci, atau semprotkan disinfektan ringan setelah pencucian dan pengeringan.
  3. Jemur di Bawah Sinar Matahari Langsung
    • Sinar matahari efektif membunuh mikroorganisme. Pastikan pakaian benar-benar kering sebelum digunakan.
  4. Hindari Menggunakan Langsung Setelah Dibeli
    • Jangan pernah memakai pakaian bekas tanpa mencucinya terlebih dahulu, sebersih apapun kelihatannya.
  5. Perhatikan Kondisi Pakaian
    • Hindari membeli pakaian yang tampak terlalu lusuh, bernoda mencurigakan, atau berbau apek yang tidak hilang meskipun sudah dicuci.

Tips Thrifting yang Aman dan Sehat

  • Pilih toko thrift yang menjaga kebersihan dan penyimpanan barangnya.
  • Gunakan sarung tangan saat memilih pakaian bekas di pasar loak atau gudang thrift.
  • Usahakan tidak mencoba pakaian bekas langsung ke kulit saat masih di tempat jual.
  • Jika kulit mengalami gatal, ruam, atau iritasi setelah memakai pakaian thrift, segera konsultasikan ke dokter.

Thrifting bisa menjadi pilihan gaya hidup yang hemat dan ramah lingkungan, namun tetap perlu dilakukan dengan penuh kesadaran akan kebersihan dan kesehatan. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kamu tetap bisa tampil modis tanpa mengorbankan kesehatan kulit.