Yogurt memang dikenal sebagai makanan sehat yang padat nutrisi. Banyak orang dewasa memasukkan yogurt sebagai menu diet sehatnya. Namun apakah yogurt juga baik dikonsumsi oleh bayi? Sejak usia berapa bayi mulai diperbolehkan konsumsi yogurt?
Yogurt adalah produk susu yang difermentasi dengan memasukkan dua jenis bakteri penghasil asam laktat, yaitu bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Setelah melewati proses fermentasi itu, kandungan susu mengalami peningkatan kualitas dan kandungan gizi.
Salah satu kandungan baik yang paling terkenal dari yogurt adalah probiotik, mikroorganisme yang bisa membantu mencegah dan menanggulangi penyakit, salah satunya dengan menyehatkan saluran cerna dan meningkatkan imunitas.
Berikut ini nilai gizi dalam setiap 100 gram yogurt:
- Energi: 52 kilo kalori
- Protein: 3,3 gram
- Lemak: 2,5 gram
- Karbohidrat: 4 gram
- Vitamin A: 22 miligram
- Thiamin (vitamin B1): 0,04 miligram
- Riboflavin (vitamin B2):0,1 miligram
- Niasin (vitamin B3): 0,2 miligram
- Kalsium: 120 miligram
- Fosfor: 90 miligram
- Zat besi: 0,1 miligram
- Natrium: 40 miligram
- Kalium: 299 miligram
- Zinc: 0,6 miligram
Manfaat Bagi Bayi
Dengan kandungan yang padat nutrisi, yogurt sangat baik dikonsumsi oleh bayi. Berikut manfaat yogurt bagi bayi.
1. Meningkatkan kesehatan saluran cerna
Seperti telah disebutkan tadi, kandungan probiotik dalam yogurt bisa membantu kelancaran fungsi sistem pencernaan bayi, mengatasi sembelit, kram perut, dan meredakan perut kembung.
2. Meningkatkan kekebalan tubuh
Probiotik membantu produksi antibodi untuk melawan patogen (kuman penyebab infeksi). Kandungan vitamin A dan vitamin D pada yogurt juga memainkan peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, meningkatkan resistensi serta pemulihan dari semua jenis infeksi.
3. Meningkatkan kesehatan tulang
Yogurt padat nutrisi seperti protein, kalsium, vitamin D, fosfor, dan magnesium yang memberikan kebaikan untuk kesehatan tulang.
Konsumsi yogurt selama masa kanak-kanak dapat mengoptimalkan massa tulang puncak dan menurunkan risiko osteoporosis di kemudian hari.
Lalu, Kapan Bayi Mulai Boleh Mengonsumsi Yogurt?
Kebanyakan pakar kesehatan setuju bahwa 6 bulan adalah usia yang baik untuk bayi mulai makan yogurt. Dilansir dari Alodokter yogurt sudah bisa diberikan sebagai menu MPASI pertama saat bayi sudah berusia sekitar 6 bulan.
Namun jika masih ragu untuk memberikan yogurt kepada si kecil, orang tua bisa menundanya hingga si kecil berusia 9 bulan dimana pencernaan bayi sudah lebih siap mencerna asupan makanan.
Aturan konsumsi yogurt sejak usia 6 bulan ini tentu berbeda dengan anjuran untuk tidak memberi susu sapi sampai anak berusia 1 tahun.
Hal ini karena selama proses fermentasi, protein susu dipecah sehingga lebih mudah dicerna oleh bayi. Bahkan mereka yang tidak toleran laktosa (alergi susu sapi) terkadang masih bisa mentolerir yogurt.
Selain itu, susu sapi juga mengandung mineral dan protein yang lebih tinggi, yang mungkin lebih sulit ditoleransi oleh bayi.
Tips Beri Yogurt Pada Bayi
1. Yogurt penuh lemak (full-fat yogurt)
Menurut American Academy of Pediatric, bayi harus mendapatkan sekitar setengah dari kebutuhan kalori mereka dari lemak. Oleh sebab itu, sebaiknya berikan yogurt penuh lemak (full-fat yogurt) sebagai makanan yang sehat untuk bayi.
2. Hindari pemanis tambahan
Yogurt plain adalah pilihan terbaik untuk diberikan kepada buah hati kamu. Hindari memberi yogurt dengan pemanis tambahan, termasuk madu, gula, sirup jagung fruktosa, dan pewarna buatan.
Jika ingin memberi sedikit rasa pada yogurt, sebaiknya tambahkan buah potong segar misalnya stroberi, kiwi, atau melon.
3. Perhatikan porsinya
Untuk anak usia 6-12 bulan, bisa diberikan ¼ atau ½ cangkir yogurt. Untuk balita usia 12-24 bulan, membutuhkan lebih dari ½ cangkir yogurt atau kamu bisa mulai berikan 1 cup yogurt ukuran kecil.
4. Jika si kecil alergi susu
Sebenarnya kandungan laktosa susu sapi dan yogurt berbeda. Namun bagi si kecil yang alergi susu sapi, sebaiknya tunda pemberian yogurt di masa awal.
Kamu juga bisa mencoba memberi anak yogurt dengan porsi yang kecil (2 atau 3 sendok teh) dan lihat reaksinya dalam 3 hari ke depan. Jika tidak menunjukkan reaksi alergi, kamu bisa menambah porsinya sedikit demi sedikit dan begitu seterusnya.
5. Menu yang variatif
Agar si kecil tidak bosan, kamu bisa mencampurkan yogurt dengan menu makanan lainnya seperti sereal atau dibuat smoothie buah.
Yogurt dengan nutrisi yang padat sangat bagus dijadikan sebagai salah satu menu MPASI. Namun jika orangtua belum yakin tentang hal itu, sebaiknya konsultasikan sebelumnya dengan dokter anak.