Jangan Anggap Remeh Sakit Kepala, ini Alasannya

sakit kepala

Rasanya hampir semua orang pernah merasakan sakit kepala. Biasanya sakit kepala dianggap akan hilang jika kita sudah minum obat penghilang sakit kepala, tiduran, atau istirahat sejenak. Itu sebabnya sakit kepala juga sering dianggap sepele. Namun jika sakit kepala tak kunjung reda, sebaiknya kamu segera konsultasikan ke dokter.

Dikutip dari Halodoc, Sakit kepala berkepanjangan biasanya terjadi minimal 15 hari dalam satu bulan. Kondisi seperti ini gak boleh dianggap remeh, karena bisa saja ini indikasi adanya penyakit yang lebih berbahaya.

Sakit kepala juga biasanya menyerang secara mendadak dan bisa mengganggu aktivitas. Sebagai pertolongan awal kamu bisa melakukan hal-hal sederhana berikut untuk meredakan sakit kepala:

  • Duduk untuk mengistirahatkan diri sejenak.
  • Bila sedang menyetir atau mengendarai kendaraan bermotor, menepilah untuk istirahat.
  • Pejamkan mata sambil merebahkan diri.
  • Minum obat sakit kepala untuk meredakan sakit sementara.

Jenis Sakit Kepala Berkepanjangan

Sakit kepala terus-menerus bisa bermacam-macam yang dirasakan. Mulai dari sakit kepala sebelah (migrain) hingga sakit kepala menyeluruh dan mengakibatkan rasa mual sampai sensitif terhadap cahaya.

Nah, berikut ini adalah beberapa jenis sakit kepala berkepanjangan yang harus kamu waspadai.

Sakit kepala akibat peningkatan tekanan di dalam rongga kepala

Jangan dianggap remeh, sakit kepala ini bisa dipicu oleh tumor otak, kista atau meningkatnya volume cairan otak yang mengakibatkan tekanan di kepala meningkat. Gejalanya biasanya sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba dan cukup parah serta diiringi gejala gangguan kesehatan lain, seperti muntah, kejang-kejang hingga gangguan penglihatan.

Sakit kepala yang terus-menerus bisa jadi disebabkan oleh penyakit yang lebih parah. (Foto: Pexels)

Sakit kepala berulang (rebound headaches)

Kalau kamu sering minum obat pereda nyeri, bisa jadi kamu justru mengalami gangguan yang satu ini. Rebound headaches terjadi akibat dari penggunaan obat pereda nyeri berlebihan. Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama bisa memicu sakit kepala berulang.

Migrain kronis

Sakit kepala yang umum terjadi ini dapat dikenali dengan gejala berupa sakit kepala pada satu atau dua sisi kepala, terasa sensasi berdenyut, dan bisa menyebabkan rasa sakit menengah sampai sakit yang cukup parah. Migrain kronis dapat dipicu oleh aktivitas fisik rutin. Kondisi ini juga bisa diiringi dengan mual, muntah, dan sensitif terhadap suara serta cahaya.

Sakit kepala tegang kronis

Sakit kepala jenis ini ditandai dengan gejala rasa sakit yang menekan pada dua sisi kepala. Intensitasnya biasanya mulai dari ringan hingga menengah. Biasanya juga terjadi sensitivitas di kepala ketika disentuh. Sakit kepala tegang kronis ini dapat terjadi tanpa pemicu aktivitas fisik. 

Hemicrania continua

Sepintas ini memang mirip dengan migrain namun dengan dampak yang lebih parah, seperti sakitnya yang terjadi setiap hari secara terus-menerus, dan diiringi dengan gejala mata berair, turunnya kelopak mata hingga pembesaran pupil mata.

Sakit kepala akibat lanjut usia

Sakit kepala ini umumnya terjadi di usia sekitar 60 tahun dan biasanya dipicu oleh beberapa hal, seperti tekanan bola mata yang meningkat (glaukoma), penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah atau faktor psikologis.

Nah, kalau Sahabat Goodlife pernah merasakan gejala sakit kepala seperti di atas, sebaiknya langsung konsultasikan dengan dokter untuk menghindari dampak lebih buruk yang mungkin terjadi.

dr. Affan Priyambodo, SpBS. (Foto: Rumah Sakit St. Carolus Jakarta)

Goodlife bersama Rumah Sakit St. Carolus Jakarta juga mengadakan sesi Health Talk dengan tema “Sakit Kepala Berkepanjangan, Apakah Berbahaya?” pada Kamis, 27 Mei 2021 pukul 14:00 – 15:00 melalui akun Instagram @_goodilfeid_ dan @rscarolusjakarta secara langsung. Sesi Health Talk ini akan menghadirkan narasumber dr. Affan Priyambodo, SpBS yang akan mengupas lebih dalam soal sakit kepala yang berkepanjangan. Pastikan Sahabat Goodlife menyaksikan ya!