Ketakutan pada satu hal tertentu adalah hal yang wajar. Tapi bila rasa takut yang timbul mulai berlebihan, mungkin kamu sedang mengidap suatu fobia tertentu. Rasanya memang sangat mengganggu, namun fobia sebetulnya bisa diatasi dengan cara yang tepat.
Secara medis, fobia adalah rasa takut berlebihan pada satu objek atau kondisi tertentu. Fobia juga kerap berlanjut pada rasa cemas, ketakutan, depresi dan panik yang berlebihan. Jangankan melihat atau merasakan langsung situasi yang ditakuti, penderita fobia biasanya juga sudah merasakan ketakutan hanya dengan membayangkan objek atau kondisi yang ditakutinya.
Ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang mengidap fobia, seperti:
- Faktor genetik, dimana seseorang bisa mengidap fobia akibat sering melihat reaksi orang tuanya yang fobia terhadap satu hal.
- Faktor traumatis, yang membuat orang menjadi ketakutan akan satu hal yang pernah memberikan pengalaman buruk bagi dirinya, seperti pernah nyaris tenggelam di laut dan membuat takut akan laut.
- Faktor lingkungan, dimana seseorang yang selalu berada di lingkungan yang takut akan satu hal akan berimbas pada dirinya juga. Contoh: lingkungan dimana orang takut akan anjing akan membuat seseorang juga akan terpengaruh dan merasa takut jika melihat anjing.
Fobia sendiri memiliki banyak jenisnya, namun secara garis besar terbagi atas 2 bagian, yaitu: fobia spesifik dan fobia kompleks.
Fobia spesifik biasanya sudah mulai diderita sejak remaja atau masa kecil dan rasa takutnya lebih spesifik terhadap objek atau situasi tertentu. Beberapa contohnya seperti:
- Aerophobia (fobia terbang)
- Acrophobia (fobia ketinggian)
- Anuptaphobia (fobia akan kesendirian dan tak punya jodoh)
- Ablutophobia (fobia untuk membersihkan diri)
- Pagophobia (rasa takut akan benda dingin seperti es)
Sedangkan fobia kompleks adalah fobia yang berkembang di usia yang lebih dewasa dan biasanya punya dampak lebih parah dari fobia spesifik. Contohnya adalah fobia sosial, dimana seseorang mengalami rasa takut untuk berada di tengah orang banyak atau lingkungan sosial karena takut akan dipermalukan banyak orang kalau ia melakukan kesalahan.
Tidak hanya itu, penderita fobia sosial sebetulnya bukan semata-mata takut berada di tengah orang banyak saja, namun juga akan merambat pada takut untuk berbicara dengan orang lain, takut menatap mata lawan bicara dan pada akhirnya akan kehilangan percaya diri.
Cara Atasi Fobia
Mengidap fobia memang rasanya tidak nyaman dan sangat mengganggu aktivitas. Itu sebabnya kalau kamu memang menderita fobia, ada baiknya juga berusaha untuk mengatasinya mulai sekarang. Mungkin tidak bisa sembuh secara total, namun setidaknya kamu bisa mengurangi rasa takut yang timbul dan bisa mengendalikan rasa panik berlebihan yang kamu alami.
Buat daftar rasa takut
Ini cara yang sederhana, dimana kamu hanya perlu membuat daftar apa saja objek atau kondisi yang membuat kamu merasa ketakutan. Urutkan dari rasa takut yang menurutmu paling kecil hingga yang paling menakutkan. Dengan daftar ini kamu juga bisa tahu hal apa saja yang selama ini kamu takutkan dengan tingkat rasa takutnya. Ini akan mempermudah kamu pada langkah berikutnya.
Hadapi rasa takut
Tenang! Kamu tidak harus langsung berhadapan dengan rasa takut terbesarmu. Dari daftar yang sudah kamu buat sebelumnya, kamu bisa hadapi objek dari yang paling memberikan dampak rasa takut paling kecil dulu untuk kemudian menghadapi objek berikutnya yang membuat rasa takut kamu lebih besar.
Usahakan untuk tidak berpindah pada objek berikutnya dulu kalau kamu belum bisa mengatasi ketakutan pada objek yang saat ini kamu hadapi. Lakukan proses ini secara aman, artinya kamu bisa menggunakan pendamping untuk membantu kamu mengatasi rasa takut. Bila sudah merasa bisa mengatasi rasa takut pada satu objek, lanjutkan dengan objek berikutnya yang lebih menakutkan.
Lawan pikiran negatif
Saat kamu berhadapan dengan fobia, pastinya kamu akan ketakutan sekali. Salah satu penyebabnya adalah kamu membiarkan pikiran kamu diambil alih oleh ketakutan yang berlebihan. Dalam situasi ini kamu bisa melawannya dengan membuang pikiran negatif dan menggantinya dengan pikiran positif.
Contohnya, kamu mengalami fobia terhadap laut dan saat itu kamu harus naik perahu motor menuju satu pulau. Tentu kamu akan ketakutan dengan lautan dalam di sekitarmu. Namun, pelan-pelan kamu bisa berbisik pada diri sendiri dan memasukkan hal positif ke dalam otak, seperti “saya akan baik-baik saja”, “laut itu indah”, “saya adalah pemberani”,”laut itu begitu romantis”, dan lain-lain.
Lakukan dengan rutin
Proses ini tidak bisa kamu lakukan dengan hanya sesekali saja, tapi harus secara rutin agar kamu bisa benar-benar meredam rasa takut berlebihan. Memang tidak mudah dan bisa langsung hilang begitu saja. Kamu harus melakukannya secara perlahan dan tidak memaksakan kemampuan.
Perlu kamu ketahui juga bahwa cara-cara tersebut hanya sebagai usaha untuk meredam rasa takut yang berlebihan. Di beberapa kondisi, kamu mungkin akan membutuhkan bantuan tenaga psikolog untuk bisa menghilangkan rasa fobia lebih jauh.