Sabun Anti Bakteri Vs Sabun Biasa, Mana Lebih Baik?

sabun mandi

Cuci tangan pakai sabun sudah diajarkan sejak lama, bahkan sejak kita masih kecil. Namun seiring perkembangan zaman, jenis sabun juga berkembang. Salah satunya adalah sabun anti bakteri. Benarkah ini lebih baik dari sabun biasa?

Semakin tingginya aktivitas juga membuat kamu semakin rentan terkena berbagai kuman, bakteri, virus dan lain-lain. Salah satu cara meredamnya adalah dengan cuci tangan atau mandi pakai sabun. Terlebih setelah pandemi, cuci tangan pakai sabun semakin sering dianjurkan untuk mencegah penularan virus.

Kini, sabun tersedia dalam banyak jenis dan salah satunya adalah sabun anti bakteri yang akhir-akhir ini banyak digemari masyarakat.

Sabun anti bakteri dianggap lebih baik dari sabun biasa (Foto: Pexels)

Mengenal Sabun Anti Bakteri

Berbeda dengan sabun biasa, sabun anti bakteri dibuat dengan mencampurkan bahan-bahan yang bersifat anti bakterial, seperti:

Fast-acting antibacterial

Jenis ini biasanya terdapat pada hand-sanitizer dan mengandung bahan-bahan seperti alkohol dan klorin. Jenis sabun anti bakteri ini punya keunggulan dalam membasmi bakteri pada permukaan kulit dengan cepat, yaitu dalam beberapa detik atau menit saja.

Residue-producing antibacterial

Ini adalah jenis zat anti bakteri yang banyak digunakan oleh para tenaga medis karena bisa bertahan lebih lama di permukaan kulit dan mampu membunuh lebih banyak bakteri yang menempel.

Sepintas, sabun anti bakteri memang terkesan lebih baik untuk digunakan karena bisa membunuh lebih banyak kuman dan memberikan perlindungan ekstra pada permukaan kulit. Namun, sebetulnya sabun biasa juga tidak banyak berbeda dari sabun anti bakteri.

Mana yang Lebih Baik?

Dari cara kerjanya, sabun biasa sebetulnya sama dengan sabun anti bakteri. Pada dasarnya deterjen sabun akan mengikat bakteri dan virus yang kemudian akan dibersihkan dengan siraman air yang mengalir saat mandi atau cuci tangan. Ini berlaku untuk kedua jenis sabun.

Sabun memang berfungsi sebagai deterjen yang yang menyingkirkan kuman, bakteri atau virus yang menempel. Tapi sebetulnya sabun sama sekali tidak membunuh kuman, bakteri atau virus tersebut.

Pada sabun anti bakteri, terdapat kandungan yang bisa menghentikan perkembangbiakan kuman atau bakteri yang masih tersisa pada kulit. Jadi, sabun jenis ini dianggap bisa memberikan perlindungan yang lebih baik dari sabun biasa. Tapi meskipun begitu, baik sabun biasa maupun sabun anti bakteri sama-sama tidak bisa menghentikan virus. Artinya, kalau sabun anti bakteri bisa menghentikan bakteri dan kuman yang tersisa untuk berkembang biak, ini tidak berlaku pada virus. Baik sabun biasa maupun sabun anti bakteri hanya bisa mengikat virus dan kemudian melepaskannya dari kulit dengan siraman air. Virus yang tersisa tetap tidak bisa dihentikan perkembangannya.

Sabun biasa tidak menghentikan perkembangbiakkan kuman (Foto: Pexels)

Berikut ini adalah kelebihan dari sabun anti bakteri:

  • Menjaga kulit tetap lembut
  • Bisa mencegah kuman dan bakteri berkembang biak
  • Bisa menghilangkan bau badan
  • Tidak membuat kulit jadi kering

Kekurangan sabun anti bakteri adalah:

  • Berbahaya bagi yang punya alergi pada kulit
  • Tidak disarankan untuk yang punya jenis kulit sensitif

Sedangkan sabun biasa memang sama-sama bisa menyingkirkan kuman dan bakteri. Tapi beberapa jenis dan merek sabun bisa menyebabkan kulit jadi kering. Itu sebabnya ada baiknya kamu memilih sabun yang memiliki pelembab, terutama bila kulit kamu mudah kering.

Lalu, sabun mana yang lebih baik? Sebetulnya kedua jenis sabun sama-sama punya kelebihan dan kekurangan. Kamu bisa menyesuaikan penggunaannya berdasarkan kondisi kulit dan kebutuhan kamu.

Kalau kamu punya kulit yang sensitif, sebaiknya gunakan sabun anti bakteri yang lebih aman untuk kulit. Begitu juga kalau kamu sedang melakukan aktivitas yang berisiko terpapar banyak kuman dan bakteri, ada baiknya gunakan sabun anti bakteri yang bisa memberikan perlindungan ekstra pada kulit.