Sering Kesemutan? Waspadai Gejala Awal Penyakit ini

Kesemutan biasanya terjadi bila salah satu anggota tubuh kita dalam posisi terlipat atau tertekan dalam jangka waktu yang agak lama. Tapi, kadang kesemutan juga datang dengan sendirinya dan bisa jadi ini adalah gejala dari beberapa penyakit yang berbahaya.

Dalam bahasa medis, kesemutan dikenal dengan sebutan parestesia yang artinya adalah kondisi mati rasa atau sensasi tertusuk banyak benda tajam yang terjadi akibat tekanan pada saraf tertentu.

Namun ternyata kondisi seperti ini tidak mutlak menjadi satu-satunya penyebab kesemutan. Kesemutan juga bisa terjadi karena bagian tubuh tertentu melakukan gerakan berulang-ulang, seperti bermain tenis, misalnya.

Biasanya, kesemutan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa saat setelah saraf tidak lagi tertekan. Tapi dalam beberapa kondisi, kesemutan bisa terjadi begitu saja dan kadang dalam durasi yang cukup lama dan berulang. Dalam kondisi inilah artinya kamu harus waspada, karena bisa jadi ini adalah gejala dari beberapa jenis penyakit.

Kesemutan yang berulang bisa jadi gejala penyakit (Foto: Pexels)

Betul, beberapa penyakit berikut ini umumnya diawali dengan gejala kesemutan sehingga kamu harus waspadai:

Stroke

Yang dimaksud dengan stroke adalah suatu kondisi dimana aliran darah ke otak terganggu atau melambat karena adanya penyumbatan atau pembuluh darah pecah. Terhentinya aliran darah ke otak artinya otak juga tidak bisa mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup sehingga sel pada beberapa bagian otak akan mati dan anggota tubuh yang dikendalikan oleh otak juga akan terhenti.

Siapa saja yang rentan terkena stroke? Umumnya stroke lebih rentan diderita oleh orang-orang yang memiliki penyakit, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas dan memiliki riwayat penyakit jantung.

Serangan jantung

Sering kesemutan pada bagian tangan sering dikaitkan dengan gejala serangan jantung. Ini karena penyumbatan pada pembuluh darah yang mengarah ke jantung menyebabkan beberapa gangguan, salah satunya adalah efek kesemutan pada tangan. Biasanya kondisi ini diikuti dengan rasa nyeri di bagian dada dan mati rasa pada lengan.

Kesemutan bisa jadi tanda serangan jantung (Foto: Xframe)

Gangguan ginjal

Penyakit ginjal biasanya baru mulai terasa saat kondisi sudah kronis, karena penyakit ini berkembang secara perlahan tanpa ketahuan oleh penderitanya. Sebetulnya, salah satu tanda awal dari penyakit ini adalah efek kesemutan pada tangan yang terjadi berulang-ulang.

Kesemutan pada gangguan ginjal biasanya juga disertai dengan gejala lainnya, seperti anemia (tubuh kekurangan sel darah merah), mual hingga muntah dan nyeri pada otot.

Vaskulitas

Ini adalah kondisi dimana terjadi peradangan pada pembuluh darah yang menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh darah. Kondisi perubahan inilah yang akan menyebabkan terjadinya gangguan pada aliran darah dan memicu efek kesemutan.

Diabetes

Menurut laporan dari Halodoc, sekitar 30% penderita diabetes sering mengalami kesemutan pada bagian tangannya. Kesemutan pada diabetes umumnya juga terjadi awalnya pada bagian kaki yang kemudian menjalar hingga ke tangan.

Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan neuropati diabetik, dimana saraf menjadi terganggu akibat penyakit diabetes yang ditandai dengan kesemutan dan mati rasa pada bagian tubuh tertentu.

Neuropati diabetik bisa terjadi karena kadar gula yang tinggi melemahkan dinding pembuluh darah yang berfungsi memberi asupan oksigen dan nutrisi pada saraf. Itu sebabnya mengapa kondisi diabetes sangat mengancam kesehatan jaringan saraf.

Kesemutan sering dianggap sebagai hal yang biasa saja. Namun kamu perlu waspadai bila kesemutan terjadi berulang tanpa sebab yang jelas. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter dan lakukan cek kesehatan.