Ternyata ini Makna dari Maskot Olimpiade yang Menggemaskan

Setiap gelaran olimpiade yang tak pernah lepas dari perhatian adalah pemilihan maskot sebagai simbol selama berlangsungnya pesta olahraga. Maskot olimpiade juga merupakan barang yang paling dicari oleh para penonton dan pecinta olahraga karena selain dinilai menarik, juga bisa jadi koleksi yang unik. Tapi dibalik itu, maskot olimpiade dirancang dengan sangat teliti dan memiliki banyak makna sesuai dengan identitas penyelenggaranya.

Pertama kali diperkenalkan pada Olimpiade Munich 1972, awalnya maskot olimpiade terinspirasi dari sosok hewan yang menjadi ciri khas dari satu daerah. Namun sekarang ini tak jarang juga yang mengambil sosok rekaan yang lebih atraktif dan lucu. Bentuk boleh berbeda-beda, tapi yang jelas setiap maskot pasti mewakili suatu pesan atau makna, seperti maskot-maskot berikut ini:

Waldi (Olimpiade Munich, 1972)

Waldi adalah maskot olimpiade musim panas pertama yang resmi digunakan dalam ajang pesta olahraga ini. Waldi adalah seekor dachsund, jenis anjing yang sangat populer di kawasan Bavaria dan terkenal akan kelincahan, kekuatan dan keuletannya. Warnanya terinspirasi dari warna-warni cincin olimpiade yang menyimbolkan keberagaman para peserta.

Sosok Waldi sendiri resmi diputuskan sebagai maskot olimpiade sejak 15 Desember 1969 pada sebuah pesta Natal yang diadakan oleh Munich Games Organising Committee dan terinspirasi dari sosok nyata seekor anjing bernama Cherie von Birkenhof milik presiden Munich Games Organising Committee saat itu, yaitu Willi Daume.

Waldi, diambil dari sosok anjing jenis dachsund. (Foto: olympics.com)

Misha (Olimpiade Moscow, 1980)

Sebetulnya maskot berbentuk beruang ini punya nama asli Mikhail Potapych Toptygin, namun warga Uni Soviet khususnya Russia saat itu lebih akrab menyebutnya Misha karena beruang Misha memang sudah sangat terkenal dalam budaya lokal.

Misha yang menjadi maskot olimpiade ini dirancang memakai sabuk cincin Olimpiade yang menyimbolkan keinginan warga Russia untuk menyambut para atlet dan menyampaikan pesan sportivitas serta perdamaian. 

Beruang misha yang sangat populer di masyarakat Russia. (Foto: IG @olympics.com)

Izzy (Olimpiade Atlanta, 1996)

Izzy adalah sosok rekaan animasi pertama yang jadi maskot olimpiade. Kata “izzy” sendiri adalah singkatan dari “what is it” yang menyimbolkan semangat rasa ingin tahu dan penasaran untuk terus berprestasi. Pemilihan sosok Izzy juga terbilang unik karena bukan ditentukan oleh panitia khusus, namun hasil pemilihan yang dilakukan oleh 3.300 anak-anak usia 7 hingga 12 tahun dari 16 negara.

Izzy yang nerupakan karakter fiksi dan dipilih berdasarkan pilihan anak-anak. (Foto: IG @olympics.com)

Fuwa (Olimpiade Beijing, 2008)

Dirancang oleh seniman Cina, Han Meilin, Fuwa adalah sekumpulan karakter yang berjumlah 5 maskot sesuai dengan jumlah cincin olimpiade. “Fuwa” sendiri diartikan sebagai boneka-boneka keberuntungan yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Kelima anggota tersebut adalah Beibei, Jingjing, Huanhuan, Yingying, dan Nini.

Kelima maskot ini juga melambangkan 4 elemen alam dan 1 hewan khas Cina, serta 5 keinginan atau hatrapan sesuai dengan tradisi Cina kuno yang selalu menyampaikan keinginan dalam doa melalui simbol-simbol. 

Beibei adalah seekor ikan yang mewakili elemen air dan keinginan akan kemakmuran. Jingjing adalah sosok panda yang mewakili hutan dengan keinginannya berupa kebahagiaan.Yingying adalah kambing gunung Tibet yang mewakili elemen bumi dengan warna kuning yang juga mewakili keinginan akan kesehatan yang baik.Nini adalah seekor burung walet yang mewakili elemen udara dan keinginan akan nasib baik. Sedangkan Huanhuan yang berwarna merah mewakili elemen api dan harapan semangat sportivitas.

Keluarga Fuwa yang dianggap sebagai boneka-boneka keberuntungan. (Foto: olympics.com)

Syd, Olly dan Millie (Olimpiade Sydney, 2000)

Dari namanya saja, ketiga maskot ini memiliki arti yang berbeda. Syd adalah kependekan dari Sydney sebagai tuan rumah, Olly yang berarti olimpiade dan Millie yang berarti “new millenium”.

Syd sendiri adalah seekor platypus paruh bebek yang melambangkan air, Olly adalah burung kookaburra yang melambangkan udara, dan Millie adalah seekor trenggiling yang melambangkan tanah atau bumi. Ketiga maskot ini terinspirasi dari hewan-hewan khas Australia.

Maskot Olimpiade Sydney 2000 yang terinspiras dari hewan-hewan khas Australia. (Foto: olympics.com)

Miraitowa (Olimpiade Tokyo, 2020)

Sempat tertunda selama setahun karena pandemi, Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Maskotnya berupa sosok rekaan yang bernama Miraitowa. Kata “miraitowa” sendiri memiliki makna, yaitu “mirai” yang artinya masa depan dan “towa” yang artinya abadi. Jadi Miraitowa secara umum merupakan harapan abadi untuk masa depan yang lebih baik.

Miraitowa yang melambangkan harapan baik di masa datang. (Foto: IG @miraitowa)

Neve dan Gliz (Olimpiade Musim Dingin 2006, Turin)

Sosok pasangan yang bentuknya sederhana ini adalah hasil rancangan seniman Pedro Albuquerque. “Neve” sendiri dalam bahasa Italia berarti salju. Digambarkan sebagai sosok perempuan yang melambangkan kelembutan, persahabatan dan keanggunan. Sedangkan “Gliz” adalah kependekan dari kata “ghiaccio” yang artinya es dan dirancang sebagai sosok pria dengan kepala kotak seperti balok es. Sosok ini melambangkan rasa antusias dan kesenangan.

Pasangan pria dan wanita Neve dan Gliz yang terinspirasi dari salju dan es. (Foto: olympics.com)

Sukki, Nokki, Lekki dan Tsukki (Olimpiade Musim Dingin Nagano, 1998)

Digambarkan sebagai sosok burung hantu, maskot ini juga dikenal dengan nama “Snowlets” mengacu pada olimpiade musim dingin. “Snow” sendiri menyimbolkan salju yang turun di musim dingin, sedangkan “lets” merupakan ajakan untuk bergabung dalam ajang Olimpiade tersebut.

Sukki, Nokki, Lekki dan Tsukki sendiri adalah spesies burung hantu salju yang masing-masing mewakili api (Sukki), udara (Nokki), tanah (Lekki) dan air (Tsukki). Jumlah empat maskot mengartikan empat tahun sekali masa digelarnya olimpiade.

Keluarga Snowlets yang masing-masing memiliki arti tersendiri di Olimpiade Musim Dingin Nagano 1998. (Foto: Olympics.com)

Ternyata maskot olimpiade tak hanya sekadar aksesori lucu yang menarik untuk dijadikan koleksi dan kenang-kenangan, tapi juga bisa jadi sumber motivasi dengan pesan-pesan tersendiri yang ada di dalamnya.