Kesadaran untuk hidup ramah lingkungan kini mulai dirasakan. Pemerintah juga sudah memberlakukan kebijakan penghapusan kantong plastik di tempat belanja dan sedotan sekali pakai di rumah makan. Tapi, itu saja belum cukup! Beberapa hal kecil berikut ini juga bisa kamu lakukan sehari-hari untuk memulai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
Gaya hidup yang ramah lingkungan artinya segala sesuatu yang kamu lakukan tidak akan merusak lingkungan atau punya dampak seminimal mungkin mengganggu lingkungan hidup di sekitarnya.
Gaya hidup ramah lingkungan ini menjadi semakin penting demi melindungi bumi dari kerusakan akibat ulah manusia, seperti limbah plastik, perubahan iklim, penggundulan hutan, dan lain-lain. Penting untuk diingat, meski terlihat kecil atau sepele, tapi gaya hidup yang ramah lingkungan berikut ini akan sangat berarti bagi keberlangsungan kehidupan di bumi.
Dan jangan putus asa jika teman dan orang-orang di sekitar kamu tidak melakukanya. Kamu mungkin bisa menginspirasi mereka dan menjadi contoh positif.
Berikut 10 tips yang bisa kamu lakukan untuk memulai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
1. Hemat energi di rumah
Mulailah dari rumahmu sendiri! Ada banyak cara untuk menghemat energi di rumah, mulai dari mematikan lampu dan perangkat elektronik lainnya (termasuk charger) jika tidak sedang digunakan, dan memaksimalkan penggunaan cahaya alami dengan cara membuka tirai lebar-lebar.
Kamu juga bisa mengganti lampu pijar yang mati dengan lampu LED atau lampu CFL karena terbukti lebih tahan lama dan hemat listrik. Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) adalah pengembangan dari lampu neon, namun dengan ukuran yang lebih kecil. Sedangkan LED (Light Emitting Diode) adalah lampu yang tersusun dari komponen listrik yang menghasilkan cahaya.
2. Pilah sampah
Pisahkan sampah organik rumah tangga seperti potongan sayur, sisa makanan, kulit buah dengan sampah non-organik seperti plastik, kayu, atau kaca. Kamu bisa membuat kompos dari limbah rumah tangga organik tadi. Cara membuat kompos pernah kami bahas di sini
Membuat kompos sendiri, selain bisa mengurangi sampah, juga membuat kamu lebih hemat karena tidak perlu lagi membeli pupuk dan tanaman pun tumbuh lebih subur.
3. Stop membuang makanan sisa
Membuang makanan sisa artinya membuang uang dengan sia-sia. Di dalam makanan sisa yang dibuang itu, terdapat juga energi, biaya produksi, dan sumber daya alam yang terlibat, yang juga terbuang sia-sia.
Kamu bisa menghindari membuang makanan sisa dengan cara membeli bahan makanan hanya yang dibutuhkan saja, lalu masak dalam porsi cukup untuk satu kali makan.
Jika tetap ada makanan sisa, simpan di kulkas. Kamu bisa mengandalkan ide dan kreativitas mengolah makanan tersebut menjadi makanan baru.
4. Kurangi makan daging
Percaya atau tidak, mengurangi konsumsi daging bisa membuat perbedaan besar bagi lingkungan. Hal ini karena lebih dari 30% permukaan bumi digunakan untuk aktivitas memelihara hewan ternak.
Peternakan juga menghasilkan gas metana dalam jumlah besar sehingga berisiko menimbulkan perubahan iklim, karena gas metana mengandung emisi gas rumah kaca lebih besar dari karbondioksida. Selain itu, bertambahnya lahan peternakan menyebabkan berkurangnya lahan hijau, yang artinya berkurang juga fungsi penyerapan karbondioksida yang bisa dilakukan oleh hutan.
Peternakan juga membutuhkan air dalam jumlah besar untuk keberlangsungan hidup ternak. Menurut laporan yang dilansir Kompas, setidaknya untuk 500 gram daging sapi saja dibutuhkan hampir 7.000 liter air. Untuk itu kamu bisa mengganti pola makan kamu dengan komposisi yang lebih seimbang atau perbanyak sayuran dan buah.
5. Membawa tempat minum dan wadah makan sendiri
Dengan begitu, kamu tidak perlu membeli minuman dalam botol kemasan dan plastik sekali pakai untuk wadah makanan.
Seperti yang kita ketahui, botol dan plastik akan berakhir di laut dan menghasilkan tingkat polusi yang tinggi di lautan karena botol plastik memerlukan waktu 450 tahun atau lebih untuk terurai di alam.
Selalu membawa botol minum dan wadah makan sendiri juga menghemat uang karena lebih sedikit botol plastik yang perlu kamu beli.
6. Memilih makanan lokal
Jika kamu lebih memilih makanan impor, artinya ongkos dan bahan bakar yang diperlukan akan lebih banyak karena harus diangkut menggunakan mobil, pesawat, atau kapal. Hal itu tentu bukan gaya hidup yang ramah lingkungan. Makanan lokal, selain lebih segar, juga lebih menghemat energi bahan bakar. Kamu juga bisa pertimbangkan untuk menanam tanaman herbal, buah atau sayuran sendiri di rumah.
7. Jalan kaki atau bersepeda
Mengurangi penggunaan alat transportasi berbahan bakar juga termasuk gaya hidup ramah lingkungan. Jika selama ini kamu menggunakan motor atau mobil hanya untuk ke minimarket di depan komplek perumahan, mulailah memilih sepeda atau berjalan kaki.
Selain ramah lingkungan, bersepeda dan berjalan kaki juga membuat kamu lebih sehat karena banyak bergerak dan membakar kalori.
8. Menanam pohon
Pohon menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida serta gas-gas beracun lainnya. Dengan menanam pohon, terutama di lingkungan rumah, akan membuat lingkungan lebih sehat. Selain itu, kamu juga bisa memulainya dengan memelihara beberapa tanaman hias. Selain mempercantik ruang, bisa berguna juga sebagai penyaring polusi udara.
9. Donasi barang bekas
Donasi barang bekas adalah alternatif yang sangat positif untuk keberlangsungan lingkungan. Barang-barang bekas tadi jika berakhir di tempat sampah hanya akan menjadi limbah.
Tetapi jika diberikan kepada orang lain, entah itu pakaian, peralatan, atau perabotan bekas, kamu bisa menghemat energi produksi barang yang baru. Dan orang yang membutuhkannya pun akan sangat terbantu.
10. Pertimbangkan alternatif perjalanan udara
Pesawat menyumbang persentase yang cukup besar pertumbuhan gas rumah kaca dunia. Kamu bisa berpartisipasi menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan moda transportasi udara.
Jika untuk keperluan bisnis, kamu bisa mempertimbangkan dengan mengirim lebih sedikit orang ke acara di luar kota, menggunakan konferensi video atau berbagai alat komunikasi online lainnya.
Sementara untuk hiburan, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengganti liburan ke luar kota dengan staycation.
Yuk, memulai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Tanpa kamu sadari, langkah kecil tadi akan berdampak besar bagi lingkungan.