Banyak mitos soal rambut bayi yang bikin orang tua bingung, padahal faktanya pertumbuhan rambut lebih dipengaruhi genetik dan kesehatan daripada trik-trik yang sering kamu dengar.
Pertumbuhan rambut bayi sering jadi topik hangat di antara para orang tua baru. Ada yang bilang, “Kalau sering dicukur nanti rambutnya lebat,” atau “Rambut tipis tandanya kurang gizi.” Faktanya, tidak semua yang kamu dengar benar. Justru, memahami proses pertumbuhan rambut bayi secara ilmiah bisa membantumu merawatnya dengan tepat, sekaligus menjaga kesehatan mental sebagai orang tua.
Fakta: Setiap Bayi Lahir dengan Genetika Rambut yang Berbeda
Rambut bayi sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Warna, ketebalan, dan teksturnya sebagian besar sudah ditentukan sejak lahir. Bayi yang lahir dengan rambut tebal belum tentu akan terus tebal, begitu juga sebaliknya. Perubahan ini wajar karena rambut bayi akan mengalami fase rontok (telogen effluvium) di beberapa bulan pertama.
Dampak kesehatan: Ini adalah proses alami dan tidak berbahaya. Rontoknya rambut bayi bukan tanda penyakit atau kekurangan nutrisi.
Mitos: Mencukur Rambut Akan Membuat Rambut Lebih Lebat
Banyak orang percaya mencukur habis rambut bayi akan memicu pertumbuhan yang lebih cepat dan lebat. Padahal, mencukur hanya memotong batang rambut, bukan memengaruhi akar rambut di folikel.
Fakta medis: Ketebalan rambut ditentukan oleh ukuran folikel yang ada di bawah kulit. Mencukur tidak mengubah jumlah atau ukuran folikel, jadi tidak memengaruhi ketebalan permanen rambut.

Fakta: Nutrisi dan Kesehatan Kulit Kepala Berpengaruh
Meskipun genetik memegang peranan besar, nutrisi yang cukup tetap penting untuk mendukung kesehatan rambut bayi. ASI atau susu formula yang seimbang memberikan vitamin dan mineral penting, seperti vitamin D, zat besi, dan protein, yang membantu pertumbuhan jaringan tubuh termasuk rambut.
Tips fisik: Jaga kelembapan kulit kepala bayi dengan minyak alami seperti minyak kelapa atau minyak zaitun murni, terutama jika kulitnya kering atau bersisik.
Mitos: Rambut Tipis Berarti Bayi Sakit
Rambut tipis pada bayi bukan tanda pasti bahwa dia tidak sehat. Banyak bayi sehat yang tetap memiliki rambut tipis hingga usia balita, terutama jika faktor genetiknya demikian.
Fakta medis: Selama pertumbuhan dan perkembangan bayi normal, berat badan naik sesuai grafik, dan tidak ada gejala penyakit, rambut tipis bukan masalah kesehatan.
Dampak pada Kesehatan Mental Orang Tua
Kepercayaan yang salah tentang rambut bayi bisa membuat orang tua cemas berlebihan. Membandingkan rambut anak sendiri dengan anak lain sering memicu rasa khawatir yang tidak perlu. Ingat, setiap bayi unik. Fokuslah pada kesehatan secara keseluruhan, bukan hanya pada penampilan rambut.
Tips tentang rambut anak:
- Jangan terlalu memikirkan komentar orang tentang rambut bayi.
- Gunakan waktu perawatan rambut bayi sebagai momen bonding, seperti memijat lembut kulit kepalanya.
- Cari informasi dari sumber medis tepercaya agar kamu lebih tenang.
Pertumbuhan rambut bayi adalah kombinasi dari faktor genetik, nutrisi, dan perawatan. Banyak mitos yang beredar sebenarnya tidak punya dasar ilmiah. Yang terpenting, pastikan bayi mendapatkan nutrisi yang baik, perawatan kulit kepala yang lembut, dan dukungan emosional dari orang tuanya. Rambut tebal atau tipis, bayi tetaplah menggemaskan dan sehat kalau dirawat dengan penuh kasih.