Saatnya Tinggalkan Multitasking, Fokus Pada Monotasking untuk Hasil yang Lebih Baik

pola makan sibuk kerja

Multitasking adalah hal yang biasa dilakukan saat ini, baik dalam dunia kerja profesional atau juga dalam pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Benarkah pola kerja ini efektif dan menghasilkan sesuatu yang berkualitas? Atau hanya pemicu stres belaka?

Multitasking pada dasarnya adalah tindakan atau pekerjaan yang dilakukan sekaligus pada waktu yang sama. Kondisi ini biasanya terjadi di dunia pekerjaan yang serba sibuk dengan tujuan supaya banyak pekerjaan bisa selesai dalam waktu yang singkat.

Multitasking dalam dunia kerja juga sering terjadi akibat isu manpower dimana satu orang harus mengerjakan berbagai job desk untuk menjaga labour cost tetap efisien. Artinya, biaya yang dikeluarkan perusahaan tetap rendah namun sejumlah pekerjaan yang banyak tetap bisa diselesaikan.

Sepintas, multitasking sering dibangga-banggakan dan orang yang sering melakukannya dianggap sebagai orang yang berprestasi dan hebat dalam berkarir. Tapi ketika multitasking sudah menjadi rutinitas dan mendominasi aktivitas kamu sehari-hari, maka ini justru akan menjadi tidak efektif.

stress
Multitasking berakibat stres (Foto: Pexels)

Padatnya aktivitas dan tuntutan berbagai macam hal membuat kita sering merasa harus berbuat lebih dan lebih lagi. Ujung-ujungnya ini menuntut kita untuk melakukan multitasking dalam  banyak hal. Pada akhirnya ini akan memicu stres yang semakin hari semakin meningkat.

Memang kamu bisa mengakalinya dengan menyisakan waktu buat refreshing atau melakukan yoga serta meditasi untuk melepas stres. Tapi, sering juga kamu tidak punya waktu untuk ini dan berakhir dengan menumpuk stres setiap hari.

Multitasking dan Dampaknya

Merusak otak

Terdengar berlebihan? Tidak juga! Menurut Halodoc, multitasking bisa berakibat pada penurunan kontrol kognitif (kemampuan daya ingat), regulasi motivasi dan emosi. 

Gangguan memori

Multitasking memaksa kamu untuk memecah konsentrasi dan merusak kemampuan untuk fokus. Bila terjadi terus menerus, ini akan mengganggu memori kerja, yaitu kemampuan otak untuk menyimpan informasi yang relevan dengan pekerjaan. Selain itu ini juga akan berdampak pada gangguan memori jangka panjang, yaitu kemampuan otak untuk menyimpan informasi dalam periode waktu yang cukup lama.

Memicu depresi

Multitasking berkaitan erat dengan stres yang bila dibiarkan akan berkembang menjadi stres kronis dan pada akhirnya memicu terjadinya depresi. Tentu saja ini tidak baik untuk kesehatan mental.

Risiko melakukan kesalahan lebih besar

Jangan bangga dulu kalau selalu melakukan multitasking dalam pekerjaan kantor. Multitasking justru memicu terjadinya risiko lebih besar untuk melakukan kesalahan dalam pekerjaan. Ini terjadi karena fokus kamu terpecah sehingga mengganggu kinerja saraf otak yang berfungsi untuk mengatur perencanaan, kepribadian dan mencari solusi.

Situs HelloSehat melaporkan bahwa multitasking juga bisa menurunkan produktivitas hingga 40 persen.

Risiko melakukan kesalahan lebih besar (Foto: Xframe)

Selamat Tinggal Multitasking, Selamat Datang Monotasking

Monotasking adalah kebalikan dari multitasking, yaitu melakukan hanya 1 pekerjaan saja dalam suatu periode tertentu dengan tujuan untuk lebih fokus dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

Buat kamu yang terbiasa multitasking mungkin berpikir bahwa kamu sudah terbiasa fokus pada banyak hal sekaligus. Tapi faktanya adalah otak kamu sedang mengalihkan fokus dari satu hal ke hal lain. 

Artinya, otak tidak dirancang untuk membagi fokus pada pekerjaan yang berbeda-beda sekaligus. Mengalihkan fokus pada hal lain hanya mengakibatkan kamu memperlambat atau menurunkan kualitas dari pekerjaan utama yang seharusnya kamu lakukan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa melatih kamu meninggalkan kebiasaan buruk multitasking dan untuk bisa fokus pada monotasking:

Melatih mindfulness

Apa itu mindfulness? Ini adalah kemampuan kamu untuk hadir sepenuhnya pada saat ini. Sederhananya, ini adalah metode yang membuat kamu lebih fokus pada apa yang kamu kerjakan saat ini. Cobalah untuk sepenuhnya “hadir” hanya pada 1 pekerjaan, dan selesaikan sebaik-baiknya.

Singkirkan gangguan

Multitasking bisa datang dari mana saja. Misalnya di tempat kerja saat kamu sedang fokus pada pekerjaan kamu tiba-tiba teman atau atasan mengirim email atau WA untuk melakukan tugas lain. Tunggu dulu! Job desk kamu adalah tanggungjawab yang harus kamu selesaikan lebih dulu.

Itu sebabnya, kamu bisa menjauhkan gadget kamu sementara waktu atau mematikan notifikasi email. Kamu berhak untuk bekerja dengan fokus sepenuhnya!

Buat jadwal

Buatlah jadwal yang teratur untuk mengerjakan pekerjaan kamu. Kamu bisa mengerjakan pekerjaan lainnya sesuai dengan jadwal yang sudah kamu buat. Ini akan membantu kamu untuk tidak terganggu saat berkonsentrasi dalam mengerjakan satu pekerjaan.

Dalam beberapa kondisi kadang kamu harus melakukan multitasking, namun bukan berarti multitasking harus dijadikan gaya hidup atau pola kerja harian. Melakukan banyak pekerjaan sekaligus setiap hari bukanlah sebuah pilihan yang bermutu untuk meningkatkan kualitas hidup kamu. Percayalah!