Anjing dikenal sebagai sahabat manusia. Dalam dunia medis, anjing juga digunakan sebagai salah satu alat untuk terapi kesehatan. Sifat anjing yang suka memberikan perhatian dan kasih sayang bisa memberikan keuntungan untuk membantu pemulihan kondisi orang yang sedang sakit.
Anjing pada dasarnya memiliki sifat setia dan kasih sayang. Namun berdasarkan rasnya, anjing memang memiliki beberapa sifat yang khas. Misalnya: beagle yang disebut anjing multi talenta berkat kemampuan melacak dan berburu sekaligus ramah dan penyayang, golden retriever yang cerdas dan cepat merespon perintah majikannya, bulldog yang sangat setia dan penyayang, hingga yorkshire terrier yang dikenal manja dan tidak bisa ditinggal sendirian.
Dalam dunia kesehatan, beberapa jenis anjing bahkan dilatih secara khusus menjadi anjing terapi untuk bisa membantu kesembuhan pasien di rumah sakit atau di rumah perawatan lainnya. Seperti jenis golden retriever yang sering dijadikan anjing terapi karena dianggap mudah patuh sehingga mudah untuk dilatih. Golden retriever juga berbulu pendek jadi lebih mudah merawatnya dan lebih rendah risiko terserang kutu.
Bulldog juga kerap dilatih menjadi anjing terapi terutama untuk anak-anak, karena sifat penyayangnya yang tinggi dan bulunya yang pendek membuatnya juga tidak rentan mengalami kerontokan bulu dan terserang kutu.
Namun, anjing-anjing terapi ini harus dilatih secara khusus untuk memaksimalkan sifat perhatian, cinta dan kasih sayang kepada para pasien. Anjing terapi juga dilatih untuk punya tanggungjawab memberikan terapi fisik maupun mental untuk kesehatan.
Beberapa pelatihan yang diterima anjing terapi adalah cara agar tidak panik saat mendengar suara berisik atau saat disentuh dengan tiba-tiba oleh orang tak dikenal. Anjing terapi juga dilatih untuk lebih cepat memahami ucapan orang agar bisa menjadi pendengar yang baik.
Kalau kamu memelihara anjing di rumah, ternyata juga ada beberapa manfaatnya untuk turut menjaga kesehatan meskipun mereka mungkin tidak dilatih untuk menjadi anjing terapi.
Dalam sebuah penelitian yang dirilis oleh Republika, memelihara anjing dinilai lebih baik dalam hal kesehatan dibanding kucing. Dalam hal kesehatan mental, anjing terbukti lebih banyak memahami kata-kata dan perintah dari majikannya.
Diketahui bahwa anjing bisa memahami setidaknya 100 kata dari yang sering diucapkan majikannya. Sedangkan kucing hanya memahami kata dan perintah yang terkait dengan makanan saja. Artinya, anjing lebih mudah membangun hubungan emosi dengan pemiliknya.
Anjing juga dinilai bisa lebih baik dalam berinteraksi fisik dengan manusia dibanding kucing yang lebih banyak menggunakan waktunya untuk tidur. Sederhananya, anjing bisa membuat kamu lebih aktif bergerak dibandingkan kucing yang lebih banyak tidur.
Berikut adalah beberapa manfaat memelihara anjing untuk kesehatan:
Memperbaiki mood
Sebuah penelitian yang dirilis oleh Hellosehat menjelaskan bahwa orang yang memelihara anjing atau kucing cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan orang yang tak punya hewan peliharaan.
Ini berkat meningkatnya hormon serotonin (pengantar sinyal antar jaringan syaraf otak) dan dopamin (senyawa yang mengatur mood) saat bermain dengan anjing peliharaan. Aktivitas ini juga diketahui memiliki efek yang sama dengan kalau kita menikmati pemandangan atau memeluk orang yang kita sayangi.
Mengurangi risiko alergi
Banyak yang menganggap bahwa memelihara anjing atau hewan berbulu lainnya bisa membuat orang menjadi alergi. Anggapan ini justru keliru, karena justru bila anak-anak sudah dibiasakan memelihara anjing sejak dini cenderung memiliki risiko alergi yang lebih rendah. Ini karena sistem kekebalan tubuh menjadi terlatih dan lebih kuat terhadap serangan alergen.
Membantu jaga berat badan
Apa hubungannya pelihara anjing dengan berat badan? Memelihara anjing berarti kamu juga harus rutin mengajaknya jalan-jalan setiap hari karena anjing adalah hewan yang harus selalu aktif bergerak.
Salah satu cara untuk menjaga aktivitas anjing adalah dengan mengajaknya jalan-jalan secara rutin. Biasanya aktivitas ini memakan waktu sekitar 30 hingga 50 menit. Ini artinya kamu juga sekaligus bisa memanfaatkan momen ini untuk sekadar jogging atau jalan santai membakar kalori.
Menumbuhkan sifat empati
Ini berhubungan dengan kesehatan mental sejak dini. Buat kamu yang punya anak, memelihara anjing juga bisa mengajarkan anak untuk berempati. Berdasarkan analisa yang dirilis Halodoc, anak-anak yang tumbuh dengan hewan peliharaan seperti anjing, cenderung memiliki kemampuan empati yang lebih baik. Ini karena saat memiliki hewan peliharaan, anak-anak juga ikut terlibat dalam merawat dan menyayangi hewan tersebut.
Mengurangi gejala demensia
Salah satu gejala dari demensia (penurunan kemampuan fungsi otak) adalah perilaku agresif yang muncul tiba-tiba. Menurut penelitian yang diterbitkan Kompas, dengan mengelus anjing, bisa meredakan sifat agresif dan membuat detak jantung lebih stabil. Bagi penderita demensia, aktivitas ini bisa membantu mereka untuk mengendalikan sifat agresif mereka.
Menjaga Kesehatan Anjing dengan Vaksin
Memelihara anjing memang bisa menjadi hal yang menyenangkan. Namun kamu juga harus memperhatikan beberapa hal agar anjing peliharaan kamu bisa tetap sehat, seperti harus melakukan vaksin secara rutin. Anjing sudah bisa divaksin sejak usia 6 minggu dan sebaiknya kamu juga mengikuti jadwal vaksin agar kekebalan tubuhnya jadi lebih optimal.
Beberapa penyakit berbahaya yang bisa menyerang anjing kalau kamu tidak tepat waktu dalam memberikan vaksin adalah:
- Parvovirus
Virus yang menyerang sistem gastrointestinal ini menyebabkan hilangnya nafsu makan, muntah, demam, dan disertai diare berdarah yang parah.
- Distemper
Penyakit yang disebabkan virus dan menyerang sistem pernapasan dan saraf. Distemper bisa menular melalui udara saat anjing bersin atau batuk serta melalui peralatan makan bersama anjing lain.
- Rabies
Penyakit yang disebabkan virus ini menyerang sistem saraf pusat pada anjing dan menyebabkan halusinasi, gelisah, air liur berlebihan dan kelumpuhan hingga kematian.
Layaknya manusia, anjing juga bisa menjalin hubungan emosional dengan pemiliknya. Itu sebabnya anjing sering disebut sebagai sahabat manusia. Karena selain memiliki sifat dasar penyayang dan setia, memelihara anjing juga berarti turut merawat kesehatan fisik dan mental mereka dengan benar.