Salah satu persoalan yang kerap dihadapi orang tua yang punya balita adalah anak yang susah makan nasi. Apakah hal itu berbahaya?
Nasi adalah makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia dan merupakan sumber karbohidrat yang paling populer.
Karbohidrat sendiri sangat penting dalam tumbuh kembang anak karena bertugas sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Jika kekurangan karbohidrat, anak akan merasa lemas dan kekurangan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Lalu, bagaimana jika anak tidak suka makan nasi?
Kenali Penyebab Anak tak Suka Nasi
Penyebab anak tidak suka makan nasi bisa jadi sangat beragam, misalnya:
- Terbiasa makan dengan rasa yang tajam seperti gurih, renyah, atau asin sehingga nasi dengan rasa tawar tidak menarik selera makannya.
- Anak sudah merasa kenyang saat jam makan karena terlalu banyak makan camilan sehingga menolak untuk makan nasi.
- Bosan dengan menu nasi karena setiap hari selalu menyantapnya.
- Tidak suka dengan tekstur nasi yang lembek dan lebih suka suka dengan makanan dengan testur renyah.
Sumber Karbohidrat Alternatif Selain Nasi
Jika anak tidak suka makan nasi, orang tua sebaiknya tidak perlu khawatir karena masih ada alternatif menu makanan sumber karbohidrat lainnya yang bisa dijadikan alternatif, seperti:
1. Roti
Buatkan si kecil roti isi (sandwich) dengan isian yang ia sukai, misalnya telur rebus, abon, atau ikan tuna. Atau buatkan roti panggang dengan sela, keju atau mentega. Namun, usahakan tidak menggunakan roti tawar. Konsumsi roti tawar memang sebaiknya dibatasi karena beberapa alasan, seperti:
- Nutrisi yang rendah karena roti tawar dibuat dari tepung terigu. Terigu sendiri dibuat dari biji-bijian seperti gandum yang kemudian dihilangkan lapisan kulit kasarnya sehingga nutrisinya juga berkurang.
- Cepat menaikkan kadar gula darah karena kurangnya kandungan serat dan protein.
- Memicu kenaikan berat badan karena tingginya kandungan gula. Memang anak-anak pada umumnya akan lebih banyak bergerak dari orang dewasa, sehingga asupan gula akan diubah jadi energi. Tapi jika konsumsinya berlebihan, maka gula yang masuk akan diubah menjadi lemak.
Untuk mengakalinya, kamu bisa menggunakan roti gandum yang nutrisinya lebih baik dari roti tawar.
2. Kentang
Kentang bisa diolah dengan cara digoreng, direbus, kukus, atau ditumbuk. Dalam 100 gram kentang terdapat 70 kilo kalori energi dan 15,9 gram karbohidrat. Jumlah ini bisa mencukupi kebutuhan karbohidrat hariannya.
3. Jagung
Selain mengenyangkan karena kaya karbohidrat, rasa jagung juga manis sehingga bisa menarik selera makan anak. Dalam 100 gram jagung rebus terkandung:
- 21 gram karbohidrat
- 142 kilo kalori energi
- 2.4 gram serat
- 73% air
Jagung rebus juga punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh anak, seperti mengatasi gangguan pencernaan, membantu kesehatan mata dan merupakan nutrisi untuk otak.
4. Ubi
Ubi memang tidak sepopuler kentang sebagai makanan sumber karbohidrat. Meski begitu, ubi merupakan salah satu sumber karbohidrat alternatif yang baik bagi si kecil. Salah satu jenis ubi yang cukup populer dan banyak dikonsumsi adalah ubi jalar.
Dalam 100 gram ubi jalar terkandung:
- 17.7 gram karbohidrat
- 76 kilo kalori energi
- 1.37 gram protein
- 12.8 miligram vitamin C
5. Oatmeal
Kandungan karbohidrat pada oatmeal juga baik bagi si kecil. Sajikan bubur oatmeal dengan potongan daging atau ayam serta sayuran. Oatmeal juga bisa disajikan dengan potongan buah segar.
Beberapa manfaat oatmeal bagi anak adalah bisa membantu kesehatan pencernaan, meningkatkan fungsi utama otak dan meningkatkan sistem imun.
Tips Agar Anak Mau Makan Nasi
Namun karena nasi adalah makanan pokok dan paling mudah didapat, beberapa tips berikut ini bisa dipraktikkan agar anak mau makan nasi:
1. Sajikan dengan bentuk menarik
Si kecil mungkin bosan melihat nasi setiap hari. Kamu bisa membentuk nasi menjadi bola-bola atau bentuk lucu lainnya dengan cetakan makan, misalnya bentuk boneka, kapal, atau karakter kartun favoritnya. Lalu hias semenarik mungkin dengan sayuran, telur gulur, potongan ayam atau daging.
2. Tambahkan rasa
Si kecil mungkin menolak makan nasi karena rasanya yang hambar. Kamu bisa mengganti air untuk memasak nasi dengan air kaldu ayam atau daging untuk memberikan rasa gurih.
3. Beri contoh
Anak biasanya akan memperhatikan kebiasaan orangtuanya. Oleh karena itu, sebaiknya berikan contoh untuk makan di depan anak dengan menu makanan yang lengkap seperti nasi, lauk pauk, dan sayuran.
4. Buat suasana menyenangkan
Terkadang bukan menu yang membuat anak bosan, tetapi suasana makan. Jika selama ini anak disuapi oleh ibunya, biarkan anak makan sendiri, beri senyuman atau pujian ketika anak menghabiskan makannya.
Sebagai makanan pokok di Indonesia, konsumsi nasi adalah hal penting. Namun anak yang dalam kondisi tidak mau makan nasi umumnya adalah hal yang wajar mengingat anak juga punya kebutuhan untuk mengeksplorasi bentuk dan rasa makanan lain.
Jadi, tidak perlu khawatir bila anak menolak makan nasi dan kamu bisa mengakalinya dengan asupan pengganti seperti yang dijelaskan di atas sekaligus memperkenalkan anak pada jenis dan rasa makanan yang lain.