Lagi Sedih Inginnya Makan Junk Food, Hati-hati Kena Emotional Eating!

Pernah mengalami rasa kesal, kecewa atau sedih lalu saat itu juga ingin melampiaskannya dengan makan junk food seperti kentang goreng, pizza, burger, es krim, biskuit atau coklat? Bisa jadi kamu lagi mengalami yang namanya emotional eating

Menurut dr. Louise Kartika Indah, M.Gizi, Sp.GK dari Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur emotional eating adalah perilaku makan yang menyimpang sebagai respons dari emosi negatif, seperti kesal, kecewa, sedih, depresi. “Biasanya yang dikonsumsi adalah comfort food atau junk food seperti es krim, coklat dalam jumlah yang besar,” terang Louise.

Emotional eating bukan respon karena kita lapar fisik. “Saat lapar fisik, orang akan segera mencari makan. Tanda-tandanya di antaranya perut terasa kosong, insulin naik dan mengirim sinyal ke otak bahwa kita lapar, gula darah rendah sehingga terasa kliyengan atau pusing, bisa juga perut bunyi.”

Sedangkan, sambung Louise, emotional eating bukan karena dorongan rasa lapar melainkan berupa gangguan emosional. Saat seseorang mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, lalu hormon stres keluar, maka itulah yang meningkatkan nafsu makannya. 

Emotional eating bisa terjadi kapan saja saat emosi seseorang terganggu. “Jadi bisa saja malam-malam dia merasa sedih karena satu hal, dia langsung cari es krim atau coklat di kulkas.”

Gangguan ini ternyata lebih banyak terjadi pada perempuan, kenapa? “Karena perempuan yang lebih banyak terpengaruh secara emosi,” tegas Louise.

Ciri-ciri Emotional Eating

Apa saja tanda-tanda seseorang mengalami emotional eating?

  1. Pada saat emosinya terganggu, orang tersebut langsung mencari pelarian dengan makanan. 
  2. Porsi makannya bisa banyak karena ia akan makan hingga ia puas dan emosinya berhasil mereda.
  3. Ketika dia sudah bisa dealing dengan masalahnya, gangguan ini akan langsung hilang.

Kelihatannya sepele, ya Sahabat Goodlife, tetapi jika dibiarkan berlarut-larut kondisi ini bisa tidak baik dari segi psikologis dan kesehatan, seperti terjadinya peningkatan berat badan tidak terkontrol.

Solusi Jika Sedang Emotional Eating

Bagaimana solusinya jika kamu mengalami emotional eating? “Utamanya harus berlatih mengendalikan emosi ketika mendapatkan masalah. Lalu salurkan emosi tersebut pada hal-hal positif, misalnya pada seni, seperti musik, nonton, melukis, menggambar. Atau melakukan olahraga, seperti yoga, jalan kaki, dan sebagainya,” saran Louise.

Ingat ya, Sahabat Goodlife, saat rasa sedih, kecewa, kesepian, marah atau kesal datang, dan kamu mulai cari-cari sesuatu buat dikunyah, cobalah tarik napas dalam-dalam. Lakukan aktivitas menyenangkan biar lupa sama rasa kesalnya. Lama-kelamaan gangguan emotional eating pun bisa diatasi.